leon stories- kidnaping

546 8 0
                                    

leon stories- kidnaping

Leon menggigit jari jempol tangan kanannya dan mengoleskan darah yang keluar ke telapak tangan kirinya membentuk sebuah garis. Secepat yang leon bisa, sebelum bayangan punggung orang yang membawa sakuyo menghilang dari pandangan.

Muncullah seekor tawon ukuran kecil, dengan warna keunguan yang terbang melayang dalam telapak tangan leon menunggu perintah.

"Ikuti wanita berambut hitam yang pingsan itu!" Sahut leon sambil menunjuk arah sakuyo diculik dan menghindari beberapa pisau melayang atau bogem yang menyerang tanpa ampun, diikuti anggukan kepala cepat si tawon dan segera terbang mengikuti arah yang dituju oleh leon

Leon bisa sihir?! Tentu saja, walau tidak bisa memanggil summon level atas, tapi di darahnya mengalir darah blue eyes clan bukan?!

Memang untuk pemangilan setiap summon selalu menggunakan darah si pemanggil, dan summon yang sering leon panggil memang hanya sebatas untuk komunikasi, pertahanan atau pengintaian.

Leon juga pernah sekolah jadi archer sebelumnya hingga bisa punya elang sendiri, dan dirumah nenek dia diajari mantra pemanggil pendek yang sudah dipasang di seluruh tubuhnya sebagai ganti blue eyes yang ada di mata lificea. 'Setidaknya bisa digunakan untuk saat genting' kata neneknya dulu sambil tertawa.

Leon sangat berterima kasih pada neneknya. kalau mengingat hal yang dilakukan sang nenek saat masih kecil hingga ia koma 1minggu, ia sempat sedikit marah tentang itu dahulu. Seluruh badannya terasa mati rasa untuk waktu yang lama, karena proses memasukan mantra sihir ke tubuh seseorang sangatlah sulit, tubuh orang yang dimasuki mantra terkadang juga melakukan perlawanan. Sekarang ternyata bermanfaat sangat besar dalam hidupnya.

Leon sudah selesai dengan para penghalang, mereka semua pingsan babak belur kena pukulan tangan kosong leon. Tapi cara mereka cukup ampuh untuk membuat leon kehilangan jejak sakuyo.

Leon kembali menggigit jempol jari kanannya dan mengoleskannya ke telapak tangan kirinya, muncul seekor tawon dengan warna lebih muda dari yang sebelumnya.

"Tunjukkan jalannya." Sahut leon diikuti anggukan kepala si tawon dan segera terbang ke suatu arah, leon mengikuti dari belakang

Tawon itu tiba di sebuah gedung tinggi, seperti gedung perkantoran atau sebuah apartemen yang seluruh dinding bagian depannya terbuat dari kaca. Leon memasuki gedung itu mengikuti tawon yang berwarna ungu muda yang menghilang ditelan asap kecil ketika memasuki gedung itu.

"Wah, ketahuan rupanya." Gumam leon sambil menghela nafas panjang

Hilangnya tawon yang berwarna muda itu pertanda bahwa yang berwarna gelap sudah dilenyapkan, atau ketahuan pemilik gedung dan langsung kembali ke dunia mereka. Mulai dari sini leon harus mengandalkan dirinya sendiri untuk menemukan sakuyo.

Lantai demi lantai leon terjang tanpa ada hambatan berarti, sampai ke lantai ini. Ada seorang yang duduk menunggu dengan sabar dibalik sebuah kerai bambu yang menutupi sebagian wajahnya setelah leon membuka pintu geser sebuah ruangan di lantai itu.

"Duduklah anak muda, apa yang kau inginkan sampai membuatmu menerjang ke tempatku?" Tanya orang itu dengan suara berat yang bersahaja

"Anak perempuan berambut dan bermata hitam yang kau culik, apakah dia masih hidup?"Tanya leon langsung tanpa basa-basi sambil melangkah masuk ke ruangan itu

"Anak itu tak ada hubungannya denganmu, apakah dia hidup atau mati!" Seru orang itu seakan tidak suka dengan pertanyaan leon

"Tentu saja anak itu ada hubungannya denganku!" Sahut leon tegas "Kalau begitu apa anak itu pernah membuatmu tersinggung hingga kau menghilangkan nyawa seseorang dengan begitu mudahnya?"

Wajah leon terluka membentuk sebuah garis di pipi kanannya, sebuah pisau kecil menancap di belakang leon cepat.

"Jangan mengurusi urusanku! Urus saja urusanmu sendiri dan pulanglah ke mana kau berasal!" Hardik orang itu tidak suka

"Tidak bisa, sebelum aku memastikan perempuan itu keluar dengan selamat, aku tidak akan pergi dari sini." Sahut leon sama kerasnya tidak bergeming dari tempatnya berdiri

"Kalau itu keinginanmu, jangan salahkan aku!"Sahut orang itu sedetik kemudian maju secepat kilat dan mengarahkan pisau ke arah mata kanan leon yang masih memandang orang itu

another worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang