lificea stories - ritual prolog

580 9 0
                                    

lificea stories - ritual prolog

Seorang anak perempuan berusia 5 tahun, berambut sedang dan bermata coklat terlihat sedang tegang duduk di sebuah ruang keluarga. Sebuah meja kayu sedang berwarna coklat tua dan beberapa sofa nyaman yang terlihat terawat walaupun usianya sudah tua.

"Kau harus berhati-hati, badanku sampai sekarang mati rasanya belum pulih benar lo. Padahal sudah 2tahun berlalu!" Sahut anak laki-laki berusia 12tahun menakut-nakuti anak yang perempuan dengan wajah serius

Anak yang perempuan bertambah takut dan mulai memainkan jemarinya panik, hari ini giliran dirinya telah tiba.

"Leon, jangan menakut-nakuti adikmu begitu!" Ujar sebuah suara yang terdengar lembut masuk keruangan itu tiba-tiba, rambutnya berwarna coklat sementara matanya berwarna hijau sambil berjalan menuju anak perempuan itu dan menenangkannya "tidak baik kau membohongi adikmu seperti itu, lihat adikmu jadi sangat ketakutan."

Leon anak lelaki itu hanya nyengir puas sudah membuat adiknya sedikit ketakutan. Sementara sang adik terlihat memandang kakaknya sebal!

"Tidak seburuk itu kok, lifi." Kata ibunya perlahan sambil menepuk-nepuk pelan kepala anak yang perempuan"nenek juga pernah mengalaminya, bahkan sampai terbaring koma selama 3bulan."

Mata leon dan lificea adiknya membesar tak percaya, nenek juga mengalaminya?!

"Benar, bu? Sampai 3 bulan?" Tanya lificea dan leon serempak mereka pernah mendengar sepupu mereka paling lama juga 1bulan dalam fase koma itu

"Iya, nenek sekarang malah menganggap racun seganas apapun seperti minuman ringan, tidak berefek sama sekali pada tubuh nenek." Cerita ibu dengan cermat, anak-anaknya terlihat antusias dan melongo takjub menanggapi hal itu

"Kalau ibu bagaimana?" Tanya lificea penasaran sambil mulai bisa merasa rilex "dan apa keahlian ibu?"

"Ibu, ya" jawab ibunya sambil menerawang jauh mengingat masa kecilnya "ibu hanya perlu waktu 2minggu. Ibu rasa lidah ibu yang peka, kalau ada sesuatu yang berisi racun, ibu akan langsung memuntahkannya. Tanpa bisa menelannya setetespun."

"Lalu kalau kakak?" Tanya lificea lagi sambil menuding kakaknya yang duduk bersebelahan "apa keahlian kakak?"

"Soal itu, kita akan......" Kata ibunya berusaha mereka-reka

"Lifi ayo kemarilah, persiapannya sudah selesai." Potong sebuah suara dari kejauhan, suara seorang yang lebih tua dari ibu

"Iya, nek. Lifi segera datang." Jawab lificea berjalan lemas ke jam kuno yang ada disana

Lificea mengeluarkan tongkat biru marine yang baru dibelikan oleh nenek di toko tongkat sihir dan mengayunkannya di depan jam itu. Jam kuno itu masuk kedalam dinding dibelakangnya, membentuk sebuah lubang dan sebuah jalur rahasia ruang bawah tanah yang agak remang-ramang karena pencahayaannya hanya dari beberapa obor yang berada di sisi kiri dan kanan atas lorong itu.

another worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang