R . E . A . D . Y
Satu bulan sudah aku hidup tanpa dia rumah ini seakan menjadi, hampa karena tidak ada yang berteriak di pagi hari untuk membanguni Rifki hanya ada Mba Siti sedangkan pembatu Aura. Telah resign pada saat aku sudah tidak menjadi suami dia! Apa ini sebuah karma atas perbuatanku? Ya kuharap terjadi, and then it's so hurt my heart.
"Tuan, makan malam sudah siap"Panggil Mba Siti
"Baik mba"Lalu aku langsung menuju ruang makan dan sejujur nya, ini bukanlah rumahku tapi punya Aura lagi pula untuk apa dia yang pergi? Harusnya aku saja.
Makanan ini jadi mengingatkan aku terhadap dia karena semua yang tersedia, adalah yang pertama dibuat saat menjadi istri ku namun itu sudah tidak lagi. Mba Siti yang melihat dari jauh tidak tega sebab semua telah berubah, majikkan ia jadi jarang makan kalau tidak diberitahu pasti akan melewatkan makan malam.
'Aku terima resiko yang terjadi sekarang karena semua yang terjadi di mulai dari ulah ku, dan aku berharap kamu bahagia disana meski tanpa aku disamping kamu' Lirihku
Setelah kelar makan Rifki langsung menuju ruang kerja karena hanya ini yang bisa ia lakukan untuk melupakan, semua yang terjadi bahkan kalau tidur juga diruangan tersebut karena kalau masih di kamar akan mengingatkan kembali masa lalu. Yang harus aku kubur dalam-dalam!
Besok akan ada kerjasama dengan perusahaan Dito sahabat dari Aura kemudian aku cek kembali materi yang harus rapatkan besok.
...
Aura yang lagi gambar desain untuk koleksi gaun terbaru tiba-tiba ingin sup buah, buatan Dito sebab yang paling jago buat itu adalah dia. Lalu aku langsung menuju ruang kerja kalau jam segini biasanya selalu ada disana tidak akan beranjak pergi.
"Dito"Panggilku
"Ada apa ra? Perlu sesuatu?"Tanya Dito
"Hehehe tau aja nih tapi tidak enak untuk bilang sama kamu"
"Bilang saja mau apa"
"Aku sendiri juga bingung entah kenapa tiba-tiba saja pingin sup buah, buatan kamu yang dulu itu rasanya enak kalau dimakan sekarang"Kataku merasa tidak enak sepertinya mengganggu kerja ia deh.
"Apa kamu lagi ngidam?"Tanya Rifki heran bahkan ia sudah lupa cara buatnya bagaimana?
"Iya hehehe"Tawaku
Kita menuju dapur untuk membuat sup buah yang dilakukan oleh Dito sedangkan aku? Hanya, melihat saja tanpa ikut campur entah kenapa anakku tidak rewel dan ngidam sewajar nya saja. Mungkin ia tau kalau bunda sedang banyak masalah! Tunggu 'apa aku pantas disebut dengan Bunda?' Namun aku suka disebut dengan itu.
Melihat dia yang begitu perhatian kepadaku membuat hati ini menjadi nyaman! Lebih baik semua berjalan, sesuai ketentuan yang maha kuasa saja aku terus melihat ia sampai tidak terasa kalau sup buah sudah jadi. Dito yang merasa di perhatikan langsung menyadari aku.
"Hey jangan melihat seperti itu aku tau kalau, aku ini tampan jadi jangan kayak gitu lihat nya membuat takut saja"Kata Dito yang begitu pede sekali
"Dasar terlalu pede"Gumamku mengambil mangkuk kemudian pergi menuju kamar
"Aku mendengarnya"Teriak Dito dengan tertawa lepas, sudah satu bulan ia tinggal bersama di apartemen miliknya tanpa ada ikatan status. Meski Aisyah, Azella dan Abella sering datang kesini tapi tidak enak juga karena bukan mukhrim untuk tinggal satu atap.
Lebih baik dibicarakan besok pagi saja kemudian Dito menuju ruang kerja untuk menyelesai kan kerjaan yang akan, dipresentasikan untuk rapat besok dan setelah kelar ia akan langsung tidur karena hari sudah mulai malam. Aura sendiri? Masih memikirkan apa ia akan merepotkan Dito terus atau pergi dari sini dan mencari tempat tinggal yang baru?
Bisa saja ia kembali kerumah yang ditempati oleh Rifki namun hati ini masih berat, untuk kesana karena masih mengingat luka yang belum sembuh hingga sekarang. Sudah cukup! Lebih baik ia tidur dan akan bicarakan semua ini kepada para sahabatnya dan juga Dito. Malam berganti pagi begitu juga bulan berganti matahari terlihat jelas bahwa wanita tersebut sudah bangun, dan membuat sarapan untuk ia dan Dito.
Sedangkan pria tersebut? Masih terlelap tidur tanpa ingin bangun, seakan lupa kalau hari ini ia ada rapat penting.
"Dito"Teriak Aura dari arah dapur ini sudah pukul 7:30 sedangkan, dia rapat pukul 08:00 beginilah kalau bujangan tidak ada yang urus.
"Dito bangun ini udah telat sebentar lagi jam 8 pagi dan kamu harus pergi untuk rapat"Teriak sekali lagi
Bugh...
Yap itu suara Dito yang terjatuh karena kaget mendengar suara teriakkan Aura seketika mengingat kalau, hari ini ada rapat kemudian ia lari menuju kamar mandi dan siap-siap tidak lama dari itu ia langsung turun kebawah. Dan melihat makanan sudah siap namun sudah tidak ada waktu untuk sarapan lalu ia pamit sama Aura dan segera pergi.
Dasar! Begini lah kalau tidak pasang alarm akan selalu kesiangan, menyebalkan melihat arah makanan yang sangat mubazir kalau tidak dimakan ia langsung telepon semua sahabat untuk datang kesini. Sambil menunggu lebih baik ia beres-beres setelah semua kelar tinggal ruang kerja, yang belum dibersihin kemudian ia tidak sengaja ketemu berkas penting dan isi nya adalah bahan rapat hari ini.
"Kebiasaan kalau suka telat begini ada saja yang kelupaan sudah tau, ini map penting tidak dibawa pula! Lebih baik aku antarkan saja ke kantor Rifki dasar menyusahkan!"Gerutuku rasanya ingin lempar pakai sepatu itu Kepala Dito agar benar sedikit.
Setelah itu ia kabari Aisyah kalau sudah datang langsung masuk saja sebab aku harus antar berkas penting ini, ya dewi fortuna sedang berpihak kepadaku hari ini tidak macet jadi bisa antar berkas ini tepat waktu. Disinilah aku di depan gedunh yang besar tempat dimana mantan suamiku berkerja, semua karyawan disini masih tau kalau aku adalah istri dari Rifki.
"Melati"Panggilku
"Ya nyonya ada yang bisa saya bantu?"Sopan Melati
"Apa hari ini ada rapat dengan Dito dan dimana ruang rapat itu berada?"Tanyaku, terlihat jelas raut wajah yang aneh terpampang jelas diwajah Melati
"Ada dilantai 7 nyonya"
"Baiklah terima kasih"
Aku langsung pergi untuk dari sana dan menuju lantai 7 lebih cepat ku antar ini, lebih cepat pula Aura pergi dari kantor ini karena belum sanggup untuk bertemu dengan Rifki. Sekarang tepat didepan ku adalah ruang rapat ada keraguan apa aku langsung masuk atau tidak? Tapi, kalau tidak kasihan Dito pasti khawatir karena ini penting.
Belum juga kau masuk pintu sudah terbuka dan itu sekretaris dari Dito ya aku mengenalnya, ia adalah bunga wanita yang paras cantik tersebut menyukai Dito.
"Bunga"Panggilku
"Ya nyonya Aura"
"Apa ada Dito didalam? Bisa minta tolong untuk keluar karena, ada berkas yang harus aku berikan kepadanya"
"Ya akan aku panggilkan dan apa berkas itu untuk rapat hari ini?"Tanya Bunga dengan binar bahagia
"Ya"
To Be Continue
Kalau kalian penasaran dengan cerita ini jangan lupa
Vote, comment, and
Follow my instagram :@Kaniafdh
And my wattpad :@KfadilahAgar tidak ketinggalan cerita ini guyssss
KAMU SEDANG MEMBACA
TERSAKITI (TAHAP REVISI)
Любовные романыCeritanya makin seru don't be there ya guys! Awal : 20 Februari 2019 Akhir : 18 maret 2020 "Aku fikir ini jalan yang terbaik untuk sekarang namun nyata nya tidak, sama sekali malah hanya ada kesedihan untuk saat ini!" - Aura Permata Zahkan