leon stories -waiting

536 10 0
                                    

leon stories -waiting

Leon membawa burung itu keruangan khusus, ruangan bawah tanah berukiran mantra di lantai maupun dindingnya.

Burung itu pun berubah menjadi sosok bayangan lificea, masih muda, seperti terakhir kali leon melihatnya di cermin midea. Kalau lificea bisa memanggil summon khusus ini, berarti dia masih hidup di suatu tempat, dan tongkatnya yang tidak mau mengakui pemilik yang baru mungkin sudah menyadari keberadaan lifi yang masih hidup! Ini menjadi hal yang paling membahagiakan.

Bayangan lificea membuka matanya, yang langsung disambut pelukan hangat kedua orang itu sambil meneteskan air mata haru.

"Kemana saja kau selama ini?!" Bisik leon bingung akan keadaan adiknya "mengapa tidak memberi kabar sedikit pun? Kau tidak tahu aku sangat mencemaskan dirimu!"

"Kakak" bisik lificea perlahan membalas pelukan kedua orang itu sendu "maaf, membuat kalian cemas akan diriku. Tapi keadaanku sendiri tidak memungkinkan untuk menghubungi kalian."

Kakaknya dan sakuyo menjauhkan diri dan melihat ekspresi lificea yang terlihat aneh.

"Keadaan yang tidak memungkinkan bagaimana?" Tanya sakuyo bingung

"Aku sekarang berada di eternity forest, tempat dimana semua sihir tidak berfungsi." Jelas lificea perlahan supaya kakak dan sakuyo mengerti "baru-baru ini, aku mengetahui kalau seseorang bisa keluar masuk, dari dan ke eternity forest. Jadi akupun berusaha untuk mengirimkan summon ini untuk uji coba, jika memungkinkan aku akan pergi mengunjungi kalian disini. Apalagi ada seseorang yang mengawasiku, aku tidak mau dia tahu kalau aku adalah blue eyes clan"

Leon dan sakuyo mendengarkan dengan seksama penjelasan lificea. Lificea memandang sekeliling dan terlihat kaget bercampur bingung.

"Btw, ini dimana ya?" Tanya lificea bingung "ini bukan disekolah? kalian sudah lulus sekolah?"

Leon dan sakuyo akhirnya tersenyum bersamaan mendengar pertanyaan lificea.

"Kalau kau datang ke sini, nanti akan aku ceritakan semuanya." Sahut sakuyo bersemangat sambil tersenyum lebar

"Datanglah ke tokyo, ke sebuah kuil shinto yang akan aku kirim tepatnya. Akan aku jemput kau disana." Timpal leon sambil merangkul sakuyo

"Baiklah! Aku pergi dulu ya kak!" Sahut lificea sambil menghilang ditelan asap

Tahun demi tahun berlalu, 5 tahun kemudian sakuyo tidur dan tidak terbangun lagi dengan keinginan bertemu lificea yang tidak kunjung datang.

'Apa aku juga akan menutup mata tanpa bisa melihat lificea lagi?' Bisik leon sedih ditelinga istrinya sebelum peti istrinya ditutup dan dikremasi

'Usia taka sudah 20tahun, dia sudah mulai suka mengejar-ngejar perempuan, persis seperti ibunya yang mengejar diriku. Tapi tidak ada satu wanita pun yang pernah ia bawa pulang untuk diperkenalkan padaku.' Bisik leon dalam hati sambil menghela nafas panjang 'aku jadi tahu perasaan papa saat itu, mengapa ia terburu-buru menikahkan kami.'

Suatu hari, cermin midea kembali bergetar, kali ini getarannya lembut dan halus tapi konstan.

another worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang