67# Help

450 37 6
                                    

Minggu ini,adalah dimana para member beserta staff BigHit akan berangkat ke New Zealand untuk Bon Voyage 4 + traveling tambahan. Nadeshiko memutuskan untuk tidak ikut,sebagai gantinya ia akan ikut mengantar mereka ke bandara

Nadeshiko menyetir mobil untuk mereka,tadi Shouma ingin menggantikannya tapi,Nadeshiko menolaknya. Ia sudah lama tak menyetir dan ia ingin sekali yang mengantar mereka ke bandara

Sesampainya di bandara,Namjoon yang duduk di kursi penumpang paling depan sibuk dengan tas bawaannya.

"Tiket?"

"Ada"

"Passpor?"

"Ada"

"Jangan hilang ya. Nanti,titipin Hoseok atau Jimin,aku nggak percaya kalau kamu yang pegang"

"Oh,notesku dimana ya"

"Coba cari dulu"

"Ah,ada ada"

"Serius deh,aku khawatir kalau kamu bakalan ngilangin barang...".

"Jangan khawatir,aku tak akan menghilangkan passpor ini. Aku pergi dulu"

"Ya,hati-hati ya"

"Kamu juga"

Namjoon mengecup kening Nadeshiko,tak melupakan bagian bibir juga. Satu persatu para member keluar dari mobil,dan mereka mulai memasuki bandara. Kecuali Jin. Ia akan ada berangkat besok karena ada suatu masalah

Sepulangnya dari bandara,ia ditemani oleh asistennya kembali ke kantor agensi,setelah itu Nadeshiko akan pulang ke asrama diantar oleh Shouma. Dan kembali menjadi tuan putri bersama butlernya

"Pelayan sunbaenim di kantor?"

"Iya,kusuruh menunggu di kantor. Aku jadi nggak enak sama dia..."

"Nggak repot selalu di ikuti pelayan sunbaenim itu?"

"Hm.. dibilang repot nggak sih.. mungkin terbiasa.. sejak kecil,aku selalu bersama dengan para maid yang ada dirumah. Karena semua keluargaku sibuk,jadi hanya maid saja yang mengurusku"

"Ooh,sudah dilayani sejak kecil ya.."

"Nggak juga sih,aku selalu berusaha untuk mandiri"


Begitu sampai di kantor,Nadeshiko menyerahkan mobilnya kepada asistennya,Shouma sudah menunggu di parkiran dengan mobil milik majikannya yang ada di belakangnya. Begitu Nadeshiko datang,ia langsung meminta Shouma untuk membacakan jadwalnya

"Jadwal nona hari ini adalah nona harus ke kantor pusat asosiasi perlindungan hewan. Ada panggilan darurat disana"

"Panggilan darurat..? Aah,aku lupa mengecek e-mailku! Terima kasih sudah membaca e-mailnya! Ayo berangkat!"







Sekitar 20 menit kemudian,mereka tiba di kantor pusat asosiasi perlindungan hewan. Nadeshiko mengambil name tag relawan lalu segera menemui pimpinan. Di e-mailnya tertera kalau para relawan diminta untuk berada di ruang pimpinan karena ada suatu hal yang benar-benar gawat

Disana,Nadeshiko datang terakhiran,untungnya sang pimpinan belum mengumumkannya,begitu semuanya tiba,sang pimpinan mulai mengumumkan sesuatu

"Sekarang ini,hewan-hewan diluar sana membutuhkan pertolongan kita. Karena pemburuan illegal yang dilakukan oleh suatu oknum,akibatnya banyak hewan-hewan langka yang terkena imbasnya. Kalau begini terus,maka populasi hewan langka di negara ini akan berkurang"

"Wah,kejam.."

"Kenapa mereka melakukan itu?"

Para relawan yang berkumpul mulai desas desus dan menanyakan nasib para hewan

"Salah satu informanku yang berhasil mengorek kebenaran dari salah satu pemburu,mereka membuat sebuah grup yang berjumlahkan 27 anggota,jumlah itu cukup membunuh hewan dalam jumlah besar. Mereka juga asal menembak supaya mereka bisa cepat-cepat mendapat hewan buruan. Jika begini terus,hewan lain dan manusia yang ada disana,akan terkena imbasnya. Aku sudah menghubungi suaka alam dan kepolisian,mereka akan membantu kita"

"Dimana lokasi pemburuannya?"

"Di suatu hutan,nanti kita berangkat bersama dengan kepolisian. Tapi,kita harus berhati-hati,ayo berangkat sekarang!!"

Dengan hati yang berdebar-debar dan perasaan khawatir,Nadeshiko lebih dulu berlari ke mobilnya. Ia berharap,bisa melindungi hewan-hewan yang ada disana

Sekitar 1 jam perjalanan,mereka tiba di hutan yang berbukit di suatu daerah. Polisi bersama mereka,nantinya mereka akan menyebar dan jika bisa menangkap hewan-hewan yang dilindungi untuk dibawa ke tempat yang lebih aman serta menangkap si pemburu illegal itu

"Oke,mari kita bagi grup dan berpencar. Kita akan berpura-pura menjadi pemburu,jika bertemu dengan mereka berhati-hatilah,kami kepolisian akan menangkap mereka"

Nadeshiko bersama 5 orang termasuk Shouma dan 1 polisi,berjalan menuju arah Barat,mereka menyusuri jalanan disana. Shouma juga ikut,ia akan melindungi majikannya ini

Di tengah penyusuran,Nadeshiko tak sengaja menginjak sesuatu. Sesuatu yang aneh dan empuk. Ia melihat apa yang ia injak dan tiba-tiba saja ia langsung meloncat ke belakang

"K,k,k,kelinci... berlumuran darah..."

"Ya ampun.. 2 tembakan di tubuhnya.. apa ini tembakan meleset?"

"Mungkin saja,ayo masukkan ke kantung hitam ini. Kita akan menguburnya nanti"

"Hei,disana ada lagi! Besar!"

"Bukankah itu tupai??"

"Ini juga setengah hancur.. kejam sekali.. apa mereka sekejam ini?"

"Hutan ini dekat dengan permukiman warga kan? Bisa bahaya jika salah satu peluru ada yang mengenai warga,kita harus cepat"

"Nadeshiko-ssi,ayo kita bergerak lagi!"

"I,iya..."







15 menit berjalan,akhirnya mereka bertemu dengan salah satu pemburu illegal. Polisi yang menyamar sebagai pemburu itu mendekatinya dan berpura-pura bahwa ia juga salah satu anggota grup tersebut

"Hei,kudengar dibawah sana ada rusa bertanduk besar. Ayo kita kesana dan incar tanduk serta kulitnya"

Jujur,polisi itu ingin sekali menangkap pemburu illegal itu,tapi ia takut mengagalkan rencana ini. Polisi itu akan mengikuti si pemburu illegal dan akan menangkapnya nanti dibawah sebelum ia membabi buta. Nadeshiko beserta yang lainnya akan terus mencari mayat hewan dan melindungi hewan yang masih hidup sebisa mungkin




Nadeshiko memasukkan seekor kijang kecil yang masih bayi ke dalam kantung hitam besar. Ia ingin meneteskan mata ketika melihat bayi kijang ini yang seharusnya menghabiskan masa hidupnya di hutan ini harus direngut nyawanya oleh pihak yang tak bertanggung jawab

"Oi.. disana.. apaan ya.. kijang juga?"

"Apa? Aku hanya melihat da-.. daging?!"

Nadeshiko berlari menuju objek tak dikenal itu,ketika ia menyingkirkan semak-semak yang menutupi objek itu,ia sungguh terkejut. Itu adalah kijang dewasa yang sudah hilang kulitnya hanya tersisa daging

Teman sekelompoknya mulai bergotong royong memasukkan mayat kijang dewasa ke dalam kantung,sedangkan Nadeshiko hanya diam saja,ia melirik beberapa kantung yang sudah terisi di posisi awal mereka menemukan bayi kijang,hatinya sangat marah. Saking marahnya,ia tak akan segan-segan untuk membunuh para pemburu itu.

Shouma memandang majikannya khawatir,lihat saja wajah majikannya itu. Ia memang diam,tapi diam-diam menyimpan dendam. Kalau begini caranya,ia harus menelepon seseorang yang selalu membantu majikannya itu

"Nadeshiko-ssi,apa yang bercahaya di belakangmu?"

"Eh? Belakangku? Apa?"

"Nona!!"

DOR!





Tbc

Ups,ngagantung :)


Maafkan jika ada kesalahan


See you on the next episode
Love you

Kamis,09 Januari 2020
20 : 33

Our Manager pt. 4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang