lificea stories - tragedy

561 8 0
                                    

lificea stories - tragedy

Felicia menghitung ulang yang kedua kalinya memastikan memang ada 12anak lain, selain husk,helen dan dirinya yang percaya akan alarm tanda masuk yang dibunyikan felicia bukan main-main. Mereka merasakan apa yang felicia rasakan, tapi tidak tahu apa yang harus dilakukan. Sampai melihat husk dan helen yang sembunyi-sembunyi menyelinap keluar dan mengikuti mereka sampai ke ruangan ini.

Felicia membuka jalan rahasia untuk keluar dari sekolah tanpa melalui pintu depan dan memimpin mereka 100m keselatan, menuju sebuah rumah kecil berwarna kusam yang menanti ditengah hutan untuk beristirahat sejenak.

Dimana tempat itu menjadi panggung berdarah terakhir, yang menyisakan 10 orang saja yang ditakdirkan selamat tanpa kurang suatu apapun dari pembantaian satu sekolah yang mengerikan.

"Maaf, aku hanya bisa membawa mayat kelima orang yang tertinggal. Aku terlambat datang untuk menolong mereka!" Isak felicia sambil menangis tersedu-sedu, air mata mengalir deras dari kedua matanya menyesali ketidak mampuannya untuk mentransport mereka dalam sekali angkut, dan hanya bisa menyaksikan mereka dibunuh!

Ayah dari helen memeluk tubuh putra satu-satunya, husk yang berdarah-darah erat, menuju dadanya berusaha mencari kehangatan atau sekedar denyutan pelan dari suara jantung putranya. Harapan terakhir yang tersisa dari semua kemungkinan!

Karena ia mungkin percaya keturunan lycan tidak akan mati mudah hanya dengan luka seluruh tubuh yang berdarah-darah, selama jantung dari lycan belum tertembus barang dari perak, tidak mungkin sang lycan mati! Kualitas penyembuhan luka yang ada di tubuh seorang lycan juga tidak bisa dianggap enteng, dengan cepat mereka bisa memulihkan luka, walau tidak secepat keturunan para monster yang bisa menyembuhkan diri dalam kejapan mata.

Ia terlihat tidak terima dengan nasib tragis yang harus dijalani anaknya, lalu matanya yang ungu bertabrakan dengan mata felicia berusaha meminta pertanggung jawaban atas apa yang terjadi! Tak lama, mata ungu itu agak membesar tak percaya dengan apa yang ia lihat.

Walau tubuh felicia masih terbungkus api phoenix yang menyala-nyala berwarna kemerahan, tapi matanya yang biru terang masih terlihat jelas menyala di tempatnya.

Ibu helen yang baru menyadari hal itu, menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Kaget dengan apa yang dilihatnya, blue eyes clan yang sangat ia puja ada dihadapannya!

Ibu helen tampak speechless tak bisa berpikir, ataupun mengucapkan apa-apa. Bingung dengan kejutan tidak diduga ini, ia kehilangan putra semata wayangnya namun ia bisa berjumpa dengan blue eyes clan asli yang langka.

"Kau.....kau.....!" Jerit ayah helen terbata-bata dengan tatapan tajam menyayat hati siapapun yang memandang mata ungunya sambil menunjuk gemetaran ke arah mata felicia

another worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang