R . E . A . D . Y
Mendengar itu seperti jantung yang dihatam begitu besar oleh belatih yang tajam sekali, aku masih tidak percaya dengan semua fakta ini fikiranku saat ini sangat kacau sekali. Mendengar sang ayah jatuh sakit, menggantikan menikah dengan seorang lelaki yang belum aku kenal lalu sekarang.
Adik yang sangat aku sayang melukai hatiku ini dengan begitu kejam karena sudah hamil dari seorang lelaki yang sangat aku cintai sekali.
"Puas kamu udah bikin hati kakak sakit hah!!"Teriakku dengan kencang hingga beberapa pelayan berkumpul diruang tengah
"Kak maaf aku ngga mau bikin hati ka Aura sakit"ucap Zulva dengan lirih sekali seakan tidak sanggup lagi, untuk melihat sang kakak apa lagi berbicara dengan baik-baik
Hah dimana otak dia kalau apa yang akan ia lakukan membuat aku, begitu sakit hati sekali mom yang melihat itu yang diam dan mengeluarkan air mata sebenarnya ia tidak ingin membuat kedua anaknya bertengkar! Tapi mau tidak mau, harus tidak harus Aura harus mengetahui yang sebenarnya.
Suara langkah sepatu membuat semua orang yang ada diruang ini mengarah kepada dia, seorang lelaki yang dulu dicintai oleh Aura namun sekarang lelaki itu membuat hatinya hancur berkeping-keping sekarang lelaki itu sudah berada dihadapan aku dan tepat disamping Zulva.
"Puas kamu udah buat kakak kayak gini hah!!! Apa yang ngga pernah kakak kasih buat kamu, semua bahkan kakak harus rela pergi ke turki supaya kamu ngga pergi kesana karena. Disuruh sama mom dan dad!! Tapi apa balasan yang kamu kasih ke kakak hah?"tanyaku sudah tidak bisa ditahan lagi rasa sakit dan pedih ini
"Aku tau kak maka dari itu Zulva minta maaf sama kakak"ucapnya menangis hampir saja mendekat kearahku namun dicegah oleh Tio, yang sudah ada disampingnya
"Kata maaf pun ngga bisa bikin hati ini sembuh paham kamu! Karena apa barang yang bagus kalo sudah, dihancurkan ngga bakal bisa kembali utuh lagi"ucapku lalu berdiri dan pergi begitu saja dari hadapan mereka semua, mom yang melihat itu tambah sedih lagi sudah banyak yang dikorbankan oleh anak sulung untuk anak bungsunya itu.
Mom lalu pergi dari hadapan anaknya itu memilih untuk berada disamping sang suami yang belum saja sadarkan diri, akibat apa yang diberitahukan kepada orang tua Rifki sedangkan Zulva yang berada disituasi seperti ini hanya bisa menangis dipelukan ayah dari anaknya itu.
Sekarang aku berada didalam mobil dengan keadaan masih menangis dan entah mau kemana arah jalanku, yang penting jauh dari semuanya sampai. Akhirnya aku berhenti disebuah tamanan yang dulu aku dan Tio suka kesini. Masa-masa paling indah saat SMA dulu dan tempat ini blm sama sekali berubah.
RIFKI P. O. V
Semua sudah aku cerita kepada ibu karena saat ini hanya itu yang ku perlukan? Sejak tadi ia tidak ingin bertemu dengan siapa-siapa pernikahan yang telah di mimpikan hancur seketika, dengan sebuah berita yang mengharuskan untuk batalkan pernikahan itu. Tidak terasa ia tertidur dilantai kamar yang begitu berantakan
Tidak pernah seorang Rifki berantakan kalau tidak ada sebab melihat itu ibu langsung menghubungi keluarga Zulva sehabis keluar dari kamar putranya itu, memberitahu kalau keluarga kami sangat kecewa atas tingkah perilaku Zulva dan membatalkan pernikahan ini namun ibu Zulva. Memberi solusi kalau pernikahan akan berlangsung namun dengan anak sulung keluarga Zulva.
"Sayang kamu udah bangun belum?"tanya ibu dengan membuka pintu kamar anaknya membuat hati seorang ibu tergores lagi
"Iya bu ini baru bangun"ucapku memang mendengar suara sang ibu naluri untuk dirinya bangun akhirnya bangun juga
Merasa tidak sanggup bilang ini kepada sang anak membuat ibu menangis lagi.
"Bu kenapa menangis lagi? Jangan keluarkan air mata ibu untuk wanita yang tidak tau diri"Ucapku dingin tidak ingin mendengar nama wanita itu apapun
"Nak dengar apa kata ibu jalan ini sudah yang terbaik untuk kamu, ibu mohon ini demi nama baik kedua keluarga kita"Mohon ibu kalau sudah seperti ini aku tidak bisa melawan lagi
Aku masih setia mendengar apa yang akan ibu bicarakan kepadaku
"Menikahlah dengan Aura kakak dari Zulva"Ucap ibu kata-katanya membuat seluruh tubuhku ini mendadak menjadi tegang seketika
Apa-apaan ini? Gimana bisa aku menikah dengar seorang wanita yang jelas-jelas tidak aku kenal bertemu saja belum pernah karena saat aku pacaran dengan Zulva, aku tidak pernah melihat kakaknya dulu dan sekarang disuruh menikah dengan dia? Yang benar saja.
Tidak habis fikir dimana jalan fikiran ibu sudah jelas wanita tersebut kakak dari seorang wanita yang sudah membuat hati putranya sakit dan pernikahan pun telah, berakhir begitu saja tapi sekarang kenapa menjadi seperti ini? Lebih baik aku keluar dari rumah untuk menenangkan fikiran ku yang sedang kacau ini.
Aku putuskan untuk menuju taman yang tidak jauh dari daerah rumahku tersebut, mungkin sekarang ayah dan kedua kakak peremouanku sudah tau apa yang terjadi kepadaku ini memang aku hanya dekat dengan ibu ketimbang mereka bertiga. Tidak lama dari itu aku sudah sampai taman itu dan berjalan-jalan tapi saat ini aku mendengar suara wanita yang sedang menangis dibangku, yang berada disampingku ini.
"Masa udah gede masih aja nangis ngga malu sama anak kecil apa? Disini banyak, banget anak kecil pasti kamu bakal diketawain deh"ucapku berjalan menuju bangku dan duduk disamping wanita itu
"Siapa kamu? Jangan sok care aku semua lelaki sama aja ngga ada bedanya, sama-sama bikin hati wanita sakit hati"ucap wanita itu sepertinya sedang bercerita deh, tapi wait dia bilang apa? Semua lelaku sama aja ngga ada bedanya, berarti gue juga sama gitu sama lelaki yang dibahas wanita itu?
"Maaf nih mba disini saya mau jelasin kalo semua lelaki itu ngga sama buktinya saya, disini saya juga bingung kenapa semua wanita sama aja ngga bisa bertahan sama satu lelaki saja"ucapku membalikkan pertanyaan yang tadi wanita itu bicarakan.
Lalu dengan begitu santainya wanita itu pergi begitu saja tanpa bicara apapun tapi untuk apa bicara kepadaku? Sedangkan kita tidak punya hubungan dan belum, kenal siapa dia tunggu dulu hubungan? Menjadi ingat hubunganku dengan Zulva. Kenapa harus mengingat coba dan masalah pernikahan dengan kakaknya Zulva itu.
E. N. D
Terlihat dua insan yang sedang berdiskusi mengenai pernikahan yang akan dilaksanakan dengan waktu dekat itu, namun Zulva masih murung dengan kejadian tadi dan merasa sangat amat bersalah dengan kakaknya karena sudah banyak berkorban untuk dirinya.
Melihat itu Tio merasa bingung ada apa dengan wanitanya ini? Diam seperti tidak ingin membahas masalah yang sekarang, tapi ia mengetahui apa yang sedang difikirkan oleh wanitanya ini.
"Udah jangan difikirin lagi kesian anak kita yang ada didalam perut kamu ini, nanti perlahan-lahan pasti Aura bakal nerima semua ini dan ngga akan salahin kamu lagi percaya sama aku"ucap Tio memegang tangan Zulva dengan begitu erat sekali seperti tidak ingin melepaskannya
"Tapi aku yang menyebabkan ini semua terjadi coba saja kalau aku tidak dekat denganmu ini ngga akan seperti ini Ti"ucap Zulva
"Baru sadar kamu apa yang sudah kamu perbuat sama aku! Cepat sekali sadarnya adikku ini, kenapa bodohnya aku mau saja membantu saat itu dan mengharuskan aku pergi jauh ke turki selama ini"ucapku dingin menohok sekali dan mengenai hati Zulva dilubuk hati terdalamnya itu.
Baru saja Aura kembali lagi kerumah ini dengan keadaan sedikit membaik dan berlalu menuju kamar dad ingin melihat keadaan sang dad, apakah sudah membaik atau belum? Namun langkahnya terhenti mendengar apa kata Tio.
"Apa begitu cara sang kakak menyakiti hati adiknya sendiri? Kita memang bersalah sama kamu tapi ngga sudah seperti ini, juga sekarang adikmu itu sedang mengandung keponakan kamu sendiri"ucap Tio sudah cukup sejak tadi ia diam dan harus menolong Zulva dari ini semua
![](https://img.wattpad.com/cover/177758462-288-k100282.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TERSAKITI (TAHAP REVISI)
RomansaCeritanya makin seru don't be there ya guys! Awal : 20 Februari 2019 Akhir : 18 maret 2020 "Aku fikir ini jalan yang terbaik untuk sekarang namun nyata nya tidak, sama sekali malah hanya ada kesedihan untuk saat ini!" - Aura Permata Zahkan