Terhitung sudah 3 hari Nadeshiko berada di rumah sakit sejak dia masuk rumah sakit,dan sekarang ia sedang menjalani hemodialisis sesi kedua. Seperti yang pertama,ia merasa tak nyaman. Dan Namjoon juga selalu ada di sisinya
Setelah berjam-jam lamanya,akhirnya selesai hemodialisis sesi kedua. Nadeshiko bisa bernafas lega ketika sesi kedua selesai. Tinggal menunggu sesi ketiga saja
"Urgh.."
"Kenapa? Mau muntah?"
"Nggak.. mual saja. Aku mau tidur.."
"Ya sudah,tidur saja"
"Nggak bisa tidur"
Namjoon menghela nafasnya. Memang,sejak kemarin Nadeshiko jadi susah tidur,badannya terlihat kurus,sebelumnya ia tak terlalu kurus,badannya berisi tapi sekarang berbeda
"Kamu nggak jenuh di kamar terus? Padahal dulu kan kamu nekat kabur dari rumah sakit"
"Itu kan karena aku nggak mau membuat keluargaku curiga dan khawatir. Tapi kalau sekarang... jenuh sih tapi.. anehnya tidak terlalu kupikirkan. Seperti.. seperti.. seperti jalanin saja apa yang aku terima. Begitu"
Namjoon mengangguk paham. Kemudian ia kembali ke kamar untuk mengerjakan beberapa pekerjaannya yang belum usai. Yap,Namjoon membawa pekerjaannya ke rumah sakit. Setelah ini juga dia dan member lain harus ke studio yang terletak di Seoul,agak jauh dari rumah sakit,tapi nanti dia di jemput oleh asisten Nadeshiko.
Namjoon memberitahu kalau ia bisa jadi pulangnya malam,larut malam malahan,tapi ia berjanji akan menyelesaikannya dengan cepat dan bisa kembali dengan cepat
"Jangan terlalu terburu-buru. Disini ada Sunny dan Homare-chan kok,kalau terjadi sesuatu aku bisa memanggil mereka. Katanya,Sunny hari ini berjaga di rumah sakit"
"Ya sudah deh. Jam 1 nanti aku berangkat"
Sesuai dengan perkataan Namjoon,jam 1 siang ia sudah berangkat di antar oleh asisten Nadeshiko. Namjoon tak lupa memberikan kecupan dan ciuman di ranum dan di kening kekasihnya. Dan itu dilihat oleh asistennya
Setelah 45 menit setelah Namjoon pergi,Nadeshiko yang sedang asyik menonton tv mendapatkan telepon dari Tsuki. Tiba-tiba saja Nadeshiko merasakan perasaan buruk
"Halo..?"
"Sensei,aku ke Korea ya! Sudah berbulan-bulan lamanya aku tak ke Korea!"
"Eeeeeh?!? Kesini?! Kapan?!"
"Kenapa terkejut banget sih? Aku sudah di bandara,sebentar lagi pesawatku tiba"
"EEEEEHHH?!?!"
"Sensei,pelankan sedikit suaramu! Kenapa berteriak sih? Aku nggak tuli"
"Ma,maaf! Lalu.. habis itu.. mau kemana?"
"Mau kemana? Ke tempat sensei tentunya!"
"Sudah kuduga..."
"Kenapa?"
"Tsuki,dengarkan aku. Aku tidak bisa menemuimu dan kamu juga tidak bisa menemuiku. Aku.. sedang berada di tempat yang jaaauh. Bekerja. Tentunya"
"Oh begitu. Lagi apa memangnya?"
"Jangan bertanya. Ini begitu rahasia,sangat rahasia. Percuma kamu bertanya"
"Oke deh. Ya sudah,aku ke tempat Sunny saja. Oh,pesawatku sudah datang,sampai nanti lagi ya!"
PIP
"Tung-! Bagus,dia selesai"
Nadeshiko langsung buru-buru menelepon nomor Sunny,berharap ia sedang tak sibuk
"Sunny,dengarkan aku jangan bertanya,ini penting,darurat,rahasia negara,oke aku lebay,dengarkan dulu. Tsuki akan mampir ke tempatmu,dan kumohon jangan beritahu keadaanku atau keberadaanku satu huruf pun. Bilang juga kepada Homare untuk berjaga-jaga! Jangan tanya mengapa,kamu tahu sifatku! Oke,terima kasih dan sampai nanti!"