PERTENGKARAN

10.5K 245 7
                                    

R . E . A . D . Y

Terlihat ada bekas air mata yang tersisa disana, apa begitu menyakitkan bagi kamu dengan situasi seperti ini? Jujur rasa tidak sanggup melandan ku sekarang juga, aku tidak pantas sekali menjadi pendamping hidupnya dikala sekarang.

"Kamu habis menangis?"Pertanyaan bodoh apa yang baru saja aku tanyakan kenapa seperti itu tadi, aku menanya nya

"Tidak! Ini tadi tuh kelilipan jadinya kayak habis orang menangis?"Ucap Aura menutupi semua ini, karena aku tidak ingin menanggapi pertanya yang di lontarkan dari mulut dia.

kamu tidak bisa berbohong kepadaku meski usaha kamu tidak mampu sebab ada kalah aku yang lebih peka terhadapmu, lalu aku maju dan mengusap wajahnya agar air mata itu tidak pernah ada seperti yang aku lihat sekararang. Apa saat ini waktu yang tepat untuk menanyakan masalah tadi? Atau tidak sama sekali? Kenapa ini sangat sulit dari pada jadwal meeting dengan klien penting sekalipun.

"Kalian sejak tadi mom cari ternyata ada disini"Ucap mom baru saja datang tiba-tiba

"Memangnya ada mom? Ada masalah penting sekarang, terus kenapa tidak telepon aku atau mas Rifki saja biar mom tidak cape kayak begini"Ucapku mulai sifat bawel ini keluar begitu saja membuat dia, kaget bukan main

"Bawel nya mulai deh, tapi mom senang jadinya! Oh iya sampai lupa sekarang waktunya sesi foto keluarga, maka dari itu mom cari kalian dan masalah telepon sejak tadi sudah mom telepon namun dari antara kalian berdua tidak ada yang menjawab"Unjar mom lalu kita segera membuka hp ternyata benar banyak misscall dari mom

Rifki dan aku minta maaf karena tidak bisa mengangkat telepon mom tadi terus kita bertiga langsung turun dan menhampiri mereka berdua dan langsung saja melakukan sesi foto keluarga, acara berjalan sampai malam dan tidak ada hambatan semua orang bahagia tapi tidak dengan ku masalah tadi belum kelar juga dengan seolah-olah Rifki seperti itu

tadi mom sudah bilang agar menginap dirumah saja tapi aku tidak mau melihat mereka berdua dekat kembali biarkan aku egois untuk kali ini saja!!

terus kita langsung pamit pulang dan meninggalkan perkarang rumah untung saja dari rumah tidak terlalu jauh dengan posisi apartemen kita ini, tidak membutuhkan waktu lama kita sampai dan aku menunggu Rifki keluar dari mobil karena tadi aku langsung saja setelah dia keluar kita langsung naik lift didalam lift hanya bisa diam tanpa ada yang mau memulai

"Maaf dengan masalah yang tadi"Sesal Rifki tanpa menghadap kearah aku

"Untuk apa minta maaf lagi pula kamu mau jalan sama dia silakan saja karena mungkin kalian mau, mengenai masalah lalu yang indah berdua meski status kalian berdua berbeda sekarang kayaknya tidak ada halangan yang menghambat bukan?"Ucapku lalu keluar dan meninggalkan dia dan langsung naik ke atas disusul oleh Rifki yang terlihat minta penjelasan

sedangkan ada orang yang dari tadi melihat merasa kasihan dengan nyonya tersebut karena harus menikah dengan orang yang tidak ia cintai.

"Semoga saja rumah tangga majikan hamba tidak ada masalah yang mengharuskan mereka berpisah ya allah"Lalu orang itu langsung masuk kedalam kamar yang, terletak dibelakang dapur itu

Aura baru saja keluar dari kamar mandi sehabis mengganti baju dengan baju tidur dia punya dan membersihkan make up dia yang sejak pagi itu

"Maksud kamu tadi apa bicara seperti itu kepadaku?"Tanya Rifki dengan keadaan sedikit tenang entah kenapa, aku tidak suka kalau dia bicara seperti tadi kepadaku maksudnya apa coba bicara kayak tadi juga.

TERSAKITI (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang