08# Giving

749 56 11
                                    

(Judul makin amburadul)



"Huweeeeeeeeeeee"

"Eomma udah ya nangis nya..."

"Joonie jahaaat.."

Nadeshiko masih menangis di ruangannya gara-gara kejadian tadi. Namjoon merasa bersalah sekaligus lega karena ia bisa mengungkapkannya meskipun jadinya begini.

"Memangnya nggak boleh ya aku mengkhawatirkan kalian,huweeee"

"Tapi jangan berlebihan. Tunggu,eomma masih membahasnya?!"

Nadeshiko hanya sibuk menangis tidak menjawab pertanyaan Taehyung. Namjoon menghela nafasnya,ia bergerak menuju sofa dan merubah sofa itu menjadi tempat tidur. Kemudian ia menggendong Nadeshiko dan menidurkannya di sofa tidur itu

"Sudah,kamu istirahat saja. Wajahmu jelek sekarang,apa perlu aku temani sampai kamu tertidur?"

"Kamu mau ngehina apa nyuruh sih?"

Jimin mengambil selimut dari dalam lemari bagian bawah dan menyelimuti Nadeshiko sebatas dada

"Eomma tidur saja ya,nggak usah di bahas lagi,kami akan melupakan nya seolah-olah tak terjadi apa pun"

"Kenapa?"

"Karena eomma pasti malu"

Nadeshiko menyembunyikan wajahnya dengan selimut. Jimin menjadi gemas sendiri,kemudian ia berdiri dan meninggalkan ruangan bersama maknae line setelah memberi salam kepada Nadeshiko. Sekarang,hanya tertinggal Hyung Line di ruangan itu

"Eomma,udah ya nangisnya. Nggak capek nangis terus? Lihat wajah tampanku dan eomma akan berhenti menangis"

"Receh ah"

"Eeeehh??!!"

Namjoon duduk di samping Nadeshiko,mengusap kepala kekasih cengengnya dengan lembut,tak lupa memberikan kecupan di keningnya. Yoongi membawa Hoseok dan Jin keluar ruangan,membiarkan Namjoon dan Nadeshiko mengobrol dan memecahkan masalah mereka bersama

"Joonie.."

"Apa? Butuh sesuatu?"

"........ kenapa kata maaf susah sekali keluar dari mulutku? Setiap kali aku mengucapkan maaf,rasanya aku ingin menangis duluan. Joonie.. maafkan hiks,keegoisan ku... hiks hiks.."

"Yah,nangis lagi deh. Aku juga minta maaf karena terlalu emosi dan membentakmu. Aku ini benar-benar khawatir denganmu,dan kamu selalu menanggung segalanya,jadi kumohon. Tetap bersama kami dan bagikan penderitaanmu kepada kami"

"Ta,tapi.. hiks,kalian sudah menanggung beban.. masa kalian mau menambah beban lagi?"

"Itu bukan beban bagi kami. Kami tidak merasa keberatan sama sekali,justru kami menikmatinya. Tak apa tubuh kami remuk dan sakit-sakitan yang penting,kami bisa melihat senyuman army lagi. Senyuman mereka bagaikan obat kamu tahu? Begitu juga dengan senyumanmu"

Nadeshiko sudah berkaca-kaca lagi,akhirnya air matanya tumpah lagi,ia langsung memeluk erat Namjoon dan menangis di pelukannya. Namjoon sampai heran,apakah Nadeshiko nggak capek nangis terus?

"Sudah,jangan nangis. Nanti nangis darah lho kalau nangis terus. Nih,minum dulu"

"Ukh.. se.. sesak.. J.. Joonie.. haaaah"

"Itu karena kebanyakan nangis kan,makanya jadi sesak. Sudah,jangan nangis lagi,lupakan saja"

"Ng.. su,susah.. haah.. nafas.."

Namjoon membantu Nadeshiko mengatur nafasnya secara perlahan-lahan,ia juga menghapus air mata dan merapikan rambutnya yang sedikit berantakan itu

"Sudah ya,nggak usah nangis lagi. Aku harus ke studio sekarang"

Our Manager pt. 4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang