26. The Camp

43 3 0
                                    

*Perhatian! Bacanya sambil nyalain musiknya 👆
Biar musiknya pas, bacanya pelan pelan ok? Enjoy!!

****

Minggu pagi, Dimas mampir di rumah Alex. Tentu saja setelah di izin kan masuk oleh Valina, Dia hanya menunggu Alex di ruang tamu. Sedangkan sejak jam 7 pagi tadi Alex masih menahan dirinya untuk tetap di kamar sampai kini, dan sekarang sudah jam setengah 10.

Dengan fikiran dan hati yang mencoba untuk tenang, perlahan Alex menghampiri dimas yang sudah menunggu sejak tadi pagi. "hey" sapa Dimas.

Alex hanya mengangguk. Sungguh kemarin hanyalah hal sepele tapi mengapa hatinya menjadi seperti ini. Rasanya tiba tiba saja kepercayaan kepada Dimas berkurang.

"Maaf" ucap Dimas lembut.

"Maaf untuk apapun kesalahan yang aku perbuat kemarin."

Alex mendengus. Dengan nada dingin Alex berkata "kamu minta maaf tapi gak tahu kesalahan kamu? kalo gitu buat apa minta maaf?"

Dimas mencoba terus menatap wajah Alex, mencoba meluluhkan hati Alex "kalo gitu kasih tau aku, kesalahanku apa."

"Kemarin aku liat kamu sama 3 cewe pas aku keluar dari toilet."

Dimas menggenggam tangan pacarnya itu, menggenggamnya dengan erat. "kamu gak perlu khawatir, mereka temen temen SMP aku."

Mendengar kalimat itu, Alex melepaskan tangannya dari genggaman Dimas. "gak lama sebelum itu ada yang ngirim pesan aneh" sambil menyodorkan ponselnya ke Dimas.

Dimas membacanya, tapi malah senyuman yang Alex dapatkan di wajah Dimas. Alex mengernyit bingung. "Ra" panggil Dimas dengan sangat lembut.

"Kan bisa aja ini cuman pesan nyasar doang, nomornya juga gak dikenal kan" sambil merangkul pundak Alex. Alex memalingkan muka, memang sih benar juga. Mengapa dirinya sampai marah seperti ini.

Dimas terus membujuk Alex, akhirnya Alex pun luluh juga di buatnya. Mengapa kini dia jadi selemah ini.

Alex memaafkan Dimas kali ini. Karna ini hanyalah kesalahpahaman saja, setideknya begitu harapannya.

.....

Hari berkemah tiba. Semua siswa kelas 9 sudah bersiap dengan ransel ransel nya. Mereka akan berkemah di Cibodas akan cukup dingin di sana, perlengkapan pun sudah mereka bawa.

"Lex!" panggil Kinan di depan pintu bis. Alex mengangguk menghampiri Kinan, bergegas masuk ke dalam bis.

Alex, Dimas, dan Kinan duduk bersama dalam bis. Tentu saja karna Kinan tidak mau pisah dengan Alex, sama halnya dengan Dimas.

Perjalanan di dalam bis terasa seru. Dalam bis di penuhi tawa yang disebabkan oleh lawakan fahri dan teman temannya, ada juga yang berkaroke seperti Candra,Rayhan, Putri, Salsa dan yang lain nya. Ada juga kaum yang hanya diam dan melamun melihat luar jendela, ada yang asik menikmati alam bawah sadarnya alias tidur.

Dan kelompok yang pasti ada dalam setiap bis yaitu kelompok yang asik pacaran, contohnya seperti Lensi dan Faris. Sedangkan Alex hanya menjadi sandaran Dimas dan juga Kinan yang terlelap.

Perjalanan pun terasa cepat, akhirnya mereka sampai di bukit perkemahan cibodas. Walaupun waktu sudah menunjukan pukul 2 siang tapi sama sekali tidak terasa panas, udara di sana juga terasa sangat sejuk.

Mulai dari turun bis sudah terlihat banyak sekali pepohonan, tebih tepatnya kita seperti melewati hutan. Pemandu disana mempersilahkan kita berjalan menaikki anak tangga yang sangat banyak. Tentu saja banyak siswa yang mengeluh karna mereka membawa tas yang sangat berat tapi harus menaiki anak tangga.

Trust you [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang