9. meninggalkan kenangan

3.9K 145 0
                                    


Aku yang lemah tanpamu
Aku yang rentan karena
Cinta yang t'lah hilang darimu

Yang mampu menyanjung ku
Selama mata terbuka
Sampai jantung tak berdetak
Selama itu pun aku mampu untuk mengenangmu

Darimu, ku temukan hidupku
Bagiku kaulah cinta sejati
Bila yang tertulis untuk ku
Adalah yang terbaik untukmu
Kan ku jadikan kau kenangan
Yang terindah dalam hidup ku
Namun takkan mudah bagi ku
Meninggalkan jejak hidup mu
Yang t'lah terukir abadi
Sebagai kenangan yang terindah

🎼samsons_kenangan terindah

#####

Darrel kembali kesekolahnya, lebih tepatnya warung bu Parman tempat semua berkumpul ada Shira dan Rissa disana. Setelah memarkirkan motornya dengan baik ditempat yang tersisa Darrel duduk disamping Arga dan menyeruput minuman dimeja sampai tandas tanpa tau itu milik siapa.

"wuih abang Darrel kerasukan apa minuman segitu banyaknya lenyap seketika" seru Eki yang melihat Darrel tak seperti biasanya namun Darrel tak menggubris ucapan Eki.

"Ra, cewe gue lagi ada masalah yah?" tanya Darrel pada Shira yang sedang menatap jijik pada Darrel karena minumannyalah yang tadi Darrel habiskan tanpa permisi

Shira menggidikkan bahunya "dia gak cerita apapun sama gue!! Lagian dia udah biasa kali kalo ada masalah ditelen sendirian" ujar Shira asal dia hanya berusaha menutupi masalah dikehidupan Vyola sebagai sahabat yang berusaha menjaga rahasia.

"emangnya dia berubah sama lo?" tanya Ryan ikut nimbrung

"mungkin kesel sama lo, tadi dia tanya sama gue kemana batang hidung lo!! Yah gue jawab lo lagi tawuran" ucap Rissa yang masih gelendotan dalam pelukan Arga "makanya jujur sama cewe lo, jangan nyampe dia mikir lo gak anggep dia"

Shira hanya diam dan menjadi pendengar setia, dia tak berniat ikut dalam insting menduga duga sikap Vyola, karena yang ada dipikirannya sikap sahabatnya berubah pasti karena ayahnya lagi bukan karena Darrel.
#####

Vyola kini duduk didepan meja belajar kamarnya namun matanya terus menatap kearah bingkai foto disudut kiri meja belajar. Rumah yang dulu hangat kini terasa seperti kuburan hanya saja tak ada batu nisan dimanapun.

Tok...tok..tok....

"La, ini gue!!" seru Yuna dibalik pintu menunggu pemilik kamar membukanya.

Vyola yang mengenal suara Yuna berjalan kearah pintu dan membukanya lebar, namun tak ada pembuka obrolan hanya Vyola kini kembali ketempat semula duduk dikursi meja belajarnya sementara Yuna yang kini sudah berada didalam kamar memilih duduk ditepi kasur.

"lo kenapa?" tanya Yuna ketus namun Vyola hanya diam tak bersuara, Vyola pikir tak perlu Yuna mendengar darinya, sang kakak pasti sudah menceritakannya.

"iya gue udah tau dari Ajun!! Lo kapan pindahan??" tanya Yuna kembali namun kali ini bahu Vyola bergetar menandakan sahabatnya itu menangis dalam diam.

Yuna
Lo dimana nyet!! Gue gak bisa tangani Vyola sendirian dia mewek dan gak mau ngomong!!!

Ashira
Heh bangke gue masih dijalan ini otw....

Gue gak mungkin bikin ryan dkk curiga...
Dengan gue pergi buru-buru..

Yuna mendengus kasar dan memasukan kembali ponselnya kedalam saku rok seragamnya.

"Na!!" panggil Vyola berat karena isakan yang belum berhenti. "papa bilang dia mau jual rumah ini!! Dan nyuruh gue mandiri tanpa mbak tarna" sambungnya lirih

Yuna hanya bisa mengelus kepala sahabatnya, yang Vyola tau tak seutuhnya karena Ajun meminta Yuna merahasiakan segalanya dari Vyola.

"sabar yah!! Mungkin ini jalan papa kamu supaya kamu bisa mandiri sekarang!! Trus kamu akan pindah kemana setelah ini?" tanya Yuna yang sebenarnya sudah iya ketahui dimana sahabatnya itu akan tinggal setelah keluar dari rumah mewah ini.

"gue gak mau pindah dari rumah ini, Na!! Rumah ini kenangan gue sama mama!! Dan kalo gue pergi dari sini..." Vyola tak sanggup meneruskan perkataannya hatinya sungguh tak bisa menerima keadaan ini.

Hatinya sungguh hancur saat sebuah pesan dari papa saat disekolah meminta untuk segera pulang ada yang ingin diobrolkannya.
#####

Shira kini sudah berada dikamar Vyola dan memeluk kedua sahabatnya yang saling menguatkan satu sama lain.

Semuanya Vyola ceritakan pada Shira dan memohon Shira untuk tidak menceritakan ini pada Ryan karena dirinya tak ingin Darrel mencintainya karena kasihan dengan hidup wanita yang dicintainya itu.

"kamu diantar siapa?" suara itu bergema saat Vyola menutup pintu rumahnya dan menghela nafasnya berat karena tak tega bersikap cuek pada Darrel.

"temen deket!!" jawab Vyola seraya menurunkan tasnya juga tubuhnya disofa ruang tengah "lo juga ada disini? Masih ada nyali lo nginjek rumah gue?" ucap Vyola terdengar ketus saat mendapati Ajun duduk disisi lain sofa itu.

"Vyola" bentak pak Aji, papa Vyola. "kapan papa pernah mengajari kamu tidak sopan terhadap kakakmu ini"

"udah, pah!! Vyola masih labil, biar dia menikmati masanya dia berontak atas hal yang dia tidak mau!!" kini Ajun membela namun Vyola hanya diam menatap dingin pada kakaknya itu.

"gak perlu bela gue!! Jadi intinya apa? Tadi papa minta aku pulang cepet, dan apa yang mau papa obrolin??"

Suasana hening sejenak, pak Aji mengusap air mukanya sesaat sebelum pada obrolan inti dia meminta kedua anaknya berkumpul. Pak Aji kini duduk menghadap kedua anaknya yang terasa jauh dengannya sejak dirinya diketahui Vyola mempunyai istri simpanan selain ibu Vyola dan ibu Ajun.

"papa akan jual rumah ini!!" ucap pak Aji, namun dua respon anaknya berbeda Vyola begitu terkejut dan tak terima sedangkan Ajun tetap tenang.

"PAPA GILA!!! INI RUMAH DIMANA AKU,MAMA DAN PAPA TINGGAL TERMASUK LELAKI SATU INI DAN PAPA DENGAN GAMPANGNYA BILANG MAU JUAL!!" teriak Vyola spontan "DISINI BANYAK KENANGAN AKU, PAH!!"

"papa tau itu, tapi kamu harus terima keputusan papa kali ini, papa juga gak sanggup buat jual rumah ini tapi perusahaan papa sedang butuh dana!!" jelas pak Aji

"GAK POKOKNYA AKU GAK SETUJU!!" teriak Vyola kembali

"kamu akan tinggal bersama kak Ajun disana tanpa bi Tarna karena mulai hari ini bi Tarna sudah papa berhentikan"

"papa jahat!! Kenapa harus aku terus yang merasa tersakiti disini bukan LELAKI INI" tunjuk Vyola pada Ajun yang masih diam tak bersuara, " kenapa harus aku yang merasa tak adil terus menerus dirumah ini" tambahnya

"hari minggu akan kakak jemput jam 10, jadi kamu kemasi barang kamu jangan sampai ada yang tertinggal" perintahnya dan berlalu meninggalkan ruang tengah

"pa!!" panggil Vyola pelan karena tangis yang tertahan di tenggorokannya.

"keputusan papa sudah bulat, jalani hidupmu lebih baik!! Kakakmu pasti akan merawatmu dan memenuhi kebutuhanmu selama papa pergi!!" jelasnya yang juga berjalan kedalam ruang kerjanya meninggalkan Vyola yang mematung sendiri.

Vyola ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang