part 32

972 20 0
                                    

Jantung het berpacu cepat, het hendak memasukkan tangannya kesaku bajunya, mempersiapkan kemungkinan terburuk.

"Jangan macam-macam! Aku tidak berniat menyerang kalian." Sahut frank memecah kesunyian seakan tahu apa yang het mau lakukan walau matanya sudah putih semua"Dia tak akan apa-apa, sepertinya sebentar lagi juga akan sadar. Tidak baik jika satu tubuh berisi 2jiwa yang berbeda! Jika salah satunya sudah mau mengalah tentunya akan lebih baik."

Felicia perlahan menggerakan jemari tangan kirinya, dan mulai membuka matanya perlahan. Matanya menangkap sosok frank yang seperti mayat hidup tanpa terkejut, ia mulai bergerak dan duduk disamping kanan het. Het membantu felicia untuk duduk.

"Kenapa kau tidak membunuh diriku?"Tanya frank"sebelumnya dengan begitu dendamnya kau berniat membunuhku. Dengan kemampuanmu yang lebih tinggi dariku kau bisa membunuhku dengan mudah kenapa tidak kau lakukan?!"

Felicia tersenyum getir

"Sudah kucoba melakukannya, tapi sepertinya tidak bisa." Jawab felicia

Frank mengumpat pelan

"Kau berbohong!"Jerit frank tidak terima dengan jawaban felicia "apa jangan-jangan kau berniat menyiksaku dengan membiarkan aku hidup seperti ini?! Dan menertawaiku dibelakangku?!"

Felicia tertawa perlahan

"Memang, sebenarnya ada dua alasan utama kenapa aku hanya bisa mengambil kekuatan matamu dan membiarkan kau hidup." Jelas felicia "pertama, aku berkata jujur saat bilang aku tidak bisa membunuhmu. Buktinya aku hanya bisa mengambil kekuatan matamu, dan kau masih bernafas sampai detik ini. Kemungkinan besarnya adalah kau meminum pure eternity water, yang mengabadikan tubuhmu secara tidak langsung!"

Het sedikit tercengang soal itu, ia tidak menyangka frank meminum pure eternity water yang sangat dilarang gurunya untuk diminum. Het sekarang melihat dengan mata kepalanya sendiri apa efek dari mata air itu.

Frank hanya terkekeh menghina

"Jeli juga penglihatanmu, nak. Darimana kau tahu aku meminum yang pure eternity water?"Ejek frank sambil memajukan mukanya kearah felicia"lalu alasan keduamu yang membuat kau tidak membunuhku memangnya apa?"

"Alasan keduaku, matamu yang sesaat sendu. Pastinya ada sesuatu yang kau berusaha tutupi dengan rapat. Dan aku ingin mengetahui alasannya sebelum kau menutup mata dan menghembuskan nafas terakhir. Orang yang sudah mati tidak akan bisa bicara lagi, tentunya jika ada penyesalan sebaiknya diucapkan dahulu, agar kau bisa tenang dalam perjalanan ke sana."Jelas felicia perlahan namun pasti

Frank menarik nafas panjang, seakan terkejut akan pernyataan gadis yang usianya mungkin sangat kecil dibanding usianya yang sudah puluhan kali lebih tua. Frank tidak menyangka akan menemui orang seperti ini di akhir hidupnya.

"Sebelum aku beri tahu apa yang ingin kau tahu, maukah kau mengabulkan satu permintaan pertama dan terakhir orang tua yang malang ini?" Mohon frank melembut melihat kesungguhan felicia

Felicia memandang frank heran dan bingung.

"Kenapa harus aku?"Tanya felicia

Frank mulai mengambil posisi duduk yang nyaman lalu menerawang jauh.

"Hanya keturunan blue eyes dengan level yang lebih tinggilah yang bisa menghancurkan kutukan ini." Jelas het perlahan "dan yang tersisa hanyalah dirimu, harapanku satu-satunya yang sudah bisa mengalahkan aku."

Felicia terdiam merenung sejenak.

"Baiklah, akan kucoba." Sahut felicia menyanggupi, felicia sedikit iba dengan pria tua malang ini

"Tunggu, bagaimana kalau itu hanya tipu muslihat frank saja untuk mengambil kekuatan mata felicia!"Sela Het penuh emosi mengingat apa yangsudah dilakukan pada gurunya dan monster ciptaannya, melihat keadaan frank yang menyedihkan, het serasa sangat bahagia kalau bisa membuat frank lebih menderita.

"Bocah, jangan bicara sembarangan! Kau tidak akan pernah tahu betapa menderitanya diriku kehilangan kekasih dan kawan baikku disaat yang hampir bersamaan! Ingin mati tapi tak bisa mati, apapun yang kau lakukan! Kau pikir kehidupan yang seperti neraka ini ingin kujalani?!" Jerit frank emosi "aku memang bersalah karena membuat mereka, burung anehmu dan banyak orang kehilangan nyawa! Tapi kalau kau berada di posisiku barang sejenak saja, kau baru akan mengerti apa yang kulakukan untuk hal yang lebih besar itu benar! Tanpa diriku yang maju kedepan, perdamaian yang saat ini kalian rasakan hanyalah mimpi disiang bolong!"

Felicia dan het seketika simpatik sejenak, rasa kesepian, sakit hati, dan penyesalan yang sangat amat dalam terucap dari kata-kata terakhirnya.

"Kau berani janji padaku kalau apapun yang akan kau lakukan tidak akan berbahaya untuk felicia?"Tanya het melunak

Frank mengangguk pasti

"Malah mungkin itu bisa menambah usia hidup felicia yang sudah tipis." Sahut frank sambil tersenyum penuh arti

Kata-kata itu, membuat het terkejut dan melihat ke arah felicia sejenak.

"Cih, kau tidak sadar bahwa gadis ini energi kehidupannya sudah seperti nyala api yang hampir padam?!" Ejek frank menghina ketidak tahuan het sambil menunjuk ke arah felicia "dahulu aku tidak mengetahui hal itu sampai kehilangan orang yang kucintai. Tapi melihat gejala yang sama dengan gadis ini, sepertinya dugaanku tidak akan salah."

Felicia tersenyum kecil, salah tingkah atas ucapa frank yang apa adanya.

"Ini hadiah kecilku untukmu nak, orang yang sudah melawanku dengan mempertaruhkan jiwa raga dan masih memberikan kesempatan pada orang tua tidak berguna ini untuk menebus kesalahan kecil masa lalu yang tidak bisa diperbaiki." Jelas frank perlahan"jangan sampai kalian mengikuti jalanku yang terkutuk! Penyesalan selalu datang belakangan di saat kau sendirian dan kesepian tanpa kekasih ataupun sahabat sejati yang menemani. Di hidup kalian yang singkat ini jangan sampai kalian berbuat sesuatu yang akan kalian sesali dikemudian hari, pikirkan semuanya baik-baik sebelum semuanya terlambat."

Felicia dan het mengangguk perlahan atas petuah frank, orang tua yang mungkin sudah hidup sangat lama dalam tubuh mudanya itu dengan kesepian, penyesalan dan kesedihan mendalam.

Felicia berdiri diikuti frank dan het untuk mengantar kepergian pria tua itu.

"Kau sudah siap?" Tanya frank sambil menatap kedalam mata felicia

Felicia mengangguk, menutup matanya perlahan lalu membukanya dengan mata biru gelap dan iris kuning. Didalam mata felicia ada sebuah lingkaran mantra kuno, yang dahulu sempat felicia lihat di buku yang ada mata dan dirantai kuat.

Dibawah kaki felicia mulai berpendar lingkaran mantra, begitupun dibawah kaki frank.

Frank tersenyum lebar puas.

"Akhirnya, eter kekasihku, lucas kawan baikku, kalaupun kita tidak bisa berkumpul bersama didunia kegelapan, setidaknya sekarang aku bisa tidur dan memimpikan kalian dengan tenang. Maafkan aku atas kebodohan, kecemburuan dan kesalahanku selama ini pada kalian." Bisik frank lirih sambil mulai menutup mata

Di hadapan frank ada bayangan dua orang yang menjemputnya dengan senyuman manis, yang satu laki-laki dan yang lainnya perempuan.

"Ayo kita pergi, kemanapun kalian mau pergi aku ikut."Sahut frank girang sambil berjalan keluar dari tubuhnya.

Tubuh frank terjatuh kebawah tanah dan mulai berubah menjadi segunduk pasir yang perlahan hilang ditiup angin.

Felicia dan het menunduk sejenak sambil menutup mata memberikan penghormatan terakhir pada pria tua itu.

"Selamat tinggal,semoga perjalananmu menyenangkan pak tua. Beristirahatlah dalam damai. Dan terimakasih banyak" Bisik felicia lirih

Felicia dan het saling memapah untuk naik ke atas meninggalkan ruang bawah tanah itu, karena mereka sama-sama lelah dan lemah.

Setelah beristirahat sejenak memulihkan tenaga, felicia mendatangi het yang memanggilnya masuk ke ruangan di sebelah dapur.

another worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang