Matahari bersemu indah, menghantarkan hangat serta membiaskan cahayanya melalui celah jendela kamar Vier.
Si sulung Alcander yang masih terlelap dalam tidur indahnya itu mendadak terusik sebab dua adik tersayangnya merusuh, membangunkan dirinya.
Si bungsu Alcander yang menggemaskan itu tampak menimpa tubuh Vier dan mengguncang-guncang tubuh sang abang agar si sulung itu jadi terganggu. Sementara putra kedua Alcander yang tak kalah tampan itu, dengan tidak berperasaan membuka lebar gorden jendela hingga cahaya matahari pagi langsung memancar sempurna ke dalam kamar Vier.
Kerisuhan pun mulai terjadi dan Vier jelas saja mendidih emosinya sebab ia masih sangatlah mengantuk.
Hari itu adalah hari minggu. Hari di mana Vier berencana ingin hibernasi sepuasnya, namun para adiknya justru membuyarkan semua rencananya.
"Bang ayo bangun !!! Momy ajak kita ke gereja pagi ini bang," celoteh Domi membangunkan sang abang.
"Aduh, abang ke gerejanya sore aja. Masih ngantuk ini," keluh Vier dengan suara berat khas bangun tidur.
"Gak bisa bang !!! Momy suruh kita semua ke gereja pagi ini ! Ayo bangun !!!" ujar Domi terus mengganggu Vier yang tak bergeming dari posisi tidurnya.
"Sini dek, biar abang Uky aja yang bangunin si kutu beras ini !"
Domi beranjak dari tempat tidur Vier dan mempersilahkan Uky untuk giliran membangunkan Vier yang masih melanjutkan tidurnya. Uky merendahkan tubuhnya, mendekat ke arah telinga Vier dan tampak membisikkan sesuatu di telinga Vier hingga tak lama berselang, si sulung itu langsung bangun dari tidurnya.
"Serius lu dek ? Demi apa dia bakal ada di gereja juga ?" cecar Vier pada Uky, dan kontan membuat Domi jadi bingung akan situasi.
"Pegang omongan gue !! 100% gue yakin dia akan ke gereja pagi ini !!" ucap Uky meyakinkan sang abang.
Vier pun langsung terlonjak dari tempat tidurnya dan bergegas bersiap untuk ikut ke gereja pagi itu.
"Abang Uky bisikin apa ke abang Vier ? Kok abang Vier langsung semangat 45 gitu?"tanya Domi dengan raut wajah bingungnya yang polos.
"Hahaha nanti lu juga bakal tau dek," jawab Uky menggantung dan semakin membuat si bungsu penasaran. Uky pun lalu buru-buru menggiring sang adik keluar dari kamar Vier. Ia tampak mengacak-acak gemas rambut sang adik, sebab si bungsu itu terus merengek menanyakan tentang apa yang Uky bisikan pada Vier.
🐾🐾🐾
Suasana gereja terasa hikmat. Ibadah pagi itu sudah dimulai sejak 20 menit yang lalu dan trio Alcander terlihat khusyuk melantunkan lagu-lagu rohani yang menentram jiwa.
Momy Olin duduk terpisah dari ketiga putranya, karena si Momy harus melaksanakan tugasnya sebagai anggota koor.
Ibadah terus berlanjut. Suasana semakin terasa hikmat. Setelah umat mendengarkan bacaan dari kitab suci dan kini tiba saatnya melantunkan kidung pujian.
Seorang gadis cantik terlihat telah siap di balik mimbar yang ada di depan altar. Semua mata tertuju padanya sebab suara merdu yang keluar dari pita suaranya terasa sangat menentramkan jiwa.
Mata Vier terpaku menatap dengan penuh kekaguman. Rasa-rasanya ia tak ingin mengedipkan matanya barang sedetik karena ia tak ingin sedikitpun berpaling dari sosok gadis yang bersenandung merdu di depan sana.
"Lu gak nyesalkan ke gereja pagi ini bang ?" bisik Uky tepat ditelinga Vier yang sedang dalam mode terkagum-kagum.
"Gak sama sekali dek !! Ini yang namanya berkah di hari minggu. Pergi ke gereja, melihat malaikat tak bersayap bersenandung merdu di depan sana," ucap Vier mengungkap kekagumannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Posesive Moms [END]
HumorThe amazing cover by @suputri21 Cerita ini belum direvisi. Tanda baca dan typo masih banyak bertebaran 🙏 🌠🌠 Ini adalah cerita tentang kami yang begitu disayangi. Disayangi siapa ??? Disayangi oleh ibu KAMI ! Untuk kalian para Army, Nctzen dan Sta...