EPILOG

10.7K 218 15
                                    

R . E . A . D . Y

   "Andra Adiguna Muhammad"

      Nama yang sangat indah untuk putraku kini hidup Aura telah sempurna tanpa ada tangis kesedihan yang ada hanya, tangis kebahagiaan. Terima kasih allah karena sekarang hamba merasa sebagai wanita yang sempurna, karena telah memiliki seorang anak yang tampan seperti ayah kandungnya dan disayang oleh semua orang.

"Sayang kamu suka sama nama anak kita?"

"Suka nama yang indah"jawab Aura

"Aku fikir tadi kamu udah punya nama untuk baby boy"

"Hehehe aku aja lupa mau kasih ke baby boy"ucapku mengelus pelan, kepala anakku yang tidur nyenyak di gendongan Dito

"Ekhm permisi disini masih ada kita loh"Sindir Aisyah sejak tadi melihat pemandangan tak sedap menurut ia

"Maaf deh"Kekeh mereka berdua

"Nama panggilan anak kamu siapa nih?"Tanya Azella

"Andra atau Adi juga bisa bebas deh mau manggil siapa ya tidak sayang"Kataku, biarkan para aunty memanggil kamu dengan sebutan apa

"Adi"Serempak mereka semua

  Sejak tadi aku belum melihat keberadaan Ibu dan Ayah bahkan kakak Dito pun tidak ada? Kemana mereka semua? Apa, tidak mau melihat ke ponakan yang lucu ini sudah mungkin mereka semua lagi kelelahan bisa jadi! Sekarang tinggal aku dan mereka bertiga yang menemani aku, disini lalu Dito dan tunangan Abella lagi mencari makanan.

Azella dan Aisyah sekarang lagi merebutkan siapa yang akan menggendong Andra? Ya itu panggilan khusus untuk aku dan Dito, tidak boleh ada yang manggil nama tersebut kalau bukan orang yang disayang sama dia kelak. Lalu Abella mengajak ia berbicang mengenai kelahiranku! Dia menyarankan untuk aku memberitahu kepada Rifki

Kalau aku telah melahirkan anak dia tapi bagaimana jika ia tidak mengakui Andra?

"Kalau untuk itu aku harus bilang dulu kepada Dito bagaimana pun ia yang akan menjadi Ayah untuk Andra"jelasku

"Lebih baik kamu diskusikan saja! Bukan aku mau bikin kamu sedih, tapi gimana pun Rifki adalah ayah biologis dari Adi dan ia harus tau semua ini."

"Mungkin tidak sekarang"putusku

"Semua ada ditangan kamu"kata Abella lalu aku termenung memikirkan semua ini

Beberapa hari kemudian aku di perbolehkan pulang oleh dokter dan minggu depan harus cek kesehatan Andra, yang menjemputku adalah Ayah dan Ibu tidak apa-apa juga namun seharusnya Dito tapi karena perkerjaan yang tidak bisa di tinggal maka ia minta bantuan kepada mereka berdua. Saat ini kami semua masih menetap di bali belum kembali menuju jakarta karena masih kasihan, sama Andra kalau dibawa jauh!

Untuk masalah Abella bilang kalau Rifki wajib tau kalau ia punya anak, aku sudah bilang kepada dia namun respon yang tidak baik malah datang bahkan dia sendiri bilang untuk apa ia tau semua ini?  Itu yang disampaikan semalam. Begitu sayang kah Dito kepada anakku ini? Kalau iya, aku sangat berterima kasih

Tidak lama sampailah aku dirumah dan langsung disambut oleh bang Adit dan kak Agnes serta Amara anak mereka berdua.

"Welcome home Aura dan Baby Andra"sapa mereka semua

TERSAKITI (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang