Drrttt
Getar dari ponsel yang tak kunjung berhenti itu menandakan jika ada sebuah panggilan di sana. Sebuah tangan terulur untuk mengambil benda yang berada di atas kursi depan sebuah mobil, di samping kursi kemudi lebih tepatnya. Namun tangan tersebut malah tak sengaja menyenggol benda pipih yang masih bergetar itu hingga jatuh ke bawah.
Tangan sang pemilik tak kunjung berhenti untuk menggapai benda tersebut hingga membuatnya harus menundukkan tubuh dan tidak memperhatikan jalanan di depannya.
Tak lama kemudian benda pipih yang masih bergetar itu telah berada di tangannya. Dengan arah tatapan mata yang tertuju pada layar ponsel itu, sang pengemudi sampai tak melihat jika di depannya sudah ada lampu lalu lintas yang menyala pada warna merah.
Tepat saat jari jempol itu menyentuh tombol hijau dan pandangannya telah mengarah ke depan, ia langsung kaget saat melihat lampu yang menyala merah dan juga ada dua orang yang tengah menyeberang jalan yang sudah berada tepat di depan mobilnya. Dengan segera ia membanting kemudinya ke arah kiri.
BRAK
Mobil sedan hitam itu menabrak tiang lampu lalu lintas hingga menimbulkan bunyi yang sangat keras.
Sang pengemudi langsung tak sadarkan diri dengan kepala yang mengeluarkan banyak darah akibat membentur setir mobil dengan cukup keras. Ponsel yang tadinya berada di tangannya kini telah terlempar entah ke mana. Bagian depan mobil juga ringsek. Dan hal itu tentu membuat pengendara yang sedang melintas langsung memgerubungi untuk menyelamatkan sang pengemudi maupun dua penyeberang jalan tadi.
øøø
Seorang wanita yang diikuti oleh seorang laki-laki berlari di tengah koridor sebuah rumah sakit dengan air mata yang terus mengalir membasahi wajahnya. Wanita itu akhirnya berhenti di depan sebuah ruangan bertuliskan UGD.
Tak lama pintu ruangan tersebut terbuka dan seorang pria keluar dari sana.
“Bagaimana keadaan anak saya, Dok?” Wanita itu segera mendekati pria tadi dan langsung bertanya.
“Pasien mengalami pendarahan yang cukup hebat pada dahinya, namun itu telah kami atasi. Pasien tadi juga sempat mengalami masa kritis, dan itu sudah berhasil terlewati,” ujar pria berjas putih itu.
“Dan sekarang pasien kami nyatakan dalam masa koma karena benturan tersebut menyebabkan pasien terkena gegar otak ringan dan kami tidak bisa mengatakan kapan pasien akan sadar.” Tubuh wanita tadi langsung ambruk begitu saja setelah kembali mendengar penjelasan sang dokter.
Dengan sigap, dua orang laki-laki yang ada di sana membawa tubuh sang wanita yang telah tak sadarkan diri.
øøø
Sepasang mata itu mulai terbuka. Dokter yang melihat itu lantas mendekat ke arah gadis tersebut. Sang gadis mencoba untuk mendudukkan tubuhnya namun ia merasa ada yang berbeda pada kaki kirinya.
“Tulang kaki kiri kamu mengalami sedikit keretakan. Dan untuk sementara kamu harus pakai tongkat ya.” Dokter perempuan itu berkata sambil mengelus kepala sang gadis.
“Nenek saya di mana, Dok?” tanya gadis itu. Wajah senang dokter itu kini berganti dengan wajah sedih.
“Nenek kamu ada di ruangan sebelah. Maafkan saya, tapi akibat kejadian ini nenek kamu dinyatakan lumpuh permanen karena sistem saraf pada kaki nenek kamu sudah tidak bisa berfungsi kembali.” Air mata sudah tak bisa ditahan lagi oleh gadis itu.
“Terima kasih, Dok.” Dokter muda itu kembali mengelus kepala sang gadis yang masih menitikan air matanya.
Sekarang bagaimana caranya ia membayar administrasi rumah sakit ini? Kondisi keuangannya pun kini tengah menipis, tabungan juga tinggal sedikit. Jadi, bagaimana caranya ia membayar biaya rumah sakit untuk dirinya dan neneknya sekarang?
o0o
Hope you're enjoy this story guys.
Sleman, Yogyakarta.
24 Juni 2019.
KAMU SEDANG MEMBACA
SADEWA ✔️
Fiksi RemajaKecelakaan yang menimpa Kaila dan neneknya menyebabkan kaki sang nenek dinyatakan lumpuh secara permanen oleh dokter. Sejak kecelakaan itu pula gadis itu tiba-tiba merasakan kehadiran bayangan misterius yang tak bisa dirasakan oleh orang lain. Bayan...