heta monforte stories-fate

636 10 0
                                    

heta monforte stories- fate

Ichi agak tidak suka dengan situasi ini, lalu terdiam membisu. Ichi merasa ada yang aneh dengan hal ini, kenapa summon element kegelapan itu ada disini.

"Master, itu pesan untukmu!" Kicau suara bariton di pundak ichi menyahut panggilan itu

Ekor ular si kura-kura segera menatap ichi lekat-lekat memastikan sesuatu.

"Benar ternyata bocah ini!" Serunya sambil mulai membentuk sesosok bayangan yang ichi kenal itu adalah sosok lucas, sensei gurunya

"Ichi jangan kau membenci dunia yang berperang karena alasan apapun. Jangan kotori hatimu dengan dendam. Jalanmu masih panjang, pastinya ada orang yang akan mencintaimu dengan tulus dan menerima apa adanya dirimu. Maka dari itu kau harus terus hidup tanpa dendam yang menguasai hati!" Sahut sosok bayangan yang bersuara layaknya gurunya

"Tidak! Katanya guru janji akan kembali pulang kenapa tidak menepati janji?!" Jerit ichi tidak terima sambil meneteskan airmata "kenapa guru juga meninggalkan aku sendiri disini?!"

"Akan aku berikan kekuatanku pada dirimu untuk menjaga diri." Lanjut sosok bayangan yang mirip lucas itu sambil mencium kening ichi perlahan, tanpa memperdulikan jawaban ichi

"Tidak! Aku tidak menginginkan apapun selain guru pulang dengan selamat!" Jerit ichi sambil meronta tapi tidak bisa, ada sebuah kekuatan mengisi tubuhnya secara perlahan, merubah warna matanya yang hitam menjadi abu-abu dan warna rambutnya menjadi keperakan

"Hiduplah dengan baik." Sahut sosok berwujud mirip lucas sambil perlahan-lahan menghilang dari kaki perlahan naik ke atas

"Maaf, aku tidak bisa menerima semua ini! Walau kau berpesan aku tidak boleh membenci dunia ini, tapi aku akan tetap membencinya!" Seru ichi dengan tatapan kebencian yang mengerikan "apa yang sudah kau lakukan untuk dunia ini?! Tapi apa yang kau dapatkan?! Hanya kematian tanpa jasad untuk diberi penghormatan terakhir?! Aku akan mencari orang yang membuatmu begitu sensei. Dan akan kubuat dia membayar semuanya beserta bunganya!"

Setelah bayangan sosok gurunya menghilang, ichi menoleh memandang kedua monster penyeimbang jiwanya itu, yang sewaktu ichi marah-marah mereka terbang dan hinggap di sandaran tinggi dari kursi.

"Benar kata guruku, nama ichi terlalu polos untukku yang sudah membenci dunia. Mulai saat ini namaku adalah heta monforte, orang yang akan selalu membenci dunia yang keji ini!" Seru het

"As you wish, master." Sahut kedua burung aneh itu serempak dengan suara bariton dan suara merdu bersamaan

Het mulai mengisi waktu ke depan dengan mencari pembunuh gurunya ke berbagai pelosok negri, sambil mempelajari berbagai bahasa yang ada di dunia manusia biasa, maupun bahasa peri sekalipun. Untuk memudahkan dirinya berkomunikasi mencari info.

Hari ini, sewaktu kembali dari perjalanannya yang masih tanpa hasil, het dikagetkan dengan seorang laki-laki bermata dan berambut hijau dihadapannya.

Tidak banyak orang yang tahu lokasi transport tempat itu, orang yang biasanya masuk ke eternity forest tidak mau masuk dari titik ini, karena tempat ini poin terdekat menuju hutan. Jika summon pengantar tidak begitu hebat, terkadang bisa langsung tersesat masuk ke dalam hutan tanpa persiapan akan diserang monster yang hidup dan bersarang didalam hutan yang masih sulit ditaklukan.

Het berkenalan dengan laki-laki itu yang bernama frank, nama yang pernah didengarnya dari lucas. Burung yang berwarna putih tampaknya tidak nyaman dengan orang ini, apa karena insting seekor binatang? Ah, bukan burung itu bukan binatang, melainkan monster!

Frank menyorongkan sebuah tabung transparan yang menarik perhatian het, sepasang mata berwarna biru terang tapi cacat karena ada titik putih yang mulai menyebar di irisnya. Het meminta frank untuk mempertimbangkan transplantasi mata cacat itu ke matanya.

Entah mengapa, frank bersikukuh memakai mata itu, het sebagai seorang creator menyetujui permintaan aneh client pertamanya itu dengan harapan frank bisa ikut membantu mencari pembunuh gurunya.

Terjadi kecelakaan, burung putihnya mengorbankan nyawa untuk menyelamatkannya dari 2 buah black hole, dan burung yang hitam membuatnya bisa menyelesaikan transplantasi mata yang seakan menolak untuk ditaruh di mata frank.

Mata frank yang kedua berwarna biru terang dengan iris kuning, het memintanya untuk mencari dan membawa pembunuh gurunya. Frank sepertinya menyetujuinya namun penasaran apa yang akan het lakukan pada pembunuh itu, yang dijawab het dengan wajah menakutkan.

Frank membuat dunia yang kacau menjadi damai dan menjadi pahlawan dari sana. Sementara het masih mencari pembunuh gurunya.

Frank datang lagi, kali ini meminta matanya yang ditransplantasikan untuk diambil. Het marah tidak terima hasil pengorbanan burung yang hitam dan putihnya hendak dibuang begitu saja?! Het menyarankan untuk mencari saja blue eyes clan yang masih hidup untuk ditantang jika frank menginginkan kematian.

Saran dari het, dijalankan betul oleh frank, yang diikuti rasa sangat bersalah het karena mencetus ide itu. Het sudah membuat sebuah clan yang langka menjadi punah karena perburuan brutal itu.

Het terus membuat monster untuk membuat frank tetap menjadi pahlawan. Alasan utamanya agar frank lebih mudah mencari pembunuh gurunya, jika frank tetap menjadi pahlawan bagi dunia sihir. Alasan pendampingnya tentu adalah ekonomi, het butuh uang untuk menghidupi dirinya, karena ia dilarang keras gurunya meminum eternity pure water untuk membuat tubuhnya abadi dan tidak memerlukan uang untuk kehidupan.

Sewaktu sedang berjalan-jalan di dunia manusia, het menabrak atau ditabrak tepatnya oleh seorang gadis berambut dan bermata coklat yang bisa melihat bulu putih berkilau pelangi yang ia selipkan dikantong baju atasnya, mungkin saja bulu itu terjatuh saat bertubrukan.

Het tersenyum teringat kejadian gurunya menemukan het, dengan scraf dari kulit yang hanya bisa dilihat olehnya saat itu.

Beberapa orang terlihat mengejar gadis berambut coklat itu.

"Sial!" Umpat het tidak suka "disaat begini, malah ada juga kelompok yang menginginkan hal yang sama denganku!"

Sebuah kotak transparan melayang dihadapan het, yang hanya terlihat oleh het saja.

"Kau mau mencoba kemampuanmu?" Bisik het pada kotak itu yang terlihat senang dengan pertanyaan het dengan mengatup-ngatupkan tutupnya "pergilah ikuti kelompok orang itu, cari saat yang tepat. Aku menginginkan perempuan yang berambut coklat, sisanya terserah kau saja."

Kotak transparan itu terbang melayang mengikuti kelompok pengejar perempuan berambut coklat.

Saat malam menjelang, gadis berambut coklat itu sudah terbaring terpotong-potong di beberapa bagian. Kotak itu menjatuhkan dirinya dan terinjak oleh seorang pengejar, kotak itu dijatuhkan kembali dengan kasar.

Begitu orang yang membuangnya lengah, kotak itu langsung membalas perlakuan kasar orang yang membuangnya dan beberapa pengejar gadis itu serta memakan semua tubuh yang yang dibunuhnya.

Het muncul setelah semuanya beres, ia memungut kotak yang memakan manusia itu, tongkat gadis berambut coklat beserta tubuhnya.

Het bekerja keras menyatukan tubuh yang sudah terpotong-potong disatukan bersama dengan kristal dari burung berbulu putih miliknya. Gadis itu kembali hidup, het agak bersyukur kekuatan penyembuh cepat milik monsternya belum hilang.

Het agak bingung melihat tongkat gadis ini, hampir sama seperti cerita gurunya lucas, untuk menghilangkan jejak, dijual asal-asalan saja oleh het di pegadaian kecil, berapapun harganya.

Namun bagi gadis dihadapannya felicia, tongkat itu sepertinya sangat penting melebihi nyawanya!

Felicia juga agak aneh menurut het, penciumannya agak tajam terhadap sesuatu yang dibuat oleh het, ditambah ia menyukai buah beracun yang hanya disukai monster atau summon berwujud burung! Atau karena memang ada jiwa burung didalamnya?!

another worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang