part 26

997 23 1
                                    

Mata felicia memandang air bah yang banyak dan ganas itu dengan warna biru gelap, didalamnya terdapat lingkaran mantra yang langsung memunculkan tembok pelindung dari tanah dan menyerap semua air yang ada hingga kering tak bersisa. Seekor beruang coklat sedang muncul dari permukaan tanah dan menggoncangkan seluruh badannya untuk melemaskan seluruh tubuhnya.

"Kau bisa memanggil summon dan memakai sihir tanpa tongkat?!"Seru het terkejut sambil menatap punggung felicia dihadapannya

"Maaf, bukan waktunya untuk bertanya tentang hal itu."Desah felicia tanpa berpaling

sebuah suara tepuk tangan menggema di ruangan itu.

"Bravo!" sahut seorang lelaki sambil menepuk kedua tangannya berirama dan menyeringai puas"sudah kuduga nak, kau memang berbakat sejak pertama aku melihat matamu itu."

Lelaki itu diiringi naga ukuran sedang berwarna biru yang berjalan perlahan mengikuti disampingnya.

"Lama kita tidak bertemu seperti ini, kawan lama."Sapa naga biru itu perlahan seakan segan dengan apa yang ia lakukan barusan.

"Seperti biasa, sambutanmu masih sedingin puncak alpen."Jawab beruang coklat sambil memperlihatkan deretan giginya yang putih untuk mencairkan suasana

Het sepertinya sedikit bingung dan tidak mengerti atas apa yang sedang terjadi sebenarnya, het berusaha untuk duduk.

"Ada apa ini? Kalian saling mengenal?! Apa yang kau lakukan diruangan pribadiku, frank!" Bentak het kesal akan serangan tiba-tiba barusan seakan memang ditujukan untuk membunuhnya

"Itu, bukan urusanmu! Jangan campuri urusanku, bocah!" Bentak orang bernama frank itu

Het berdiri perlahan dan berjalan maju beberapa langkah lemah sambil menarik tubuh felicia mundur ke belakang tubuhnya yang terengah-engah untuk menyembunyikannya.

"Memang mungkin ini semua bukan urusannku. Tetapi kalau kau berurusan dengannya dan menyerangku secara tiba-tiba diruangan pribadiku, ini jadi urusanku!" Balas het tidak mau kalah

Orang bernama frank itu memejamkan matanya sejenak, ketika membuka mata, warna matanya berubah menjadi biru terang dengan iris kuning yang langung menatap het lekat.

"Aku sudah peringatkan untuk jangan ikut campur!"Bentak orang itu sambil memandang het penuh kebencian"kau benar-benar mirip dengan gurumu!"

Bahu kanan het tiba-tiba memuncratkan darah segar, tubuh het terjatuh ke tanah.

"Karena gurumu adalah teman baikku, aku berusaha sabar. Tapi kau justru mau menghalangi aku mendapatkan yang aku inginkan, kau akan menyesali atas apa yang sudah kau perbuat!" Seru frank sambil menatap tubuh het yang sudah tidak berdaya itu tanpa ampun

Felicia hampir saja terlambat melindungi het yang diserang. Sebuah tabir transparan melindungi het dari serangan, menyerapnya dan menyembuhkan dengan cepat luka het yang berdarah.

"Cih, sudah ada tabir pelindung rupanya. Gerakanmu cepat juga, nak!"Sahut frank yang langsung mengalihkan perhatiannya ke arah felicia

"Sayangnya itu bukan perbuatanku!"Sahut felicia sambil tersenyum mengejek

Disamping felicia, sudah ada seekor phoenix sedang berwarna merah mebara dan seekor serigala berbulu ungu yang anggun. Mata frank membesar beberapa centi, senyumya mengembang lebar.

"Dua summon dalam sekali panggilan, hebat! Ini berarti tinggal dua lagi untuk memulai ritual." Ejek frank puas dengan apa yang dilihat.

"Tidak!Hanya cukup satu lagi, hihihi."Desis sebuah suara dari bayangan tergelap ruangan itu.

Frank dan felicia sedikit terkejut, dan melihat ke arah datangnya suara. Sebuah kegelapan muncul dari bayangan gelap ruangan itu, membentuk seekor kura-kura berwarna hitam dengan ekor ular yang melambai di samping kepala kura-kura.

Sebuah petir putih menyambar entah darimana kearah kura-kura hitam yang sudah menghindar dan menunduk manis diatas tubuh het yang masih terbaring lemas.

"Jangan terlalu bersemangat begitu!" desis sang ular ekor dari kura-kura hitam"keberadaanku disini bukanlah karena panggilanmu nak, ataupun kau pak tua! Aku disini untuk tujuanku sendiri dan aku tidak mau berpihak pada salah satu dari kalian."

"Ini perintah pemanggilku, harap kau maklum, ya." Jawab sebuah suara yang keluar dari petir putih yang membentuk harimau putih, dengan loreng bercahaya yang mengeluarkan beberapa kilat putih kecil

"Ah, diantara kalian semua memang akulah summon yang paling dibenci. Aku sudah terbiasa terhadap sikap kurang ajar itu." Sahut kura-kura hitam sambil menyeringai keji

Felicia mulai terengah-engah nafasnya hampir putus, ia merasa sedikit lelah. Sedangkan frank, ia terseyum lebar dan memandangi felicia dengan pandangan mengejek.

"Kau memang hebat bisa memanggil 4 summon dalam waktu relatif singkat, tapi sayang terlalu terburu-

buru! Sekarang kau akan menerima efeknya, lihat nafasmu mulai memburu, tanda bahwa tubuhmu belum siap sepenuhnya. Tidak tahukah kau arti dari ritual pemanggilan semua perwakilan summon?" Tanya frank perlahan seakan dia sudah memenangi babak pertama "pertama, kau tak akan bisa meminta mereka membantumu, ketika semua summons hadir! Jika kau kehabisan nafas dan tenaga kau bisa dibunuh dengan mudah. Kedua, ketika semua summons sudah hadir maka ritual akan dijalankan dan mereka akan terdiam menjadi saksi, siapapun yang kalah, dia akan kehilangan segalanya. Apa kau sudah membaca dan mempertimbangkannya dengan baik?"

"Apa kau takut, aku akan mengambil segalanya darimu? Tak tahukah kau, aku sangat menantikan datangnya hari ini. Hari dimana aku menghentikan semua inginanmu akan kekuatan yang mutlak!"Sindir felicia mantap

"Ah, benar juga. Kau sudah melewati semua level di thousand temple makanya warna biru matamu sudah sangat gelap. Bagus, sangat bagus! Kita lihat milik siapa yang lebih kuat!"Tantang frank

Felicia dan frank saling menatap, tak lama keduanya sama-sama terlempar beberapa meter ke belakang.

another worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang