19.PENGKHIATAN

2.9K 166 3
                                    

Selamat membaca! 😗

...

Sebuah bangunan tua terlihat sangat asing untuk Albian, ia melihat ke sekeliling ruangan gelap itu. Sudut ruangan yang dipenuhi sarang laba-laba dan debu yang sangat tebal.

"Gue dimana? Sumpah bau busuk banget? "Oceh Albian, tangannya di borgol kakinya diikat. Bau busuk binatang dan bau dari air got sangat menyengat diruangan itu.

Suara langkah kaki terdengar mendekat,Albian mencoba menajamkan matanya, melihat sosok laki-laki dengan tubuh familiar.

Albian terkejut melihat sosok itu, dia tidak menyangka orang yang ada didepannya ini adalah secret yang menyeramkan itu.

"Jadi selama ini lo yang udah bikin keluarga gw menderita! "

Laki-lakinya itu mengeluarkan secarik kertas berwarna ungu. "Untuk siapakah ini? "Tanya laki-lakinya itu.

Albian terdiam tak mengerti, laki-laki itu tertawa terbahak-bahak. "Kau ingin kertas ini? "Tanyanya lagi.

Albian tidak paham, laki-laki itu kembali tertawa terbahak-bahak. "Ini untuk mu! Hahahaha. "

Laki-laki itu mendekat. "Tapi aku hanya akan membunuhmu setelah adikmu dan selanjutnya setelah kau adalah ayahmu. "

"Hentikan kejahatanmu! Kau akan dapat balasan yang setimpal setelah menganggu keluargaku. "

"Aku hanya ingin membalas dendamku, karena kedua orang tuamu juga telah membunuh adikku! "

Albian merasakan gemetar hebat ditubuhnya. Ia sangat terkejut dengan semua yang dikatakan secret. "Kau penipu! "
"Aku hanya menjelaskan saja. Sekarang tunggulah sebentar lagi adikmu akan aku bunuh. Akan kubawa mayatnya dan ku potong potong dihadapanmu! "

"Hentikan semua niat jahatmu! "

"Selamat menikmati. "

...

Aura melihat sekeliling rumahnya, ia berlari kecil mendapati seseorang sedang berbincang diarea dapur.

"Aku akan membawanya malam ini, temani dia tidur lalu bius dengan suntikan ini. "Ucap seorang wanita berambut panjang itu.

Aura bersembunyi dibalik pintu, membuka celah sedikit untuk melihat siapa yang sedang berbincang santai itu.

"Aku rasa kau sebaiknya segera menyembunyikan suntikan itu. "

"Baik nyonya. "

Aura melangkah mundur, ia berlari cepat kekamar Arvan. "Daddy! "
Tak ada jawaban.

"Aduh, daddykan lagi dikantor polisi? Bodoh! "Batin Aura

Aura berlari keluar rumah, dia mencari satpam. Namun tiba-tiba langkahnya terhenti melihat Biriri dan pak satpam mengombrol didekat pos.

"Mereka bersekongkol,dasar para pengkhianat! "Umpat aura.

Bara!

Aura memasuki rumahnya, mengunci pintu kamarnya. Lalu menelpon Bara.

"Hallo ra? Kenapa malem-malem nelpon. Kangen gue. "

"Bar ternyata selama ini, Biriri sama pak satpam dirumah gue itu anak buah secret. Bar tolongin gw! "

"Sumpah demi! Bangst! Gue kesana. Lo tenang dulu. "

"Cepatan Bar! Daddy gaada dirumah! "

"Gue berangkat sekarang. Kalo ada apa apa lo kirim pesan ke grup langsung."

"Iya Bar, lo kesini sekarang! "

AURA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang