AURA [COMPLETE]

EXTRA PART 2

Lanjoott!

-oOo-

"Bang al plis kesini bang ada bunda! Katanya bang al mau ketemu bunda sini bang sini!"gadis kuncir kuda itu berteriak keras seakan melihat sesuatu yang ia tunggu.

Albian berlari menaiki tangga, mengedor pintu kamar gadis yang terkunci amat rapat itu.

"Ra! Buka !"

"Bang Al ada bunda sini! Cepet masuk! "

"Ra! Jangan ngelakuin hal bodoh! Keluar! "

"Hahahahaa!"gadis itu tertawa keras namun mampu membuat bulu kuduk merinding.

Albian mendobrak pintu kamar, ia mengerutkan keningnya.

Kosong

"Bang Al." Aura memanggil dari tangga,Albian menggaruk tengkuknya, ia kebingungan sendiri.

"Dek, bukannya tadi kamu didalem kamar teriak-teriak!"kata Albian sambil menengok ke arah tangga.

"Ih apaan gue baru pulang sekolah."

"Sekolah? Bukan-"

"Apasih bang jan ngaco deh, udah ah gue laper mau kedapur."

Albian menelan salivanya, berusaha menyesuaikan kejadian barusan dengan logikanya.

"Bang Al udah liat bunda?"

Albian membeku di tempat, saat melihat Aura sudah berada didepan pintu kamar.

"Ko kamu di sini? Tadi kan mau mak-"

"Hahahaha!"

Argghh!

Albian mengusap keringatnya yang mengucur, nafasnya tersengal-sengal ia baru saja mimpi buruk.

Ia menatap gadis yang masih terbaring di tempat tidur rumah sakit. Mereka masih di Singapura, untuk melanjutkan pengobatan Aura.

"Al kenapa ngos-ngosan gitu. Keringat lagi abis maraton lo"ujar Rafli yang baru saja kembali sehabis mengurus administrasi rumah sakit.

"Mimpi buruk lagi gue bang."

"Mimpi lagi?"

"Iya bang,Sama lagi mimpinya."

"Yang sabar aja ya."Rafli meleos menuju sofa dan menyalakan televisi.

"Bang gue laper."

"Ke kantinlah,masih buka ko ampe jam tujuh."

"Yaudah gue ke kantin dulu,nitip ni bocah ya."

"Iya."

Albian berjalan menuju kantin rumah sakit,ia melihat banyak orang berlalu-lalang.

Albian mencium bau amis yang amat menyengat di sekelilingnya.

Tak kuat albian berjalan menjauh dari kantin dan memilih kembali ke kamar Aura.