23.Obrolan

26 3 0
                                    

Kini Alex dan Kinan berada di cafe yang dulu biasa mereka datangi. Kinan meminta Alex untuk tidak langsung pulang, Alex mengikuti kemauan sahabatnya.

"Nan, gua senang banget akhirnya bisa pulang bareng sama lu" seru Alex. Kinan hanya menanggapinya dengan senyuman tipis.

Setelahnya keduanya diam, tidak ada yang memulai pembicaraan. Akhirnya Alex memberanika diri menanyakan sesuatu yang selama ini selalu ada dipikirannya. "lu kemana aja selama ini nan? Ada apa?"

Kinan menarik salah satu sudut bibirnya dan mengarahkan pandangannya ke arah lain. "Maaf, tapi sekarang gua belum bisa cerita ke lu."

Jadi bener kinan ada masalah. Alex menghembuskan nafasnya, "Yaudah gak papa. Gua harap masalah lu bakal selesai seiring berjalannya waktu"

"ya." jawabnya singkat.

Suasana kembali hening diantara mereka. Alex tidak tahu ingin membahas apa dengan Kinan, padahal dahulu apa saja akan dibahas di dalam obrolan mereka.

"Jadi gimana cerita lengkapnya lu sama Dimas?" tiba tiba Kinan menanyakannya.

"pas suprise saat gue ultah kemarin dia tiba tiba bilang suka ke gue." ucap Alex dengan ragu. Kinan mendengarkan dengan serius.

"Terus beberapa hari kemudian sepulang sekolah, gue pulang bareng dia karne lu gak bisa pulang baren gue. Abis itu dia ajak gue ke taman dan akhirnya dia nembak gua disana." Kinan dapat melihat mulai terukir senyuman di wajah Alex.

Alex kembali melanjutkan ceritanya. "Terus selang seminggu lebih belum gue kasih jawaban. baru kemarin akhirnya gue-" Alex malu melanjuatkan kalimatnya, mukanya sudah mulau memerah.

Kinan malah tertawa terbahak-bahak. Suasana menjadi hangat diantara mereka. "iya.. iyaa, selamat ya lex. Gua kira lu udah gak minat sama cowo."

"ihh ya gak mungkin lah!" mereka pun tertawa bersama.

Kinan tiba tiba berhenti tertawa. "Bokap lu masih ada dirumah?"

ALex mengerutkan keningnya. "eng.. enggak, katanya ada tugas di luar kota lagi. JAdi dari dua hari yang lalu udah pergi. Ada apa emangnya nan?"

Kinan memasangkan senyumannya, "Enggak, gua nanya doang." Lalu dia mengangkat tasnya, "balik yuk, dah sore" berjalan begitu saja menuju kasir.

Alex mengiyakan pendapat Kinan. sebelum pergi dari kafe ia mengecek ponselnya. Ternyata sudah banyak pesan dan juga missed call masih dari, Dimas.

You have 12 missed calls from Dimas

Dimas:

udah sampe rumah ra?

Ra?

P

Lagi dimana?

Raraaa

Alexx

kalo udah sampe rumah kabarin aku

lu udh sampe mana?

belum pulang?

lagi dimana?

Alex terkekeh pelan melihat ada seseorang yang mengkhawatirkannya. memang salahnya Alex menyetel ponselnya mode mute, karnanya tidak terdengar notifikasi ataupun telpon dari Dimas

.....

Saat sampai di depan rumah, Alex iseng menoleh kearah sebrang rumah Alex. Disana terdapat Dimas yang sedang menatap tajam Alex dari balkon rumah Dimas. Alex malah menyeringai menadap Dimas, setelah itu tiba tiba dimas pergi dari bakon rumahnya. Dia menghampiri Alex dangan tergesah gesah.

Trust you [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang