Tak hanya Momy Olin saja yang memiliki acara spesial untuk Vier. Mami Nia pun sama, meskipun tak di hari yang sama saat Tyan dapat menyelesaikan sidang skripsinya, Mami Nia sudah menyiapkan acara makan malam keluarga bersama kedua putranya.
Malam itu Mami Nia sudah menyiapkan menu terbaik untuk makan malamnya bersama Tyan dan Unjin. 2 putranya itu kini tengah bermain gitar di teras belakang. Sesekali Tyan menunjukkan skill rap-nya pada Unjin tanpa sepengetahuan sang Mami.
Mendengar kepiawaian rap Abangnya, Unjin pun bersorak bangga hingga Maminya melipir ke teras belakang untuk melihat ada apa gerangan yang membuat kedua putranya begitu gaduh.
" Duh Adek suaranya ribut banget sih!, ngapain sih De?" tanya Mami Nia lembut sambil mengurai senyum manis yang menampilkan lesung di kedua pipinya itu.
" Abang kece banget Mi bisa ngerapp!" sahut Unjin membuat sang Mami menatap putra sulungnya.
" Ngerapp? Kayak Eminem gitu Bang?"
" Ya gitulah Mi," sahut Tyan sambil tersenyum. Mami Nia pun mengusap surai anak lelakinya itu dengan penuh kasih sayang . " Sejak kapan Abang bisa kayak gitu?" Sambungnya penasaran.
" Udah lama Mi,tapi Abang gak terlalu tekunin itu."
" Mami sih dukung apapun yang kalian suka asalkan itu berdampak positif dan gak buat kalian lupa kewajiban kalian untuk selalu ingat akan Tuhan. "
Nasehat Mami Nia didengar oleh kedua putranya dengan penuh perhatian. Keduanya pun nampak mengangguk sambil tersenyum.
" Udah yuk kita makan malam, Mami udah siapin semua masakan kesukaan Abang sama Adek lho, " Ajak Mami Nia yang diikuti suara sorak kedua anaknya. Mereka pun segera melangkah ke dalam.
Sesampainya mereka di meja makan, mereka pun duduk dengan tenang sambil mulai mengambil piring dan mengisinya dengan nasi serta lauk kesukaan mereka namun tiba-tiba saja suara di depan sana menginterupsi gerakan mereka semua.
" Paket!!!"
Mami Nia kontan mengerutkan keningnya sambil menatap kedua anaknya bergantian.
" Ada yang belanja onlinekah?"
Si sulung dan si bontot pun langsung menggeleng kompak." Trus kok ada yang kirim paket?"
Lagi-lagi kedua anaknya merespon dengan gerakan yang sama dan kali ini mereka mengedikkan bahu dengan kompak. Karena penasaran, wanita berperawakan sedang berusia 40an itu pun langsung melangkah ke depan.
Sesampainya di depan pintu, Mami Nia terkejut dengan paket yang datang. Paket itu berupa bunga dan sebuah kotak besar.
" Paket bu untuk mas Tyan," ucap kurir tersebut tergesa-gesa sambil menyodorkan paket tersebut.
" Eh ini dari mana mas?" tanya Mami Nia.
" Ya dari yang ngirimlah bu."
Mami Nia melotot sejenak mendengar jawaban si kurir.
" Iya saya juga tau tapi maksudnya yang ngirim itu siapa? " tanya Mami Nia mulai galak.
" Ya pokoknya yang ngasihlah bu, udah ya bu permisi. "
Kurir pun pergi begitu saja membuat Mami Nia melongo dengan hati kesal.
" Ooo sontoloyo!, ditanya malah begitu!" ocehnya kesal.
" Siapa sih Mi? " tanya Tyan yang tiba-tiba sudah berada di belakang Maminya, membuat wanita bermata sipit itu terlonjak kaget.
" Tau ah Mami juga bingung, nih katanya paket buat abang!, Kurirnya Mami tanya siapa pengirimnya jawabnya malah bikin kesel!" sahut Mami Nia sambil menyodorkan buket bunga dan kotak besar tersebut pada anaknya. Tyan pun terlihat heran siapa gerangan yang melakukan hal ini. Ia terlihat mencari nama pengirimnya tapi tak jua ia temukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Posesive Moms [END]
HumorThe amazing cover by @suputri21 Cerita ini belum direvisi. Tanda baca dan typo masih banyak bertebaran 🙏 🌠🌠 Ini adalah cerita tentang kami yang begitu disayangi. Disayangi siapa ??? Disayangi oleh ibu KAMI ! Untuk kalian para Army, Nctzen dan Sta...