24. Who Is She?

43 4 0
                                    

Lagi-lagi Kinan sendirian di dalam rumah yang yang cukup besar. Ayahnya sibuk dikantornya, lebih tepatnya mencari tau lebih dalam tentang masalah yang sedang ia hadapi di pernikahannya. Sedangkan ibunya entah sekarang sedang mengurus siapa. Dia hanya pulang seminggu sekali, atau tidak sama sekali.

Pernikahan orang tua Kinan memang bermasalah. Ibunya jarang pulang, seperti diketahui suaminya dan anaknya, dia memiliki pria lain.

Jika tidak ada dorongan dari Kinan untuk menyelidiki pria simpanan istrinya, Andre pasti masih hanya berdiam diri membiarkan itu terus berlanjut. Karna dia terlalu mencintai istrinya itu, yang tidak mengurus dirinya dan juga anaknya,Kinan.

Tentu saja Kinan ikut membantu menyelidiki dan rencana menghancurkan selingkuhan ibunya itu. Tidak jarang dia kewalahan menenangkan ayahnya yang depresi menahan amarah dan kekecewaannya.

"Apa aku bisa bahagia?" Ucap Kinan kepada malam yang sunyi.

Tak terasa air matanya sudah jatuh membasahi pipinya. Banyak luka yang sebenarnya dia pendam selama ini. Dendamnya kepada sahabat akan masalah 3 tahun lalu membawanya ke kenyataan retaknya kelurgannya sekarang.

"Apakah nantinya akan ada kebahagian dalam hidupku?" Menatap nanar foto keluarganya yang berada di dinding kamar.

Kinan buru-buru menghapus air mata di pipinya. Berusaha meyakinkan dirinya "Ya, pasti, setelah semuanya akhirnya di ungkapkan."

....

Sebentar lagi tahun baru, ujian semester ganjil sudah berlalu. Setelah ini akan banyak ujian, try out dan ujian nasional.

Tahun ini Alex bahagia mempunya sahabat-sahabat yang sangat baik, hari ulang tahun yang tidak akan terlupakan, tidak ada masalah apapun di dalam kelarganya, dan mempunya Dimas di sampingnya.

Akhir tahun ini berbeda dengan biasanya. Papanya tidak bisa pulang ke rumah untuk merayakan tahun baru bersama. Tapi Dimas mangajaknya jalan saat malam tahun baru.

Tadinya Alex ingin menolak. Dia tidak tega meninggalkan mamanya dirumah sendiri saat malam tahun baru. Tapi Valina malah menyuruhnya pergi dengan Dimas.

"Udah gak papa, kamu pergi aja sama Dimas"

"Tapi mama-"

Valina langsung menyela anaknya "udah gak papa, mama juga pernah muda loh. Kamu jalan aja sama pacar kamu,ok?" Ucapnya sambil tersenyum tulus.

"Thanks mah" Sambil memeluk valina. Valina pun membalas pelukan Alex. "udah.. manja- manjaan sama mamanya, itu Dimas nunggu in dari tadi" ucap Valina menunjuk ke arah Dimas yang sejak tadi menunggu di ruang tamu.

Valina menghampiri Dimas di ikuti dengan Alex.

"Aku izin pamit dulu ya tante, mau ngajak Rara ngeliat kembang api" ucap Dimas.

Valina tersenyum tulus, "iyaa, pokoknya jam 1 udah pulang, Ok?"

"Siap tante!" Dimas mengangguk ke arah Alex, memberitahu untuk segera berangkat.

"Ma, aku pergi dulu ya. Assalammualaikum"

"Waalaikumsalam" Jawab Valina melihat ke arah anaknya akan masuk ke dalam mobil kekasih hati anaknya. Melihat itu Valina berfikir bahwa tidak terasa sekarang anaknya sudah besar dan semoga dia memilih laki-laki yang tepat.

Setelah masuk ke dalam mobil Alex kembali bertanya ke Dimas tentang kemana mereka akan melihat kembang api. Karna sejak kemarin Dimas tidak juga memberitahu tujuan mereka sebenarnya. "Jadi kita mau kemana?"

Trust you [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang