THE NEW LIFE

9.1K 274 19
                                    

R . E . A . D . Y

Tiga minggu telah berlalu persidangan sudah didepan mata ia belum siap untuk ke hilangan semua yang sudah, dimiliki sejak dulu namun ini yang harus dihadapi karena ulah sendiri. Sekarang Rifki bersama dengan pengacara untuk menghadapi semua ini! Tidak lama dari itu datanglah Aura dengan ketiga sahabat serta pengacara nya sendiri.

Bertatapan muka langsung setelah sekian lama tidak bertemu terlihat ada yang berbeda dari postur tubuh, entah aku yang sadar atau yang lain juga karena terlihat gemuk sekali. Atau ia hamil? Kalau iya, kenapa tidak bilang kepadaku? Akhh tidak mungkin kalau untuk hal itu.

"Sudah lama kita tidak bertemu?"

"Ya"

"Apa kabar kamu?"

"Alhamdulillah baik sekali"Lalu pergi dari hadapanku menuju ruang persidangan karena sebentat lagi akan dimulai.

'Begitu sakit melihat kamu yang acuh kepadaku Aura' Batinku

Sidang dimulai selama 1 jam lama nya karena pihak Rifki tetap mempertahankan sedang kan Aura sendiri tidak ingin bersama, dengan membaca bismillah hakim memutuskan bahwa mereka berdua telah resmi bercerai. Aku tersenyum lega karena kehidupan yang baru akan segera dimulai! Pergi, dari tempat ini untuk meninggal kan sejuta kenangan pahit dan indah.

Lalu dia lesu sekali karena harus berpisah dengan mantan istri sekarang ia harus bertemu lagi untuk terakhir kalinya!!

"Aura"

"Iya"

"Hmm, boleh aku peluk kamu untuk terakhir kalinya? "Tanya Rifki dengan sangat hati-hati

Melihat disana Dito sudah menunggu dengan yang lain aku berfikir kembali, kemudian menghadap kebelakang untuk minta persetujuan kepada yang lain mereka mengangguk kan kepala. Lalu aku tersenyum sebagai pertanda di izinkan.

"Boleh mas"Dengan mata yang mulai berkaca-kaca

Rifki memeluk sangat erat sekali seolah tidak mau melepaskan sampai membuat aku, menangis kembali ia sangat berada bahwa pundak yang lagi dipeluk ini sedang mengeluarkan air mata berharga nya. Lalu berpesan jangan sedih untuk hal, yang tidak penting simpan air mata ini untuk hari bahagiamu kelak. Sudah tidak sanggup lagi aku lari menuju mobil Dito dan menyuruh dia untuk segera pulang!!!

"Ini akhir cerita kita berdua ya Aura semoga kamu bahagia dengan dia"Pergi bersama rasa sakit ini

Aisyah, azella, dan Abella tidak berani bertanya sama aku karena kondisi ini sangat buruk sekali tanpa disadari, kalau bayi yang ada pada perutnya ini tidak boleh stress! Dito apa lagi sudah tidak sanggup melihat wanita ini menangis sejak tadi.

"Kamu jangan nangis mulu dong tidak kasih apa sama bayi yang lagi kamu kandunh?"Heran, apa ini bagian dari rasa sensitif seorang wanita menurut Dito

"Gimana mau berhenti kalau semua yang terjadi hanya bikin aku menangis!"Tangis Aura

"Tapi ra jangan buat anak yang kamu kandung itu menderita"Spontan membuat Abella diam atas apa yang diucapkan tadi

"Jadi dari tadi aku buat kamu menderita nak?"Kata Aura

"Buk... Bukan itu maksud Abella jadi biar anak kamu selalu happy, maka dari itu kamu harus bangkit dari keterpurukkan ini"Membenarkan kata Abella tadi

"Iya Aura, kalau kamu mau hidup bahagia tinggalkan Turki dan Indonesia"

"Kenapa begitu?"Lemot Aura akhirnya keluar juga

"Sabar mungkin faktor ibu hamil"Gumam Azella

"Supaya Rifki tidak tau kalau kamu lagi hamil anaknya, bukan jahat tapi kamu mau kasih pelajaran kepadanya kan?"Tanya Aisyah

"Iya"Aura menganggukkan kepala

...

Zulva yang menunggu hasil sidang bersama yang lain sangat cemas sekali mereka berdoa semoga keputusan, yang terbaik dan jika tidak maka Zulva akan merasa sangat bersalah atas semua yang terjadi saat ini.

"Mom, aku takut mendengar hasilnya"

"Insyaallah yang terbaik meskipun Mom mau kakak mu tidak berpisah, tapi ini juga semua dari awal karena ulah kamu sendiri"Kata Mom

"Kenapa aku? Mom, tau sendiri siapa yang menjodohkan mereka berdua?"Heran Zulva

"Kalau bukan kamu hamil anak Tio tidak akan begini pada akhirnya tau kamu, Mom dan Dad salah dari awal harusnya kamu mendapatkan hukuman yang pantas"Murka Mom

"Sudah kalau terus begini apa bisa kita ulang kembali waktu? Tidak bukan? Jadi lebih baik diam saja!"Tegas Ibu Rifki

Yang sudah sangat sayang kepada menantu paling kecil menurut ia, semua kakak Rifki yang ada di Indonesia sudah mengetahui ini semua dan berencana kesini tapi ditahan oleh Ayah! Biarlah ini urusan mereka semua!

"Assalamualikum"Masuk Rifki dengan berantakan

"Bagaimana nak? Semua, berjalan dengan baik dan apa kamu tidak jadi cerai sama Aura?"Tanya Ibu

"Aku sudah pisah bu"Pasrah Rifki lalu masuk kedalam kamar yang penuh sekali banyak kenangan ini

"Yaallah kenapa ini terjadi kepada anak hamba"Tangis Ibu dan Mom terdengar dirumah ini hingga, Mba Siti juga tau kalau majikkan ia telah berpisah

"Ini sudah jalan Allah kita tidak bisa berbuat apa-apa jadi, ikhlas kan saja dan tuan Zahkan mungkin kita masih menjadi keluarga meski tanpa ikatan sekali pun"Bijaksana sekali Ayah Rifki ini

"Baiklah kalau begitu terimakasih"Lalu membawa sang istri untuk ke kamar yang sudah disediakan oleh Aura sendiri sejak dulu.

  Semua telah berada dikamar masing-masing termasuk Zulva dan Tio namun, disini ia sendiri belum bisa tidak karena memikirkan masalah tadi lalu keluar dan duduk diruang keluarga sambil mengambil foto keluarga. Yang pada saat pernikahan Aura dan Rifki sangat bahagia sekali kedua keluarga ini. Dan ia, telah merusak semua keluarga karena ulah dimasa lalu.

Hanya bisa menangis itulah yang dilakukan Zulva sampai suara kaki berjalan dari arah atas saat dilihat ternyata, Rifki dengan baju dan celana yang sama pada saat dipakai tadi pagi! Berarti ia belum ganti baju sejak tadi?

"Lepaskan tanganmu dari foto itu"Kata Rifki dingin

"Aku hanya melihat ini saja"

"Ya foto yang bahagia itu telah berubah menjadi sendu, karena dirimu sendiri andai kamu tidak menghubungi ku dan datang kesini maka aku dan kakakmu tidak akan berpisah."Tegas Rifki

"Aku minta maaf atas semua yang terjadi kepadamu"Sesal Zulva

"Tidak perlu ada kata maaf lagi! Lebih baik kamu pergi dari hadapan ku sekarang juga!!"Sarkastik Rifki lalu pergi menuju dapur

Karena tidak ingin melihat Rifki marah lagi aku bergegas pergi menuju kamar lalu kemudian tidur dari pada, terkena amarah oleh Rifki lagi untuk kesekian kali nya atas semua yang terjadi bukan? Sedangkan ia, sendiri masih ada didapur untuk ambil minum dengan keadaan bengong.

Masih ada rasa tidak percaya kalau sekarang ia sudah tidak ada lagi yang cerewet sebelum, tidur harus ada air minum dan lain-lain ya semua dilakukan oleh Aura. Mungkin pada saat ini aku pantas dikatakan pria bodoh yang berani melepaskan seorang wanita yang berhati cantik bak bidadari tersebut.

To Be Continue

Kalau kalian penasaran dengan cerita ini jangan lupa

Vote, comment, and

Follow my instagram :@Kaniafdh
And my wattpad :@Kfadilah

Agar tidak ketinggalan cerita ini guyssss

TERSAKITI (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang