Waktunya pulang sekolah, namun mobil pribadi yang sering menjemput Yuna belum kunjung datang, sehingga Yuna memutuskan untuk pulang jalan kaki, walau cuaca juga sedikit tak bersahabat.
Hujan pun turun mulai menguyur ke arah Yuna, namun Yuna heran kenapa air hujan tak mengenai sekujur tubuhnya. Namun Ternyata Hueningkai yang memayungi Yuna agar tidak kebasahan.
"Kok gak basah? kan ini hujan, dan.. ada payung?"bingung Yuna sambil melihat ke atas kemudian kebelakangnya.
"Lo gak bakal kebasahan, udah gua payungin"kata Hueningkai sambil tersenyum.
Yuna agak sedikit bingung tiba-tiba Hueningkai memayungi dirinya.
"Iya emang bener gue gak kebasahan, tapi lo yang kebasahan buat berdua juga bisa, ayo sini ntar lo sakit lagi"kata Yuna sambil meraih pergelangan tangan Hueningkai.
"Jadi sekarang lo peduli juga sana gua?"tanya Hueningkai sambil melihat pergelangan tangannya yang diraih Yuna.
"Mm,iya maksud gu-gue,k-kalau entar lo sakit gue yy-yang kena sasarannya"kata Yuna gelapan lalu melepas pergelangan tangan Hueningkai.
"Gapapa gua basah, asal lo nggak kebasahan lo aja yang gua payungin"kata Hueningkai sambil kembali tersenyum.
"Oh ya btw kan kita gak akuran, ada angin apa ya lo jadi baik gini sama gue?"tanya Yuna heran.
"Emang gua nggak boleh peduli sama lo?"tanya Hueningkai sambil menatap Yuna serius.
"Bukannya gaboleh sih ya, tapi kan kita gak akuran. Jadi aneh aja"jawab Yuna sambil menatap Hueningkai juga.
"Iya, gua cuman berusaha jadi baik doang"kata Hueningkai sambil merotasi bola matanya.
"Tumben lo jadi baik gitu sama gue?, ada mau nya ya lo?"tanya Yuna tak yakin.
Hujan tiba-tiba semakin deras, Yuna dan Hueningkai pun berlari kecil yang membuat cipratan air.
"Oh ya, gue jadi gak enak sama lo. Lo kebasahan"kata Yuna sambil menatap Hueningkai.
"Gak usah pikirin gua, gua baik-baik aja"kata Hueningkai sambil tersenyum.
Yuna dan Hueningkai terus berjalan, Hueningkai merasa kedinginan karena telah lama berada di bawah hujan namun demi Yuna, ia merelakan dirinya kedinginan dengan titikan air hujan.
"Loh, kok tangan lo dingin? Lo kedinginan?"tanya Yuna khawatir.
"Oh,nggak kok gua baik-baik aja"bohong Hueningkai agar Yuna percaya.
"Gue rasa lo gak baik-baik aja deh, kebetulan disana ada halte bus mending kita teduhan disana"kata Yuna sambil menunjuk ke arah halte bus tersebut.
Hueningkai mengangguk.
Setelah sampai di halte, Yuna dan Hueningkai duduk bersampingan terlihat jika sekujur tubuh Hueningkai basah.
"Badan lo basah,tangan lo juga dingin"kata Yuna khawatir.
Yuna mulai meniup kedua tangannya, kemudian mengosokannya lalu menempelkan kedua tangannya di wajah Hueningkai.
"Supaya lo jadi hangat"ucap Yuna sambil tersenyum.
Hueningkai pun juga ikut tersenyum, saat Yuna begitu perhatian padanya.
"Oh ya, gue punya syal didalam tas gue"kata Yuna sambil mengeledah tasnya.
"Gausah Yun, kan gua udah bilang gua gapapa"tolak Hueningkai.
"Lo gak seharusnya nutupin semuanya yang lo rasa gak enak. Itu sama aja lo nyakitin diri lo sendiri bahkan demi gue"kata Yuna sambil mengekspresikan wajah sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Masa Lalu : Hueningkai x Yuna ✔
FanfictionShin Yuna yang sudah lama ingin mencari kabar Kai Kamal teman semasa kecilnya, namun Yuna tidak pernah mengetahui kabar Kai Kamal sekarang. Akankah Yuna dapat bertemu kembali dengan Kai Kamal setelah sekian lama? Namun Yuna bertemu dengan seorang pe...