2. Mom And Mam VS Abang

3.2K 114 27
                                    

Setelah menelepon anak sulungnya karena terlalu khawatir dengan anak bontotnya yang tak kunjung pulang dan tak dapat ditelepon. Kini Mami Nia menjauhkan ponselnya dari telinga lalu melangkah gontai ke teras depan.

Wanita berperawakan sedang itu mulai celingukan dengan wajah gelisah.

"Aduh Adek tuh kemana sih?, masa jam segini belum pulang juga!" ucapnya sambil mondar-mandir tak jelas.

"Telpon lagi aja apa ya ?" tanyanya pada dirinya sendiri.

Dengan gerakan cepat ia pun kembali mencari sebuah nama di ponselnya. Setelah mendapat nama 'Dedek Sayang' ia pun segera mendial dan dengan sedikit sabar yang tersisa ia menunggu panggilannya diangkat.

Namun sayang beribu sayang terdengar jelas nada sibuk di sebrang sana. Mami Nia nampak geram karena Unjin terus tak bisa dihubungi.

"Ini anak teleponan sama siapa sih ! gregetan deh jadinya !" ucap Mami Nia sambil mematikan panggilan sia-sianya itu.

Bersamaan dengan itu dari rumah sebelah keluarlah Momy Olin yang juga nampak ngedumel sendiri. Tak lama kemudian mata mereka berdua pun berbenturan dan terjadilah aksi saling tatap.

"Kenapa jeng ? " tanya mereka bersamaan.

"Si Domi belum pulang ya Lin?" sambung Mami Nia pada Momy Olin.

"Belum nih. Emang Unjin udah ?"

"Belum juga. Mereka ke mana sih ya masa udah jam segini belum pulang juga sih?" keluh Mami Nia sambil melirik jam tangannya yang menunjuk pukul 14.30.

"Aduh Unjin kamu ke mana sih nak, biasanya kan jam 14.15 udah sampai rumah, tapi kok jam segini belum pulang sih ni anak."

"Sabar Ni, baru 15 menit lewat."

"Bukan gitu Lin, takutnya Unjin diculik ! Kamu tau sendirikan sekarang tuh musimnya culik, kalo nanti Unjin di culik gimana?" ujar Mami Nia mulai parno. Pikirannya melayang pada kemungkinan-kemungkinan buruk yang terjadi pada Unjin.

Momy Olin yang mendengar itu langsung tegang seketika. Ia pun terpikirkan Domi anak bontotnya yang mengemaskan itu.

"Duh kok serem ya, jadi kepikiran Domdom deh, Terus gimana dong kalau mereka diculik ?" raut khawatir yang terlampau lebay terlihat jelas di wajah Momy Olin.

"Iihh, gak-gak gak mungkin ! Aduhhhh Unjin anak Mami."

Mami Nia ikut mendramatisir keadaan. Disaat kedua wanita cantik itu tengah berdrama ria, dua anak laki-laki berseragam SMA yang sejak tadi ditunggu kedatangannya itu akhirnya muncul juga wujudnya.

Anak laki-laki yang yang tubuhnya menjulang tinggi itu nampak mengomel pada seseorang melalui ponselnya. Sedangkan yang satunya anak laki-laki berwajah polos nan mengemaskan itu terlihat memperhatikan kedua wanita yang tengah saling berpelukan di depan teras rumah mereka.

"Ah Abang bawel ! Ini Unjin udah sampe rumah nih!, Unjin tuh hari ini gak bawa motor makanya lama pulangnya! " Protes Unjin kesal dengan mata memicing karena melihat pemandangan di depannya.

Mami Nia yang mendengar suara anak kesayangannya itu langsung melepaskan pelukannya dari tubuh Momy Olin dan segera berjalan ke arah Unjin. Kini satu pelukan erat mendarat di tubuh jangkung Unjin.

"Aduh adek akhirnya pulang juga ! Adek baik-baik aja kan ? Gak ada yang lecet kan nak?" racau Mami Nia sambil memeriksa tubuh Unjin.

Si anak pun nampak keheranan sambil melirik ke arah sahabat kecilnya, Domi.

"Aduh Mami apaan sih peluk-peluk gitu ! Unjin baik-baik aja kok, kenapa sampe segitunya sih Mi ?" seru Unjin dengan wajah sedikit geram pada sang Mami.

My Posesive Moms [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang