18. The Party

38 9 0
                                    

Sebelum baca jangan lupa Vote ya!

•••••

"Buka" ucap dimas singkat, dengan tatapan masih kedepan pintu kafe tersebut. Sedangkan alex menatap dimas dengan cemas.

Tiba tiba dimas membuka pintu itu dan masuk kedalam kegelapan. "Dimas!" Teriak alex.

Air mata sudah menggenang di mata alex. Sejujurnya dia sangat takut dengan kegelapan. Dan kini nafas nya sesak, asma nya mulai kambuh. Tiba tiba lampu lampu dalan kafe mulai menyalah sangat terang. Pintu cafe pun terbuka.

Alex yang sedang menunduk sambil menutup wajahnya, melihat cahaya dari celah celah jarinya. Dia pun mengakat wajahnya, matanya terbelalak tak percaya. Suara nyanyian ulang tahun mulai bersahutan di telinganya.

Tapi alex tidak bisa bersenyum melihat semua itu. Nafasnya sesak, jantungnya berdegup sangat kencang. Valina langsung berlari dan memberi alex obat asmanya.

Semua mata tertuju kepada alex, dan kini semua yang ada disana tahu jika alex mempunyai penyakit asma.

Setelah keadaan alex mulai stabil, semua yang ada disana merasa tak enak hati kepada alex, tapi acara harus terus berjalan. Alex melihat kue ulang tahunnya dengan 3 tumpuk di tengah tengah meja yang berada tepat di tengah kafe. Dia melihat semua teman temannya, keluarganya ada disana.

Ada juga panggung mini untuk live musik, sudah ada beberapa orang teman alex nya menunggu giliran untuk tampi malam itu. Alex hanya disuruh duduk di tempat yang disediakan dekat kue ulang tahunnya, untuk mendapat ucapan ulang tahunnya dari temannya.

"Happy birthday sayy" memeluk sahabat masa kecilnya itu

Alex membalas pelukan erat sahabatnya "Makasin nan.."

"Ini semua rencana dia tuh" tunjuk valina yang berada samping alex. Lalu berjalan pergi untuk memberikan ruang kepada alex.

Kinan menyeringai, dia juga merasa tak enak hati dengan alex. "Iya heheh, makanya waktu itu gua gak jadi nemenin lu beli buku"

"Oiya sorry sampe buat lu asma kek tadi"

Alex tersenyum iklas sambil mengangguk.

"Lagian lu sih pake asma segala" lanjut kinan

Deg.

Entah kenapa hati alex terasa sakit mendengar kalimat kinan.

"Selamat ulang tahun ya al" ucap lensi yang datang menghampiri bersama faris.

Alex kembali mengembangkan senyumannya. "Jadi lo tau rencana ini? Makanya lu gak mau nemenin gua jalan dengan alasan date sama faris?"

"Kalo date mah emang beneran lex" ucap faris. Lensi pun tertawa. Setelah itu mereka bertiga pergi untuk mencoba makanan-makanan.

Pesta ulang tahun itu berlangsung meriah. Alex senang melihat semua teman temannya senang. Setengah jalan pesta itu berlangsung, tiba tiba alex dipanggil ke atas panggung. Alex tidak tahu untuk apa dia di panggil, dia pun naik ke atas panggung.

Tiba-tiba Gisha, salah satu teman alex yang mengurus penampilan di panggung mini tersebut memberinya gitar. "Untuk apa" bisik alex ke gisha.

"Selamat malam guys" sapa kinan sebagai mc.

"Jadi.. sahabat gue ini, yang lagi ulang tahun ini bisa nyanyi lohh" ucap kinan dengan lantang. Lampu langsung menyorot ke alex. Alex panik tak karuan. Semua mata tertuju kepadanya "Mau ngapain lagi dia" batin alex menatap kinan kesal, tapi dia tetap senyum terpaksa.

Trust you [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang