lificea stories - thousand temple - salvage

585 10 0
                                    

Lificea stories - thousand temple - salvage

Dengan sangat panik felicia mengayunkan tongkatnya ke arah si mermaid tanpa pikir panjang, nafasnya sudah hampir habis diputar-putar dibawah air untuk waktu yang lama oleh sang mermaid.

Sesuatu keluar dari tongkatnya dan langsung menyerang mermaid itu, membuat felicia tidak membuang kesempatan bisa berenang naik untuk mengambil udara dan mengisi paru-parunya yang sudah kosong.

Felicia penasaran akan apa yang membuat sang mermaid melepaskan cengramannya dan melihat kebawah air untuk mencari tahu.

Ada seekor naga biru kecil yang melesat cepat mengejar sang mermaid, terjadi pertarungan sesama pengguna jurus air dibawah sana.

"Cih kenapa bukan summon api atau tanah!" Desah felicia tidak puas dengan pemanggilan itu "tapi syukurlah, aku jadi punya waktu untuk melakukan sesuatu."

Felicia membuat undakan dari es dan membuat sepatunya bisa berdiri dilapisan es yang agak tebal. Ia memperhatikan pertarungan imbang antara mermaid itu dan sang naga biru kecil.

Felicia memanggil summon element air itu untuk melingkar dibahunya, ia membisiki sesuatu ditelinga sang naga biru kecil yang langsung disanggupi oleh sang naga biru kecil.

Seluruh arena dibuat membeku, namun itu tak berefek banyak pada sang mermaid, mermaid itu malah berusaha membuat retakan dibawah kaki felicia supaya felicia kembali ke dunia bawah air yang sangat dikuasainya.

Felicia menghela nafas panjang sambil menggeleng agak marah.

"Keras kepala!" Seru felicia tidak puas "tak ada jalan lain selain melakukan hal itu!"

Naga biru kecil yang ada dibahu felicia mengangguk, dan membuat sebuah tabir asap yang sangat tebal memenuhi seluruh arena.

Setelah tabir asap menghilang, felicia masih berdiri tegak menghadapi mermaid itu yang dari pinggang kebawah sudah menjadi sepasang kaki manusia sempurna.

Felicia mendekati mermaid itu perlahan, mermaid mengenakan baju renang two piece dan terlihat tidak senang memandang felicia yang sudah mengalahkannya. Mermaid itu menyerang felicia dengan serangan air yang masih ada sedikit disekitarnya.

Serangan itu tak berefek pada felicia, karena segera dihilangkan menjadi uap air yang kering oleh naga biru kecil yang ada di bahu felicia.

"Menyerahlah!" Seru felicia berusaha meyakinkan mermaid itu kalau niatnya tidak buruk "aku tahu peraturan di thousand temple ini mengijinkan aku membunuhmu! Tapi, aku tak mau melukaimu! Karena aku hanya ingin membunuh seseorang dan itu bukan kau!"

Mata sang mermaid membesar beberapa centi, mungkin kaget tidak percaya ada orang seperti felicia, ia terlihat ragu-ragu untuk membuka mulutnya.

"Aku tahu mermaid tidak bisa bicara didaratan!" Seru felicia yang langsung disambut sorot mata bingung sang mermaid "anggukkan saja kepalamu sebagai tanda kalau kau menyerah! Aku janji tak akan melukai dirimu."

Mermaid itu menelan air ludahnya perlahan, lalu mengangguk juga seperti yang felicia minta. Ia mungkin merasa tak ada gunanya terus berkeras, di daratan sihir airnya tak akan berefek oleh summon element air yang ada di bahu felicia. Apalagi mungkin ia ingin menguji ketepatan janji seorang mage pada mahkluk gaib seperti dirinya.

Menurut ingatan para mahkluk gaib seperti mermaid ini, para mage bisa mengancam kelangsungan hidup para mahkluk gaib, dan sangat jarang ada mage yang menepati janjinya.

Felicia menepati janjinya membiarkan mermaid ini tetap hidup setelah meraih kemenangannya. Felicia menjadi kuda hitam dalam pertaruhan judi yang menegangkan banyak yang menang ketika bertaruh untuk felicia, namun tidak sedikit juga yang kurang berani berspekulasi.

Kantong felicia juga kian tebal karena ia hampir menyelesaikan seluruh level di thousand temple, hanya tinggal selangkah lagi.

Lawan terakhirnya di thousand temple, juga adalah high wizard tentu dengan level yang sangat tinggi. Sihir felicia berbenturan dengan sihir orang itu berimbang, berulang kali diulangpun hasilnya masih sama.

Yang menentukan di pertarungan ini hanyalah stamina, kecepatan membuat lingkaran mantra, dan kecepatan serangan.

Felicia kalah satu langkah, tongkat andalannya berhasil dilucuti oleh lawannya ini, yang sepertinya sudah mempelajari letak kelemahan felicia. Jantung felicia berdetak kencang, lawannya sudah bersiap membuat lingkaran mantra baru untuk menyerang felicia.

another worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang