Soobin selaku ketua osis dan wakilnya Lia mengumumkan dimading jika seluruh murid kelas 10 akan mengikuti perkemahan untuk menjelajahi lingkungan dihutan.
Dibimbing oleh Yeonjun dan Yeji selaku dari anggota osis, Perkemahan akan dilakukan selama 3 hari berturut-turut.
"Wah asik nih ngejelajahin lingkungan di hutan"kata Ryujin sambil tersenyum.
"3 hari lagi hmm, emang apa yang bakal kita lakuin ya?"pikir Chaeryeong sambil menempelkan satu jarinya didagu.
"Ahh gak sabar jadinya nih"kata Ryujin kesenangan.
"Tapi,gue mau ijin dulu ke Mama kalaunya boleh ikut kemah"kata Yuna.
"Ya moga aja lo dibolehin pergi kemah, kita bareng-bareng berangkatnya"kata Ryujin.
Yuna mengangguk kemudian tersenyum.
Beda dengan Beomgyu,Taehyun,dan Hueningkai.
"Gimana ya? Dihutan lagi? Gua agak takut juga"kata Taehyun sambil menghela nafasnya.
"Itu doang takut lo, masa laki takut sama kegelapan hutan"kata Beomgyu sambil mengelengkan kepalanya.
"Bukannya gua penakut, ya ngebayangin film horor aja kalau dihutan serem"kata Taehyun merinding sambil memegang lehernya.
"Makanya lo nonton film horor mulu, gimana mau lindungin Chaeryeong dihutan ntar wkwk"kata Hueningkai sambil ketawa.
"Yee, pasti gua lindungin lah takut gak takut ya harus ehe"kata Taehyun sambil menggaruk tengkuknya.
Kebetulan Yuna melihat Kai Kamal juga berdiri di depan mading sambil membaca pengumuman.
"Ryujin,Chaer, gue mau kesana ya. Datengin Kai Kamal"kata Yuna sambil menunjuk Kai Kamal.
"Iya sono gih"kata Ryujin sambil tersenyum.
Yuna mengangguk kemudian mengampiri Kai Kamal.
"Kai"sapa Yuna.
"Kenapa Yun?"tanya Kai Kamal.
"Kamu ikut kemah nggak?"tanya Yuna balik.
"Hm, kalau kamu ikut ya pasti aku ikutlah sekalian pengen jagain kamu"kata Kai Kamal sambil tersenyum.
"Ini kesempatan emas gue, buat nyelidikin tanda hitam yang ada leher Kai Kamal"batin Yuna.
Kai Kamal mengernyitkan alisnya seketika melihat Yuna menjadi melamun.
"Yun, kamu kenapa ngelamun?"tanya Kai Kamal heran.
"Eh, enggak kok, kalau gitu aku mau kekelas dulu ya"kata Yuna kemudian pergi.
- KAIYUN -
Dikediaman Huening, Hueningkai sudah mulai mengkemas barang-barang yang diperlukan untuk berkemah besok.
"Eh.."ucap Hueningkai langsung berhenti memasukkan bajunya kedalam koper.
Hueningkai lupa jika ia belum minta ijin pada Mamanya untuk ikut berkemah.
"Oh iya gua lupa belum ijin sama Mama"kata Hueningkai sambil menepuk jidatnya.
Kemudian Hueningkai menaruh baju diatas kasurnya dan pergi keluar kamarnya.
Hueningkai pergi kekamar Mamanya, tepat berada diatas.
"Ma, Mama"kata Hueningkai sambil mengetuk pintu kamar Mama Huening.
Hueningkai heran tidak ada jawaban dari dalam.
"Kok Mama gak nyaut ya? Atau udah tidur?"gumam Hueningkai.
Hueningkai pun membuka pintu kamar Mamanya, namun tidak ada seorang pun didalam kamar.
"Lah Mama kemana? Kok gak ada?"batin Hueningkai.
Karena bingung Hueningkai berkeliling sekitar rumahnya untuk mencari keberadaan Mamanya.
Hueningkai melewati gudang, pintunya sedikit terbuka. Dari situ ia bisa mendengar suara seseorang.
"Kek ada suara orang, digudang? Tapi siapa? Masa bibi digudang. Ngapain"batin Hueningkai.
Hueningkai mengintip dari belakang pintu, ia melihat Mamanya.
"Itu Mama, tapi ngapain?"batin Hueningkai.
"Haduh mana ya berkas-berkas itu? Aku harus secepatnya sembunyiin kalau gak bisa ketahuan"kata Bunda Huening sambil membongkar bangkir rak digudang.
Hueningkai langsung membuka lebar pintu gudang, sehingga langsung membuat Mama Huening menoleh.
"Ma,nyari berkas-berkas apa?"tanya Hueningkai heran.
"Mama, lagi nyari berkas buat dikantor, ya biasalah"kata Mama Huening sambil menyembunyikan sebuah berkas dibalik badannya.
"Oh, mau dibantu Ma?"tawar Hueningkai.
"Ah, gausah Mama udah dapet kok berkasnya sayang"kata Mama Huening agak gugup.
Hueningkai mengangguk, "Oh yaudah kalau gitu"kata Hueningkai.
"Terus kamu kenapa belum tidur?"tanya Mama Huening.
"Jadi gini Ma, Hueningkai besok kan kemahan gitu buat ngejelajahin hutan. Kira-kira Mama ijinin Hueningkai gak?"tanya Hueningkai.
"Kamu mau kemahan? Boleh aja kok, gapapa Bunda setuju aja"jawab Mama Huening sambil tersenyum.
"Makasih Ma udah ijinin, kalau gitu Huening mau tidur kekamar"kata Hueningkai mulai melangkahkan kakinya.
"Iya sayang, Mama juga mau kekamar buat nyusun berkas"kata Mama Huening kemudian pergi duluan.
Namun benda berbentuk segiempat terjatuh dari belakang terlihat jika benda itu seperti sebuah foto.
"Ma, itu jatuh"tunjuk Hueningkai sambil menunjuk benda segiempat itu tercecer dilantai.
Hueningkai hendak mengambil benda tersebut, namun sudah didahului oleh Mamanya.
"Ah iya, makasih ya"kata Mama Huening lalu pergi.
"Emang berkas apa? Kok bisa ada digudang, aneh ya?"batin Hueningkai.
Begitu pun dengan Yuna yang juga turut mempersiapkan perkemahannya besok.
Saat Yuna memindah baju-bajunya ke dalam koper tas tiba-tiba sebuah benda tipis panjang terjatuh ke lantai.
Yuna mengernyitkan alisnya kemudian mengambil benda itu, yang ternyata fotonya bersama Hueningkai dimall waktu yang lalu.
Yuna menghela nafasnya, ia jadi teringat saat kemarin Hueningkai mengungkapkan perasaan padanya.
"Maaf, kalau gue gak respon perasaan lo, dengan alasan Kai Kamal. Sekarang gue cuman pengen fokus nyelidikin dia dulu, soalnya gue belum yakin dia bener-bener Kai Kamal"gumam Yuna.
Lalu Yuna kembali menyusun barang-barang yang akan ia bawa untuk berkemah nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Masa Lalu : Hueningkai x Yuna ✔
FanfictionShin Yuna yang sudah lama ingin mencari kabar Kai Kamal teman semasa kecilnya, namun Yuna tidak pernah mengetahui kabar Kai Kamal sekarang. Akankah Yuna dapat bertemu kembali dengan Kai Kamal setelah sekian lama? Namun Yuna bertemu dengan seorang pe...