45. ini akhir

1.1K 31 0
                                    

Dan semenjak ada dia
Kamu bukan kamu yang seperti dulu
Tiada lagi kisah indah
Dan kini kusendiri berteman bayangmu

Malam kini berganti
Sunyi sepi untukku

Meskipun engkau telah pergi
Mungkin takkan kembali
Aku di sini tetap di sini, sayangku
Aku masih rindu padamu
Aku masih sayang padamu
Meski kini cintamu bukan aku

Dan kini aku tahu
Jendela hatimu tertutup untukku
Ingin kulihat lagi
Wajah yang selalu kurindu

🎵mengejar mimpi_yovie and the nuno

🌸🌸🌸

Vyola menatap kemunculan Lani dicafe mereka sudah membuat janji di jam makan siang, tanpa banyak berbasa basi Lani duduk di bangku kosong depan Vyola dan menatap balik kearah Vyola.

"apa yang mau lo bahas?? " tanya Lani dingin.

"makasih lo udah balikin Darrel lagi sama gue!!  Tapi gue gak yakin hati dia masih milik gue!! "

"itu bukan urusan gue!! " ketus Lani.

"Lan, Darrel masuk rumah sakit!!" ucap Vyola lembut "gue tau ini gak ada urusan sama lo, karena dia udah bukan milik lo lagi!! Tapi gue pikir dia masih belom bisa ngelepas lo seutuhnya dari hidup dia yang udah kebiasaan dengan kehadiran lo dihidupnya"

"trus mau lo sekarang apa?? Gue lepas dia lo ngomong gue pertahanin lo juga ngoceh!! " seru Lani yang meneguk minuman pesanannya.

"gue gak mau apapun!! " ucap Vyola santai "gue kesini cuman ngasih tau aja Darrel sepertinya mesti berjuang keras untuk bertahan hidup lebih lama" tegas Vyola.

"maksud lo?? "

Vyola tersenyum miris, "dia sekarang selalu berusaha baik-baik aja, kenyataan tidak"

"kalo cuma itu yang mau lo bahas gue izin pergi, kerjaan gue numpuk dirumah sakit" ucap Lani segera berdiri meninggalkan Vyola yang tersenyum pedih.

*****

Darrel menatap keluar jendela rumah sakit, pekerjaannya tetap berada dipangkuannya dengan lembaran kertas yang berserakan. Vyola yang baru muncul menatap lalu tersenyum kearah Darrel, Vyola menarik kursi didekat brankar Darrel dan duduk disebelahnya. Mata Darrel kini mengarah ke Vyola namun tak ada obrolan apapun.

"permisi, maaf dok!! Saatnya pasien suntik antibiotik!!" ucap salah satu perawat seraya membawa satu suntikan dan perlengkapannya.

Vyola berdiri dan menghampiri perawat tersebut. "biar saya yang menyuntikkannya!!" pinta Vyola.

"baik, dok!!" ucap Perawat tersebut.
*****

Vyola kini tengah fokus mengatur kadar yang dibutuhkannya dan menyuntikkannya kedalam jarum infus Darrel, sesaat lelaki itu menggeliyat dan menutup hidungnya dengan tangan yang terbebas.

"maaf, itu pasti menyakitkan!!" ucap Vyola namun Darrel menggeleng menandakan dia tidak mempermasalahkan itu.

"jangan khawatir, aku sudah biasa dan badanku sudah kebal akan semua ini!!" ucap Darrel berusaha menenangkan.

"Rel, jangan telat minum obat...... Jangan terlalu stress memikirkan sesuatu..... Dan lupakan dia buat aku!!!" pinta Vyola yang hanya diangguki oleh Darrel pelan seraya tersenyum.

"sini duduk" ajak Darrel seraya menepuk tempat kosong diatas brankarnya.

Vyola duduk disebelah Darrel dan masih tetap memandang wajah yang sedikit pucat itu, tangan Darrel meraih pipi Vyola dan mata mereka saling beradu terlalu banyak arti dari tatapan mereka berdua yang tak mampu diucapkan keduanya.

"ayo kita akhiri drama ini" ucap Darrel

"maksud kamu" tanya Vyola tak mengerti perkataan Darrel.

Lagi dan lagi, Darrel tersenyum. "ayo kita nikah!!" lanjut Darrel dan membuat Vyola diam mematung, entah apa rasa dihatinya hingga bingung menjawab "maukan?? Nikah sama aku??" tanya Darrel memastikan jawaban Vyola.

"kenapa Rel??"

"gak ada alasan apapun lagi untuk aku!! Umur kita udah cukup dewasa, dan agar kamu jadi pemilik hatiku seutuhnya!!" jelas Darrel dan membuat Vyola diam tak berkata apapun hanya airmata yang menetes dan anggukan pelan "kamu mau??" tanya ulang Darrel yang dengan cepat diangguki Vyola yakin.

Tanpa aba-aba Darrel mencium bibir milik Vyola secara spontan. Tak ada penolakan dari Vyola sendiri, hingga pintu kamar mandi terbuka dan menampilkan sahabat mereka yang asik merekam adegan tadi.

*****
"kalian semua" ucap Vyola melihat semua sahabatnya muncul tak luput ada Gustav dan Grita disana yang jauh-jauh dari Bandung.

Semua tersenyum kikuk dan berjalan mengarah ke sofa diruangan Darrel, Vyola mukanya merah persis seperti kepiting rebus mengingat ciumannya bersama Darrel ditonton semuanya,  sesekali Vyola menunduk malu.

"udahlah, La!! Lo udah bukan abege yang malu ketauan cipokan sama Darrel!! Kita udah lumrah liatnya!!" celetuk Eki yang mendapat toyoran langsung dari Yuna yang duduk disampingnya.

"iya, La!! Lo kaya anak polos aja yang kagak pernah gitu!! Lo tau sendiri gimana dulu gue sering nyosor duluan sama Tatav sayang" ucap Grita yang kini sudah berbadan dua, sementara Gustav masih tetap banyak diam.

"tapi yang disosor maukan??" ucap Eki dan membuatnya mendapat pukulan lebih keras dari Yuna.

Grita tertawa mengingat kejadian itu "kalo dia gak mau gue sosor,  gak akan donk jadi baby di perut gue ini" ucapnya sambil menunjukkan perutnya yang sudah besar.

"selamet yah, La!! Akhirnya lo nyusul kita berdua.. Tapi nikahnya setelah gue!!" kata Shira yang menjabat tangan sahabatnya disusul Ryan seraya memberikan kartu undangan pada Darrel.

Semua menatap kartu undangan yang dipegang Darrel penasaran tanggal berapa Ryan dan Shira melepas masa lajangnya.

"ngapain lo semua liatin gue?? Kalian gak dapet kartu undangan dari Ryan??" tanya Darrel yang mendapat gelengan semua kompak "kasian banget lo semua!! " ujarnya seraya membuka plastik yang membaluti kertas undangan tersebut.

Semua hening menunggu Darrel sementara Shira dan Ryan hanya senyum-senyum karena sungguh dia ingin membuat kejutan untuk semua sahabatnya.

"si bego lo nikah besok lusa!!!" teriak Darrel yang seketika membuat semua mata mengarah kearah Ryan dan Shira siap menikam

Ryan mengeluarkan cengirannya dan menggaruk kepala yang tidak gatal. "gue sengaja gak mau bikin repot semua sahabat gue!! Lo semua bisa datengkan!!! "

Arga maju terlebih dahulu dan menoyor kepala Ryan karena kesal sahabatnya itu tak merepotkannya namun setelah itu Arga memeluk lelaki itu dan menangis terharu.

Entahlah suasana kamar itu berubah menjadi haru biru, mereka sedih karena satu persatu dari mereka akan melepas masa lajang dan mulai sibuk dengan keluarga masing-masing.

Airmata menetes dari seseorang yang melihat situasi dikamar tersebut, dia terharu dan merasa rasanya akan berusaha dihilangkannya dan pengorbanannya tak akan membuahkan hasil apapun.

*****

Kembali lagi last forevernya....
Endkah???
Mau kalian gimana???
Entahlah mengapa makin gak jelas partnya....
Tapi aku ucapin makasih loh... Yang masih setia sama babang darrel...

Jangan lupa juga yah kasih vomment kalian

Vyola ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang