21. Seseorang Yang Dapat Dipercaya

35 6 0
                                    

"Nan, lu kenapa sih? Sekarang lu gak mau berangkat atau pulang bareng sama gue lagi. Pas waktu itu lu janji mau nemenin gua ke toko buku tapi gak jadi, terus kemarin, lu juga gak jadi pulang bareng gue, jadinya gue gak jadi cerita ke elu. Lu kemana aja sih nan?" Pagi pagi Alex terus melontarkan berbagai pertanyaan kepada sahabatnya itu saat baru datang.

Kinan malah menatap Alex sinis. "lu bisa diem gak? gua baru dateng juga, masih pagi nih! jangan buat kepala gua panas" jawab Kinan dengan judes.

Alex langsung terdiam menunduk mendengar omongan sahabatnya itu.

Lensi yang berada disana juga bingung akan sikap kinan. Dia ingin menengahi kedua sahabatnya itu, tapi mungkin tidak sekarang. Melihat kinan, sepertinya dia sedang tidak ingin di ganggu.

Lalu Alex berjalan keluar kelas untuk mencari Yovan dan bertanya ada apa dengan Kinan. Saat dia melihat ke kelas yovan ternyta yang Ia cari belum datang. Akhirnya Alex duduk menunggu Yovan datang di depan kelas Yovan.

Sampai bel masuk, Alex baru melihat Yovan di gerbang sekolah yang sudah di tutup. Tampaknya Yovan datang telat. Jadi Alex mengurungkan niatnya dan kembali ke kelas.

.....

Selain bertanya tentang Kinan, Alex juga ingin menanyakan pendapat Yovan terhadap Dimas. Karena hari ini Alex berencana memberikan jawaban kepada Dimas.

"Van, Kamu tau kinan kenapa?"

"Kinan? emang dia kenapa?" Tanya Yovan, sambil memantulkan bola basket. Saat istirahat Yovan memang sedang bermain basket dengan teman-temannya.

"emm.. tadi pagi dia agak ngebentak aku gitu. Mungkin memang salahku, dia baru datang aku udah ngoceh. Tapi kayanya dia agi ada masalah yang lain deh."

"Aku sih gak tau ra, beberapa hari belakangan ini Kinan kaya agak menghindar dari aku juga" Jawab Yovan

"owhh ya sudah" jawab Alex lemas.

Alex ragu menanyakan tentang Dimas ke Yovan. Tapi dia harus menanyakan jawaban yang paling jujur dari sepupu kesayangannya. "Van, Pendapat kamu tentang Dimas gimana?"

"Dimas? temen kamu yang waktu itu ngerusuh pas kita lagi ngobrol?" menaikkan satu alisnya.

"Eee.. iya" jawab Alex ragu.

"Pas pertama kali kamu kenalin sih kayanya anaknya baik, jujur mungkin. Tapi pas waktu itu dia narik kamu pas kita lagi ngobrol sih rese ya anaknya" Jawab Yovan sambil tertawa ringan.

"Emang ada apa Ra?"

"Emm..aa.. aku, ditembak sama di..dia"

"Ha? kamu di tembak? wahh.. selamat ya Ra. Terus kamu terima?"

Alex menghela nafas berat. "Belum, makanya aku pendapat jujur Yovan tentag Dimas"

Yovan malah tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. "Sekarang gini aja, kamu suka gak sama Dimas?"

"Su..eng.. gak tauu"

Yovan memegang bahu Alex dan menegakkannya. "Kalau suka, coba aja dulu ra."

"Kamu baru pertama kali kan, Jatuh cinta."

Alex menundukkan kepalanya. Memainkan jari-jarinya. Lelah rasanya. Hati dan fikiran Alex terasa berat hanya karna Dimas dan juga Kinan. "Yovan tapi, tapi kinan katanya dulu dia suka sama dimas"

"Sekarang kan ada aku. Semoga aja di hati dia sudah ada aku" jawab Yovan santai sambil tersenyum.

Alex menganggukkan kepalanya.

.....

Alex berjalan mendekati Dimas yang sedang berada kantin bersama dengan cowo-cowo lainnya."Dim, nanti bisa kita pulang bareng?" ucap Alex. Semua yang berada disekitarnya langsung menatap Alex. Dia tidak nyaamn ditatap seperti itu dengan teman-temannya Dimas

Trust you [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang