"Ngghh.. duh,pusing.."
Nadeshiko bangun dari tidurnya. Ia melihat jam di handphonenya,waktu menunjukkan jam 7 pagi. Kemudian ia melirik kekasihnya yang semalam menemaninya menghilangkan pengarnya. Tiba-tiba ia merasa bersalah...
"Joonie. Bangun. Sudah jam 7,kita harus segera bersiap-siap. Katanya mau ke pameran seni yang dibukan hari ini,acaranya kan mulai jam setengah 9,kita harus segera siap-siap dan beran- woah!"
Tiba-tiba saja Nadeshiko ditarik ke pelukan Namjoon yang setengah ngigo(?). Ia terlihat masih mengantuk
"10 menit..."
"Joonie. Ayo,bangun"
Nadeshiko mengecup bibir Namjoon yang akhirnya bangun juga dari tidurnya. Kemudian ia membuka gorden dan membiarkam cahaya matahari masuk ke ruangan
"Wow"
"Apa?"
"Kamu terlihat seperti malaikat membelakangi cahaya matahari.."
"Ng,nggak usah ngomong aneh-aneh deh. Ayo cepat mandi dan bersiap,aku akan meminta sarapan dikirim kemari"
"Nadeshiko,mau mandi bareng?"
"H,hah? Apa?"
Seketika Nadeshiko wajahnya jadi memerah,ia ingin tapi malu-malu kochenk(?). Namjoon terkekeh,ia serius dengan perkataannya barusan,ia mengetahui arti dari wajah Nadeshiko. Ia menarik tangan Nadeshiko dan membawanya ke kamar mandi. Untungnya mereka menyediakan bath tub yang besar. Muat untuk 2 orang (heheh)
"J,Joonie.. apa yang..!"
"Nadeshiko. Kamu juga harus belajar dong. Untuk ke 'depannya' "
Kini wajah Nadeshiko semakin memerah hingga ke telinganya. Ia mengangguk,ia meminta Namjoon untuk berbalik. Sebelum itu,ia perlu mengambil pakaian gantinya. Namjoon menyalakan krannya dan masuk duluan. Sudah dituangkan sabun dan aroma yang bisa membuat Nadeshiko relax. Namjoon membawanya dari Korea
Sementara itu,Nadeshiko dengan handuk yang membungkus tubuhnya malu setengah mati. Ia ingin membuka pintunya dan segera masuk,tapi ia malu. Ia juga mengerutuki anggukan kepalanya tadi,kenapa ia menerima
Akhirnya,ia berhasil mengumpulkan keberanian dan membuka pintunya. Namjoon sudah menunggu dengan wajah yang tak bisa author jelaskan
"Aku memakai celana pendek,jangan malu-malu"
Nadeshiko menghela nafas lega kecewa lalu segera memasuki bath tub. Seketika tubuhnya langsung rileks,ia mandi sambil menghadap Namjoon. Tapi ia tak berani melihatnya karena malu
"Ini juga pertama kalinya untukku. Tak apa,kita sama-sama belajar"
"Uh.."
Nadeshiko sama sekali tidak berbicara sekata patah pun,sedangkan Namjoon hanya memandanginya saja sambil menopang kepalanya dengan tangan sebelahnya. Kemudian ia menarik Nadeshiko dan membiarkan ia duduk dipangkuannya
"J,Joonie!"
"Kamu diam saja sih,apa karena terlalu malu?"
Namjoon memeluk Nadeshiko dari belakang,kalau dari belakang ia bisa menghirup aroma khas Nadeshiko. Yang dipeluk tidak tahu harus apa ia hanya diam saja dan wajahnya sudah begitu memerah
"A,aku.. keluar duluan! Terima kasih atas air hangat dan aromanya!!
Setelah sarapan,mereka keluar dari hotel dan menunggu mobil jemputan. Nadeshiko akan merekam begitu mereka tiba di tujuan pertama mereka
"Kita mau ke pameran seni yang baru dibuka hari ini kan?"
"Iya. Oh iya,nanti aku mau ketemu temanku dia juga lagi liburan disini,udah janjian ketemuan di restoran. Kamu mau ikut apa langsung pulang ke hotel?"
