R . E . A . D . Y .
Setelah berfikir panjang ditambah lagi dengan bertemu Mom dan Dad tadi dikantor, membuatku menjadi sedih bagaimana tidak masa permintaan orang tua aku tidak turuti. Namun aku belum siap bertemu dengan mereka berdua.
"Jadi gimana menurut mu dengan permintaan Mom dan Dad tadi?"Tanya Rifki
"Aku tidak tau mas satu sisi tidak ingin Mom dan Dad sedih, tapi sisi lain aku males datang ke acara itu disini kita sama-sama tau lah mas gimana perilaku mereka"Ucapku menghadap luar jendala lebih baik begini dari pada melihat kearahnya.
Rifki tidak pernah menyesal dengan semua ini mungkin benar ini adalah takdir dia yang sekarang tidak menikah dengan Zulva, karena masalah yang dibuat sendiri oleh dia karena ulah tersebut dampak nya sangat besar kepadaku dan juga Aura sendiri. Tapi hati ini belum lepas dari bayang-bayangmu dan cinta ini masih terukir nama kamu Zulva Ratuliu Zahkan.
'Bodoh kenapa masih ada nama kamu disini sedangkan aku sendiri sudah, punya Aura yang baik dan soleh'
Kita sudah tiba diparkiran apartemen namun sebelum turun ada pesan dari Zulva untuk Rifki kenapa dia masih, menghubungi aku sedangkan dia tau kalau aku sudah punya istri sebentar lagi dia akan menikah. Aura sebenarnya tau kalau adiknya menghubungi kamu tapi bodohnya aku disini hanya bisa diam tanpa berbuat apapun itu.
From : Zulva
To : RifkiAku ingin ketemu kamu malam ini bisa?
Astaga!
Apa-apaan ini benar-benar tidak bisa di diamkan kalau begini caranya bagaimana bisa, aku melupakan kamu sedangkan aku hanya membaca saja lalu Aura keluar begitu saja gawat kalau begini pasti ia melihat dan marah nih. Lebih baik aku tidak balas lalu aku menyusul dia agar bisa menjelaskan semua ini sekarang kita sudah ada didalam lift
Disini sangat canggung tidak ada yang bicara satu sama lain sedangkan Rifki merasa serba salah dengan semuanya, mau menjelaskan tapi tidak tau darimana tapi kalo tidak takut dia marah!
"Aura"
"Aku lelah dan tidak ingin bahas apapun mas"Ucapku benar bukan belum juga bilang, mau apa? Tapi dia sudah bilang kayak gitu "Aku akan datang ke pernikahannya lusa"Ucapku lagi ingin melihat bagaimana reaksi. Mereka berdua Rifki dan Zulva jika berada diatas pelaminan.
"Kamu serius?"Tanya Rifki memastikan ini semua
"Ya, kenapa kamu takut ketemu dengan mereka terutama Zulva?"Tanyaku balik benar dugaanku ia kaget saat aku bilang kayak gitu!!
Ting..
Lift pun terbuka lalu aku langsung buka pintu apartemen dan naik ke atas untuk mengambil pakaian segara, masuk kedalam kamar mandi karena badan udah lengket semua sedangkan Rifki menyusul untuk ke kamar.
.....
Saat ini Mom dan Dad sudah ada dirumah tepatnya ada diruang tamu merenungkan semua musibah yang ada dikeluarga nya.
"Kenapa semua ini bisa terjadi sama keluarga kita"Keluh Mom tidak sanggup dengan semua, cobaan yang sekarang terjadi.
"Dad juga tidak tau kita berdoa saja semoga ini jalan terbaik yang, terjadi pada kita semua terutama untuk Aura putri kita yang rela berkorban untuk kita"Ucap Dad yang tau sifat dari putrinya masing-masing.
"Apa lagi besok pernikahan Zulva gimana ini Dad apa yang akan, kita bilang pada kolega kita yang melihat Zulva menikah bukan sama Rifki"Ucap Mom malang nasib, kedua putrinya itu.
Mana ada sii orang tua yang mau anaknya susah dalam musibah seperti ini jelas saja tidak. Apa lagi kedua anaknya sedang musuhan seperti sekarang kita berdua hanya, bisa berdoa agar Aura mau datang keacara penting adiknya itu mesti ada luka sekali pun.
"Assalamualikum Mom Dad"Ucap Zulva yang baru tiba dirumah
"Waalaikumsalam sayang, baru pulang kamu nak?"Tanya Dad
"Iya besok kan sudah acara pernikahan aku sama Tio jadi hari ini benar kita selesaikan semua nya"Jelas Zulva rasanya badan ini sakit, semua karena tidak ada istirahat sama sekali
Tidak lama Zulva pamit kepada kedua orang tua dia untuk beristirahat agar besok terlihat lebih cerah semoga saja, tidak ada kendala sama sekali untuk besok hari nya namun ada rasa sedih kenapa Rifki tidak ingin bertemu dengan aku. Besok saja pada saat acara sudah dimulai kalau belum bisa kacau semuanya sekarang lebih baik aku ganti baju dan langsung tidur.
Malam berganti pagi sekarang hari yang spesial untuk kedua pasangan yang akan melaksanakan pernikahan hari ini juga, dan semoga saja Aura dan juga Rifki datang udah 1 jam aku make up tinggal dikit lagi akan kelar
Pintu terbuka tepat dengan aku yang baru saja kelar ganti baju ternyata, yang masuk Mom dan juga Aura kaget banget ada dia disini dan yang pasti orang itu ada disini juga aku tersenyum kepada mereka berdua.
"Kak makasih udah dateng ke nikahan aku"Ucap Zulva memegang tangan, dia dengan erat sekali
"Jangan senang kamu disini aku dateng untuk Mom dan juga Dad, atas permintaan mereka kemarin sore sama aku"Jelas Aura
Jeng.. Jeng..
Ternyata semua ini atas permintaan Mom dan Dad bukan ke inginan Kakak tapi aku ber syukur juga setidaknya dia dateng juga.
"Sudah siap"Tanya Mom aku hanya mengangguk tanda sudah siap sekarang, aku digandeng oleh mereka berdua untuk menuju aula tempat acara berlangsung.
Perlahan-lahan aku jalan saat masuk aula semua tamu berdiri dan tepat sekali aku memandang Rifki yang duduk disebelah Dad yang, artinya menjadi saksi atas pernikahanku entah kenapa hati ini sakit rasanya melihat semua terjadi Aura yang tau kebingungan saat ini kepadaku.
"Dad yang minta mas Rifki untuk menjadi saksi kamu paham!!"Ucap Aura dengan senyum yang, terpancar diwajah Aura
"Makasih"
Setelah itu Mom memberi tanganku kepada Tio lalu duduk dipelaminan tegang sekali rasanya.
"Kamu sudah siap"
"Siap pak"
Lalu pak penghulu bertanya kepada Dad apakah ingin diwakili atau tidak sama sekali, ternyata Dad mau meski hatinya yang aku ketahui pasti sakit dan malu juga. Acara ijab kabul sudah selesai dan para saksi bilang sah sekarang status ku sebagai istri Tio
Aura melihat dari depan suami nya terlihat jelas memandang adiknya itu dengan sedih kenapa dia tau? Karena, sangat amat jelas sekali kalau mas Rifki wanita pasti sudah nangis lalu dia berdiri dan jalan ke arah aku.
"Lebih baik kita berdua ke taman rasanya aku ingin foto berdua sama kamu"Ucap Rifki pegang pundak ku gimana, cara aku menolak ini semua tidak enak kalau pergi dari acara ini.
"Ya sudah kamu pergi saja berdua lagi pula acaranya kalau tidak ada kalian, masih tetap berjalan bukan? Kalau pengantin nya tidak ada baru khawatir sayang"Ucap Mom
Lalu Rifki membawa aku pergi dari sini dengan wajah yang terlihat tegar, namun aku tau kalau sebenarnya dia sedih sekali. Sekarang kita ada di taman tepat nya ada di belakang pohon.
"Sedih kalau dia sekarang jadi istri orang lain bukan kamu"Tanyaku setelah di foto oleh fotografer di acara ini
"Gimana tidak sedih seharusnya aku yang menikah dengan dia, bukan orang lain dan seharusnya aku yang ada disana saat ini juga bukan disini menjadi saksi"Ucap Rifki tanpa berfikir atas apa yang dia ucapkan membuat Aura menjadi sakit hati.
Lalu Aura pergi begitu saja dengan air mata yang sudah tidak bisa ia tahan benar bukan dugaan aku kalau dia masih cinta dengan Zulva bukan aku bahkan tidak bisa membuka hati buat aku yang baru di hidupnya!!
KAMU SEDANG MEMBACA
TERSAKITI (TAHAP REVISI)
Любовные романыCeritanya makin seru don't be there ya guys! Awal : 20 Februari 2019 Akhir : 18 maret 2020 "Aku fikir ini jalan yang terbaik untuk sekarang namun nyata nya tidak, sama sekali malah hanya ada kesedihan untuk saat ini!" - Aura Permata Zahkan