21.I will see you soon

2.7K 162 0
                                    

Ayo para readers untuk mengklik tombol Bintang dibawah, agar Autror lebih sering up dan semangat untuk lanjutin ceritanya. ✌

Dorr

Peluru itu tertanam kuat didada seorang laki laki. Seorang polisi dengan penuh keberanian menembak laki-laki itu. "Pak Bayu? "

Sebuah senyuman terpancar diwajah para remaja itu.Aura membuka topeng yang membungkus wajah itu, namun ternyata itu adalah pak ega. Satpam dirumahnya yang telah mengabdi selama 2tahun.

Pak Bayu masuk kedalam gudang. "Pak Bayu ko tahu kita disini? "

"Saya mengikuti kalian, Pak arvan yang meminta saya melindungi kalian. "

"Tapi kenapa Pak bayu gak masuk untuk nyelamatin Bisma. "

"Saya mendapatkan kabar dari anak buah kalo Albian ada di klinik didesa sebrang. Makanya saya telat nyelametin Adik ini. "

Aura melihat beberapa polisi diluar sana, "yaudah tolong bawa Bisma keklinik itu, supaya bisa ditangani. "

"Yasudah ayo segera, sepertinya dia kehabisan banyak darah. "

...

"Suster ada pasien namanya Albian, dia ditemukan dihutan. "

Suster itu mengecek daftar pasien. "Oh ada dek, yang tertabrak mobil sayur warga? "

"Ruangannya sus? "

"Nomer 2,lurus belok kiri. "Jelas suster muda itu.

Aura bergegas berlari, meninggalkan jessi dan Bara. "Jess lo tungguin Bisma disini, gue susul Aura bentar. "

"Oke. "

Bara mengejar Aura, Aura terlihat sangat pucat. Ia belum makan dari tadi pagi, hanya air mineral saja yang selama ini mengisi perutnya.

"Bang Al... "

Laki-laki yang sedang menyantap makan malamnya itu berbalik tersenyum ramah. "Akhirnya Bang Al ketemu, gue kangen banget sama lo bang. "

Albian memeluk adik tersayangnya itu. "Syukur lo gapapa, dimana daddy dan tante mila? "

"Tante udah gaada bang. Hiks, dia dibunuh pas abang diculik secret. "Tangis Aura pecah seketika. "Innalillahi tanteeee!!! "

Albian menangis mendengar ucapan adiknya itu. "Daddy kena serangan jantung Bang!" Albian memijit pelipisnya lalu terjatuh dalam pelukan Aura.

"Dokterrrrrrr!!!"

Dokter yang sedang lewat itu pun masuk, mendengar teriakan seorang gadis. "Dokter! Kakak gue pingsan dok. "

"Permisi saya periksa dulu pasien, adek boleh tunggu diluar. "

Aura berjalan keluar, dokter pun memeriksa Albian. Sekitar dua puluh menit, dokter menghampiri Aura. "Dia masih syok, lebih baik biarkan dia istirahat dulu. Ohiya satu lagi. Kamu harus tanda tangani surat ini, pasien harus dibawa kerumah sakit besar dikota Bogor. "

"Ohiya dok, gue setuju kalo bang al dibawa kerumah sakit yang lebih Bagus. "

"Iya Baiklah, saya permisi. "

"Makasih dok. "

Dokter itu berjalan keruangannya. Jessi berlari kearah Aura, ia menangis. "Auraaaaa. "

"Jes, kenapa? "

"Bisma kehilangan banyak darah, dia butuh donor darah secepatnya. "

"Donor darah? "

"Umur kita belum cukup buat donor darah. "

"Nah itu dia masalahnya,golongan darahnya langka .gimana ini? "

AURA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang