Hari keberangkatan Nadeshiko ke Kanada akhirnya tiba. Nadeshiko mengambil jam pesawat pada jam 9 pagi,ia di antar ke bandara oleh tunangannya Haruhi,Eric Patterson
"Terima kasih ya sudah mau mengantar ke bandara. Semangat lagi ya belajar bahasa Jepangnya"
"Tentu saja! Hati-hati ya di perjalanan,kalau sudah mau balik ke London telepon saja. Pasti dijemput"
"Iya,maaf telah merepotkan. Sampai jumpa nanti"
Nadeshiko menarik kopernya ke dalam bandara,setelah check-in ia langsung menunggu di ruang tunggu first class karena ia naik pesawat first class. Agar dia nyaman saja sih...
Kebetulan,di Kanada mereka melangsungkan konser hari terakhir mereka di Kanada. Rencananya,setelah konser usai mereka akan langsung pergi ke New York
Sesampainya Nadeshiko tiba di tempat konser,ia langsung di antar oleh salah satu staff ke private room. Sebentar lagi,konser akan berakhir dan mereka akan segera kembali ke ruangan itu,menyambut kedatangan para member
Saat konser usai,para member buru-buru ke ruangan mereka dan akhirnya mereka bisa bertemu dengan Nadeshiko setelah sekian lamanya tak bertemu
"Eommaa!! Kangeeen!!"
"Aigoo,eomma juga kangen. Bagaimana kabar kalian? Sehat semua kah?"
"Iya! Eomma sendiri?"
"Emm.. ya... begitulah.. uhuk uhuk"
"Eomma sakit? Badan eomma kurus begini lho"
Nadeshiko hanya tertawa kecil. Tiba-tiba saja,tubuh Jimin tergeser digantikan oleh Namjoon yang habis berlari. Nadeshiko tersenyum ceria saat bertemu dengan pujaan hatinya dan tiba-tiba saja Namjoon memeluk serta mencium bibirnya. Semua member yang melihatnya langsung berteriak tidak rela dan mereka langsung memisahkan Nadeshiko dari Namjoon kecuali Yoongi
"Eomma lagi sakit,jangan sembarangan cium dong!!"
"Oi,Jimin. Mereka sudah tak bertemu,biarkan mereka berada di dunia mereka sendiri"
Nadeshiko hanya tertawa pelan melihat tingkah laku para member. Kemudian is kembali tersenyum meskipun terbatuk-batuk
"Kau sedang sakit?"
"Ah,hanya tenggorokanku saja yang sakit.. tempo hari yang lalu,aku sempat demam tapi jangan khawatir,sekarang lebih baikan kok"
"Bagaimana dengan terapi?"
"........ Joonie.. bisakah kamu tidak membicarakan itu dulu? Aku masih takut.."
Namjoon langsung memeluk Nadeshiko erat. Ia tak tahu jika Nadeshiko masih ketakutan
"Eomma,terima kasih telah melakukannya demi diriku,tapi aku tidak memaksa eomma melakukannya lho"
"Yoongi-oppa,maaf telah mendengarkan tanpa seizin-mu. Jujur,waktu itu tak sengaja terdengar olehku,jadi.. begitulah"
"Masih mengonsumsi obat?"
Nadeshiko mengangguk. Bahkan ia membawa obatnya. Hasil sementara dari dokter adalah kalau gejala depresinya menurun tetapi ketakutan dan kecemasannya terkadang malah bertambah naik sedikit demi sedikit. Dokter khawatir,setelah depresinya menurun,nantinya malah naik lagi karena kecemasan dan ketakutannya. Apalagi Nadeshiko memiliki gejala lainnya selain depresi. Gara-gara hasil ini lah,Nadeshiko semakin takut seolah-olah ada hantu yang selalu mengawasinya
Di bandara,para member sedang tidur sembari menunggu pesawat private jet mereka tiba kecuali Namjoon. Ia sibuk menghafal speech yang akan ia lakukan di UN besoknya. Setelah kamera puas merekam adegan Namjoon sedang menghafal,Nadeshiko datang dan duduk di sampingnya sambil bersender di bahu prianya ini. Namjoon langsung menengok dan mencium aroma berry dari rambutnya