final part

1.1K 26 4
                                    

Ruangan tamu itu memiliki 3 buah bangku duduk tamu perorangan bersandaran tinggi dengan meja tamu di tengahnya, di sekitarnya terdapat rak berisi beberapa koleksi anggur, rak buku dan beberapa pajangan unik, dihadapan bangku duduk terdapat perapian yang pernah dipakai felicia dan het untuk pergi kedunia luar. Het sedang berdiri memegang sebuah buku.

"Maaf, jika tidak keberatan, aku hendak membayar semua hutangku." Sahut felicia membuka percakapan "mari kita pergi ke bank penyihir."

Het melepas buku yang dibacanya diudara yang langsung terbang ke tempat semula ia berasal, het memandang felicia lekat-lekat.

"Kau sungguh sanggup membayar berapapun sisa hutangmu padaku dengan lunas?" Tanya het dengan wajah serius "kenapa secepat itu? Istirahatlah dulu, tubuhmu mungkin belum siap untuk perjalanan jauh. Atau mungkin ada seseorang yang sedang menantikan kepulangan dirimu?"

Felicia menunduk tersipu tanpa kata, mukanya agak memerah sedikit dipipi mendengar kata-kata het yang terakhir. Het menghela nafas panjang, terlihat agak kecewa melihat ekspresi felicia.

"Orang yang kau kirim burung gereja mini itukah yang ingin kau temui?" Tanya het langsung kesasaran

Felicia segera mengadah dan melihat wajah het yang agak kecut.

"Darimana kau tahu?!" Pekik felicia kaget mukanya kali ini agak pucat karena kagetnya

Het lagi-lagi menghela nafas panjang sambil mengosok leher belakangnya yang mungkin terasa panas.

"Semua yang terjadi di rumah ini aku sebagai pemilik rumah tentu saja mengetahuinya. Apalagi kau meninggalkan banyak petunjuk tentang dirimu, yang dengan mudah bisa dilacak." Jawab het sambil terkekeh

"Sejak kapan?" Tanya felicia penasaran

"Sudah lama. Tapi kau yang berusaha dengan keras menutupinya membuatku tidak tega membongkarnya."Jawab het sambil tersenyum lebar penuh kemenangan "nah, sudah siap untuk membayar sisa hutangmu?"

Felicia mengangguk dalam kebingungan akan fakta bahwa het sudah lama tahu akan dirinya dan malah berusaha pura-pura tidak tahu.

Het mendekat beberapa langkah, dan mengambil suatu tindakan yang tak akan pernah felicia sangka!

Mata felicia membesar beberapa centi tidak percaya apa yang akan dilakukan creator yang satu ini, jantung felicia berdegup kencang, wajahnya langsung memerah seketika, kakinya serasa lemas tak bertenaga dan menjatuhkan diri ke lantai berkarpet indah di bawahnya yang tidak diperhatikan sebelumnya. Het ikut menahan jatuhnya tubuh felicia kebawah sampai berlutut, het berada tepat dihadapan felicia.

"Cia...felicia sadar kau tidak apa-apa?" Tanya het panik sambil menepuk pelan pipi kanan felicia yang mungkin masih terasa panas"maaf, aku tak menyangka kau bisa sekaget itu."

"Kenapa kau lakukan itu!"Tuntut felicia saat sudah sedikit sadar sambil memandang het sedikit kesal atas kejutan anehnya barusan dengan mencengram baju bagian dada het kencang

"Maaf, setidaknya itu bisa dijadikan balasan karena sudah menipuku selama ini." Balas het sambil tersenyum puas tanpa penyesalan, malah mungkin sekarang het menatap felicia penuh arti "aku tidak mau menyesal melepasmu pergi kepada orang yang menunggumu, tanpa memberikan ciuman perpisahan kepada orang yang aku suka."

"Apa?!"Tanya felicia sekali lagi seakan masih belum mengerti dengan apa yang dikatakan het yang agak membingungkan

Het menarik nafas, membuat persiapan seakan ia akan ditampar sekuat tenaga saat ia selesai bicara.

another worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang