14. Malam Bicara

37 8 0
                                    

"Dim, rumah lu deket rumah alex kan?" Tanya kinan di parkiran sekolah

"Iya"

"Gua nebeng dong, mau kerumah dia. Mau tau dia gak masuk kenapa, chat gua gak di bales bales nih"

"Ohh ya udah yuk" memberi helm ke kinan

"Len, ris mau ikut ke rumah kinan gak?" Tanya kinan ke lensi dan faris yang sedang berjalan berdua

"Enggak deh kayanya, gua sama lensi mau cari buku dulu" balas faris

Kinan dan dimas pun menuju rumah alex. Saat perjalanan kinan banyak berbicara. Sampai akhirnya dia menanyakannya.

"Dim, jadi lu suka beneran alex?"

"Yah.. tau ah gua masih bingung"

"Anaknya udah suka juga sama lu?"

"Kan lu udah bisa liat, dia gak tertarik sama gua."

"Ajak anaknya jalan jalan gitu. Gua bantu lu deh. Gua yang jadi makcomblang lu berdua"

Dimas mengangguk,dia harus cepat mendapatkan hati alex. Karena menyadari mempunyai saingan yang sangat kuat. Dengan bantuan kinan mungkin dia bisa menang. Tapi bagaimana dengan alex sendiri?

Setelah sampai didepan rumah alex, "nan, jangan ngebahas apa apa soal 'itu' ke alex" dengan tatapan tajam dimas menatap kinan

"iya.. gak mungkinlah"

.....

Dirumah, alex masih memikirkan perasaan kinan. Pasti dia sangat sedih. Alex tidak mau merusak persahabatannya dengan kinan. Tapi apa yang dia rasakan saat ini membuatnya bingung. Ada rasa ketertarikan dengan dimas. Tiba tiba ponselnya berbunyi.

Kling

Nama dimas tertera di layar poselnya. Setelah sore kemarin dimas jadi sering mengirim pesan yang sebenarnya isinya tidak terlalu penting. Panjang umur, baru aja dipikirin nih orang.

Dimas: Lagi apa?

Sudah terlanjur dibaca,mau tidak mau dimembalas pesan tersebut.

Alex: Napas

Dimas: Tante valina lagi ngapain?

Alex: ih ngapain nanyain mama gw?

Dimas: abis kalo nanyain anaknya, suka gak bener jawabannya

kalo nanya tentang tante. Gk di jawab benerkan tinggal bilang ke tante valina

Alex: jihhh.. ngadu gitu

Dimas: terserah gw dong..

Alex: au ah

mama lagi nonton TV

Tiba tiba terdapat panggilan masuk. "dimas?" . dia pun mengangkat telpon tersebut.

"haii.." suara dari sebrang sana. ngapain lagi nih orang.

"ngapain nelfon? mau nyapa mama? bentar ya!" balas alex ketus.

"e..eh.. enggak.. enggak..,Ra!"

Alex diam. "Ra, liat ke jendela" ucap yang disebrang sana

Dari tadi alex sedang duduk di kursi meja belajarnya yang menghadap ke arah jendela. Saat dia menegakan kepalanya dan melihat ke arah luar jendela. Dia melihat dimas sedang tersenyum sambil melambai lambai kan tangan ke arahnya, dan satu tangannya lagi memegang ponsel.

Trust you [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang