16# tell me

599 47 1
                                    

Malamnya,di asrama. Nadeshiko duduk berhadapan ibunya. Ia meminta penjelasan dari ibunya mengenai kalau ibunya ini sudah memberitahu keluarga lainnya lebih dahulu

"Ohoho,kamu sudah tahu ya.. waduh.."

"Kok malah 'waduh' sih?"

"Ya.. habis.. hahaha.."

Nadeshiko menghela nafasnya. Jika ibunya sengaja menyembunyikan kalau ia sudah memberitahu tentang keberadaannya,sama saja dengan Nadeshiko yang menyembunyikan fakta kalau aritmia nya kambuh lagi. Ia sudah menyogok Namjoon dengan kue Ryan yang limited edition. Memang benar,buah tak jatuh dari pohonnya (part 2)

"Kamu nggak tidur?"

"Ngg.. masih mau kerja lagi.."

"Malam-malam begini? Kamu mau berangkat lagi ke kantor?"

"Habisnya... mereka membutuhkan bantuanku.."

"Nadeshiko,istirahat saja. Ya? Kasihan kamu-nya kerja terus,mana sebentar lagi libur tahun baru kan?"

"Justru karena tahun baru ini,aku dan yang lain semakin sibuk.. banyak acara yang harus mereka hadiri. Dan kami yang mengurus persiapannya bersama para member.. aku berangkat lagi buat rapat doang kok,habis itu pulang lagi"

"Tapi,ini sudah jam 9 malam. Mau pulang jam berapa?"

"Err.. tidak tentu sih.."

"Biar ibu yant berbicara dengan rekan kerjamu,kamu tidur saja. Istirahat. Sudah sudah,sana tidur!"

Ucap ibunya sambil mendorong tubuh Nadeshiko menaiki tangga hingga masuk ke kamarnya. Setelah itu,ia menghubungi kakaknya,meminta izin kalau putrinya ini tak bisa mengikuti rapat karena harus istirahat dikarenakan sakit




Keesokan paginya,di kantor agensi Nadeshiko membungkukkan badannya meminta maaf di hadapan rekan-rekan dan asistennya

"Na,Nadeshiko-ssi tidak perlu sampai begitu. Kami mengerti kok,selama ini kamu bekerja dengan sangat giat,sampai-sampai aku dengar kamu masuk rumah sakit lagi"

"Maafkan aku... tapi,aku ini jadi tak enak lho meninggalkan pekerjaan kepada kalian. Seharusnya aku ikut rapat.."

"Tidak bisa juga tidak apa. Manajer-nim harus banyak-banyak istirahat. Kami semua mengkhawatirkan kesehatanmu"

"Kami berdoa semoga tuhan bisa memberimu kesehatan. Sudah lama sekali lho,kami tidak melihat senyumanmu"

Tiba-tiba,Nadeshiko jadi merona sendiri. Rekan-rekannya terkekeh pelan melihat wajah dengan pipi pink merona itu.



Saat dalam perjalanan menuju studio,ia bertemu dengan Adora yang kebetulan mau ke studio juga untuk mengisi backsound

"Nacchan! Haah,akhirnya ketemu juga. Kemarin kamu ke rumah sakit kan? Kenapa kamu malah keluar dari rumah sakit?? Aku dengar dari dokter kalau kamu harus istirahat total,seharusnya kamu di rumah saja!"

"Santai,aku tak bisa meninggalkan pekerjaanku. Saat ini,menjelang tahun baru kita semakin sibuk,jadi aku tak bisa santai"

"Tapi,Nacchan.. setidaknya istirahatlah. Jangan paksakan dirimu"

"..... aku tak jamin itu. Tapi,akan aku usahakan"

Ucap Nadeshiko sambil melenggang pergi,meninggalkan Adora yang menatapnya dengan khawatir

Di studio,tiba-tiba saja kepala Nadeshiko terasa berputar dan pengelihatannya terlihat buram. Tidak ada yang menyadari keadaan Nadeshiko,karena semua orang kecuali Nadeshiko yang ada di dalam studio itu fokus dan berusaha tidak menimbulkan suara saat perekaman lagu. Agar mereka bisa mendengar lebih jelas

Our Manager pt. 4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang