30.BRANDALAN

2.7K 167 2
                                    

Yuk para reader untuk mengklik tombol bintang dibawah, agar Author semangat buat lanjutin lagi❤❤

Rumah sakit

Sekarang mereka menunggu jawaban dari Haidar, Haidar menatap kearah Arvan.

"Papah gatau, kalo nyonya Hanna bukan orangtua zahra. "

Masih hening beberapa saat, kemudian Albian menatap ke Arah Bara. "Kita harus nanya langsung ke nyokap lo Bar! "

Bara melihat sorot mata Kerinduan dimata Haidar. "Gue gak yakin, Mamah masih ngenalin Papah. "

"Jadi kita Ke Amrik dong. Yes yes! "Albian meloncat seperti anak kecil lalu menatap mata adiknya yang sedang menatapnya dengan penuh kekesalan.

"Bang Al!!! "Gemas Aura, ia mencubit lengan kakaknya.

"Aduh Ra sakit, lo mah kalo gak nyikut ,nyubit! Nanti apa coba? "

"Ngigit! "

Mereka hanya bisa tertawa,melihat tingah konyol kakak-beradik ini. "Udah jangan bercanda, kita sedang serius ini. "Ucap Arvan.

Aura dan Albian kembali diam, mereka menatap Kearah Haidar dan Arvan. "Apa lebih baik kita tidak melibatkan zahra. "Saran Haidar

Arvan mengangguk. "Tapi bagaimana kita tau siapa laki-laki yang membunuh Mila dan ketiga anak remaja itu. "

"Sekarang kita kerumah pak bayu deh om. "Ujar Bara.

"Pak Bayu? "Tanya Arvan

"Iya om soalnya ada yang aneh, Pak bayu dikeroyok sama brandalan dideket Markas. Tapi pas Bara nanya ke pak Devan, mereka gak dipenjarakan. "

"Jadi maksud kamu, Brandalan itu gak salah? "

"Brandalan itu pasti disuruh deh, gamungkin kan mereka mukulin Pak bayu tanpa sebab. Apalagi deket markas? "

"Bener kamu Bar, yaudah kita kerumah Pak bayu sekarang. "

...

Sore ini Arvan dan Aura mengunjungi Rumah Bayu, sedangkan Bara dan Albian mencari tahu tentang brandalan itu.

Setelah bertanya pada pak Bayu, Arvan bergegas menuju Tempat Yang dikirim Oleh Bara dan Albian.

Mereka berempat berkumpul disalah satu rumah Warga, bernama bu Dian. Bu Dian adalah saksi mata dimana para brandalan itu memukuli Pak Bayu.

"Jadi ibu lihat secara Langsung? "tanya Bara

"Iya Dek, ibu liat bahkan ibu tahu brandalan itu rumahnya dimana? "

"Ibu boleh tunjukin rumahnya? "

"Tentu saja, tapi maaf ibu harus kepasar. Ibu kasih tau alamatnya saja. "

"Ibu bisa kami percaya? "Tanya Albian

"Tentu saja, ibu tidak mungkin berbohong. "

"Baiklah. "

Bara menatap Aura, sepertinya ada yang ingin dia sampaikan. Aura mendekati Bara, dan berdiri disampingnya.

AURA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang