20. Aksi Balas Dendam [2]

359 24 0
                                    

Pagi itu saat jam pelajaran olahraga di kelas telah selesai, Uky tiba-tiba saja diserang oleh beberapa orang gadis berseragam putih abu-abu. Gadis-gadis itu mengerumuni meja Uky dan langsung mengepung Uky dari segala penjuru, membuat si putra Alcander itu kewalahan. 

Sebenarnya sudah bukan hal tabu lagi bagi Uky jika ia sering di kerumuni oleh para gadis-gadis di sekolah, terutama para gadis satu angkatannya. Ia sudah hapal betul apa mau para gadis itu padanya dan ia terkadang juga jengah meski sebenarnya ia mendapat keuntungan dari para gadis penggila abangnya itu.

Yupz... Uky selalu diserang para gadis hanya karena ia adalah adik dari Vier si casanova sekolah. Para gadis remaja tanggung itu akan berlomba mendekati Uky demi mendapatkan segala info tentang Vier. Mulai dari makan favorite Vier, warna favorite Vier, hobi Vier dan jika Uky berbaik hati ia kadang mau memberi nomor ponsel abangnya kepada gadis-gadis tersebut. 

Tapi segala info tentang sang abang yang Uky sebar tak pernah ia berikan dengan cuma-cuma. Jahilnya seorang Uky, ia selalu memanfaatkan kesempatan di dalam kesempitan. 

Uky sering meminta imbalan berupa traktiran makan di kantin atau sekedar di belikan pulsa dan jajanan dari para pemuja Vier jika mau mendapatkan banyak info tentang sang abang. 

Begitulah jahilnya Uky. Ia selalu menjual info dan nomor ponsel abangnya pada para gadis dengan sesuka hatinya, namun bukan hanya info tentang Vier saja, tapi Tyan pun ikut juga menjadi korban kejahilan Uky. Ia juga sering membeberkan info dan nomor ponsel milik Tyan hingga membuat si putra Nugroho itu emosi jiwa sebab sering kali di teror oleh nomor tak di kenal. 

Tapi pada dasarnya Uky memang ditakdirkan untuk menjadi jahil. Meski berulang kali Vier dan Tyan marah pada Uky karena ulahnya, tapi tetap saja Uky kebal diri. Ia tak pernah hirau pada ocehan Vier dan Tyan. Baginya ada keseruan tersendiri bila mengerjai kedua primadona sekolah itu. 

"Ky ! Ya ampun susah banget sih ketemu sama lu ! Katanya lu mau kasi kita-kita nomornya bang Vier. Lu mah payah ditawan mulu sama cewek lu !" gerutu seorang gadis yang tak lain adalah penggemar berat Vier. 

"Iya ni ! Cewek lu posesif banget sih gak bisa banget cowoknya didekatin sedikit. Payah ! Celoteh seorang gadis lainnya. 

"Buruan Ky kasi kita nomornya bang Vier dan bang Tyan. Lu udah janji lho dari kemarin-kemarin," cecar gadis-gadis itu dengan seruan kompak. 

"Ampun dah sabar donk, menggebu banget sih ! Kalian punya apa buat gue ? Hari gini gak ada yang geratisan lho. Kalau mau nomor hp abang-abang gue, kalian harus mengorbankan sesuatu dulu sebelumnya," ujar Uky memulai aksi. 

"Yaelah, lu mau apa aja kita kasi Ky asal lu ngasi nomor hp yang bener !" ujar salah satu dari 5 gadis yang sejak tadi mengerumuni Uky. 

"Benar ini gue boleh minta apa aja ?" tanya Uky memastikan dan dengan cepat ia mendapat anggukan mantap dari kelima gadis tersebut. 

"Oke ! Gue akan kasi nomor hp bang Vier dan bang Tyan ke kalian, tapi kalian harus isiin gue pulsa sama traktir gue makan di kantin, gimana ? Bersedia ?"  tawar Uky. 

"Iya kita bersedia. Udah buruan kasi nomornya ke kita !" cecar para gadis itu tak sabaran. 

"Eh tak bisa semudah itu. Isiin dulu pulsa buat gue, baru nanti itu gue kirim nomor hp bang Vier dan bang Tyan ke kalian masing-masing !"

"Yah Ky, kenapa mesti nanti-nanti sih ? Sekarang aja, kita pasti ngisiin lu pulsa kok," nego salah seorang gadis. 

"Gak bisa ! Aturannya udah seperti itu, ada uang ada barang ! Kalau kalian gak ngikutin aturan gue, gak akan gue kasi nomor abang-abang gue ke kalian !" tegas Uky. 

My Posesive Moms [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang