19# Pray

579 45 2
                                    

Pagi hari ini Nadeshiko terlihat lemas dan tidak bersemangat. Berakibat kepada hasil masakannya. Entah nasi yang terlalu lembek atau terlalu gosong,bahkan ada nasi yang belum matang.

Lalu,lauk pauk yang rasanya bermacam-macam,bahkan tumisan daging ayam yang ia buat hari ini sangat asin. Karena,tanpa ia sadari ia memakai setengah bungkus garam. Membuat siapa pun yang mencobanya pasti langsung mengerenyit aneh

"E,eomma.. besok,aku saja yang masak ya.."

"Eh? Nggak apa-apa,aku saja. Kalian kan capek. Udah nggak apa-apa,aku saja. Oke?"

"Ta,tapi.."

"Eh,sekarang sudah jam berapa? Kita udah hampir telat,ayo berangkat!!"

Hari ini rencananya,mereka akan melakukan syuting hari kedua di set yang terbuka. Latar belakangnya juga sudah dibuat,dan persiapannya juga sudah selesai

Nadeshiko beserta asistennya menyetir mobil mengantar para member ke tempat kerja,mobil Nadeshiko berada di bagian belakang,biasanya dia yang paling depan,tapi untuk hari ini ia berada di belakang.

Hari ini,ia hanya semobil dengan Namjoon,sisanya di antar oleh asistennya. Namjoon melihat wajah sedih Nadeshiko sambil tetap menyetir

"Sudahlah,jangan sedih lagi. Dia juga sudah baikan kok sekarang,sudah ceria lagi,sudah semangat lagi. Kamu nggak usah sedih begini dong,mereka khawatir sama kamu"

Nadeshiko hanya diam saja,tapi ia mendengar perkataan Namjoon. Semakin di pikirkan semakin membuat kepalanya ingin pecah. Ada berbagai pikiran di dalam kepala Nadeshiko,entah ia takut di bandingkan lagi,takut terjadi sesuatu,takut kerjanya tidak maksimal,daaaan lain-lain. Bahkan author sendiri nggak kuat nyebutin satu persatu

"Joonie... kepalaku sakit.."

"Sakit? Waduh,jangan kamu dulu yang nyetir. Biar penjaga yang dibelakang kita saja ya yang menyetir"

Namjoon menelepon salah satu bodyguard yang mengawasi dari belakang sementara itu,Nadeshiko mencari tempat untuk meminggirkan mobilnya

Setelah Nadeshiko dan Namjoon duduk di belakang,sementara itu ada 2 orang yang duduk di depan,satunya menyetir satunya lagi menemani (biar nggak kesepian :v)

"Sakit..."

"Masih sakit? Sini,dedek peyuk dulu sama akuu~"

"Jijik"

Namjoon memeluk Nadeshiko sambil terus membubuhkan kecupan di kepala kekasihnya. Nadeshiko juga semakin erat is memegang mantel Namjoon,tapi perlahan-lahan sakitnya hilang dan akhirnya ia tertidur di pelukannya




Sesampainya di tempat pembuatan MV,Namjoon meminta untuk membukakan pintu agar dia bisa menggendong Nadeshiko dan memindahkannya di sofa tanpa mengganggu tidurnya

"Lho? Eomma kenapa?"

"Katanya kepalanya sakit"

Di ruang ganti,Namjoon memindahkan Nadeshiko ke sofa,untungnya ia tidak terbangun,tidurnya benar-benar lelap

"Sst,jangan berisik. Biarkan dia tidur,kasihan"

"Oke"

"Duh,lidahku masih terasa asin.."

"Nih,americano. Siapa tahu bisa hilangin rasa asinnya"

Beberapa lama kemudian,Nadeshiko terbangun dari tidurnya. Semua orang berada di luar,hanya Nadeshiko yang di ruangan itu. Ia melihat jam tangannya,jam segini semuanya masih bekerja. Nadeshiko mengambil tasnya,ia keluar diam-diam

Sekarang Nadeshiko berada di dalam taksi,ia sedang dalam perjalanan menuju suatu tempat. Ia sibuk mengetik sesuatu di handphonenya,ia mengirimkan pesan kepada Namjoon daripada asistennya

Our Manager pt. 4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang