part 29

939 22 0
                                    

"Frank, apakah itu benar? Bukankah kau dengan guruku adalah teman baik? Kenapa?"Cecar het bingung

"Kau melihat ingatanku, nak?"Tanya frank pada felicia tanpa memperdulikan pertanyaan het padanya sambil menyunggingkan senyum yang aneh"sudah kuduga, harapan terakhirku, keturunan blue eyes clan yang terakhir dan mungkin terkuat. Penantianku selama ini tak sia-sia."

"Kenapa kau mengincarku? Apa sebagai mata pengganti? Seharusnya matamu tak akan bisa bertahan sebegitu lamanya, jika sudah bertahan sebegitu lamanya tentu kau tak memerlukan pengganti."Sahut felicia sambil mencari sesuatu disorot mata frank

"Ada sesuatu yang kuinginkan......"Jawab frank dengan mata sayu

"Frank! Jelaskan padaku apa maksudmu melakukan hal itu pada guruku! Apa salah guruku padamu?" Potong het yang tidak bisa menahan dirinya lagi, sambil meronta dari himpitan kura-kura hitamberekor ular

"Bagaimana rasanya bekerja sama dengan orang yang selama ini kau cari het?"Jawab frank sambil terkekeh menghina"lalu,sekarang apa yang akan kau lakukan? Membunuhku? Ah, aku lupa tabir ini menghalangi antara kau dan aku. Aku tak bisa membunuhmu begitupun sebaliknya, ditambah lagi untuk bergerak dari summon element kegelapan saja mungkin sudah sulit. Jadilah penonton yang baik disana, ya. Setelah aku selesai dengan urusanku, akan kuurus dirimu juga."

"Sialan! Minggir, kubunuh kau frank!"Jerit het penuh kebencian sambil meronta-ronta dari tindihan kura-kura hitam berekor ular yang tidak bergeming

Frank hanya memiringkan kepalanya ke kanan sedikit lalu mulai menatap felicia lurus.

"Praaang."

Suara sesuatu yang pecah menggema diruangan itu, darah mengalir dari tangan kiri felicia.

"Tak ada gunanya kau memasang pelindung modern, milikku lebih kuat dan lebih rumit."Sela frank"kau mulai membosankan, aku kecewa. Apakah kau masih takut mati? Seperti temanmu disekolah sihir,seperti apa ya orangnya? Ah, kalau tidak salah ada satu yang rambutnya berwarna jingga....."

Bahu frank memuncatkan darah, frank hanya tersenyum mengejek, luka di bahunya pulih dengan cepat.

"Sayang sekali sepertinya cuma segini kemampuanmu, harapanku padamu terlalu tinggi!"Sahut frank sambil menatap dan menunjuk tubuh felicia di arah dada

Tempat yang ditunjuk frank memuncratkan darah, tubuh felicia terjatuh kebawah mulai mengeluarkan genangan darah. Het menjerit panik, dan mulai menyumpah-nyumpah frank. Pandangan mata felicia mulai agak kabur.

another worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang