R . E . A . D . Y
Setelah kejadian kemarin sangat menguras emosi ini tiba pula dengan Zulva yang dibawa kerumah sakit namun aku, tidak ikut karena percuma saja pasti akan disalahkan dan kemarin malam Rifki selalu kasih pesan kepadaku untuk kerumah sakit katanya ada hal penting tapi ia tidak perduli juga.
Sekarang Aura tinggal dirumah Aisyah untuk sementara waktu sebelum ia mengambil keputusan dengan hubungan ini raga dan jiwa sudah tidak bisa, menahan semuanya sempat berfikir untuk cerai tapi allah sangat benci akan hal itu lalu harus bagaimana lagi? Cinta yang tak terbalaskan dan hanya bisa bikin air mata ku terus jatuh dalam kesedihan.
"Hey"
"Ya ada apa syah?"
"Ada Dito didepan dari tadi aku panggil tapi tidak ada tanggapan sama kamu"
"Maaf ya lagi banyak fikiran jadi tidak dengar deh"
"It's okey don't remember yesterday's problem but, remember there are people waiting for you in front there"Aneh kenapa ia bilang seperti itu?
"Aneh kamu kenapa bilang kayak gitu coba lagi pula siapa yang, mau menunggu aku yang nanti akan menjadi janda coba? Pasti tidak ada yang mau juga"Kataku
"Hust jangan begitu yasudah sana nanti yang dibawah kelamaan nunggu kamu"
Kemudian aku langsung kebawah menemui Dito yang lagi berbincang dengan mama Aisyah saat jalan kearah dia, Tante Gina langsung pergi dan ia melihat kearah ku yang senyum kearah nya lalu langsung duduk didepan ia tidak lama datanglah mba Erna membawa kan minuman untuk aku dan Dito.
Hari ini bukan nya ada rapat penting yang tidak bisa dihandel oleh sekretaris sendiri lalu kenapa ia ada disini? Kalau, masalah diriku lihat saja akan aku marahi habis-habisan nanti lagi pula Aura sudah tidak ingin memikirkan masalah semalam juga. Ia ingin happy untuk sekarang tidak ada beban untuk sekarang.
Seakan tau tatapan itu ia langsung menjelaskan tujuan datang kesini karena ada informasi yang lebih penting dari pada, urusan rapat itu setelah mendengar semua tanggapan yang dikasih Aura hanyalah yasudah akan dihadapi juga. Biarkan kedua orang tua mereka datang kesini karena semua orang harus tau kebenaran yang sesungguh nya.
"Ya bagus dong lagi pula kedua orang tua aku harus tau apa yang dialami oleh anak pemberani nya ini"Kataku
"Kalo kamu pemberani tidak mungkin menangis kemarin malam"Tawa Dito mengingat kejadian kemarin malam
*FLASHBACK*
Zulva jatuh membuat semua orang panik karena sedang hamil muda sedangkan aku hanya menulikan kedua telinga ku yang, terus mendengar Rifki dan Tio memanggil nama Zulva dan aku langsung menghadap kebelakang ternyata tetap saja ia tidak bisa lepas dari adikku sendiri sedangkan dia menggelengkan kepala agar aku tidak pergi.
Namun terlambat Aura langsung masuk kedalam mobil Dito dengan menangis melihat kearah mereka bertiga sedangkan Abella, Azella, dan Aisyah naik mobil tunangan Abella. Dito yang tidak tega langsung menarik kedalam pelukkan ia tanpa kita berdua sadari ternyata ada sepasang mata yang melihat kejadian itu.
"Akhh sakit"Rintih Zulva tidak karuan karena sakit dibagian perut nya itu
"Yang sabar sayang aku akan bawa kamu kerumah sakit sekarang juga"Lalu Tio membawa ku dibantu oleh Rifki, untuk menuju rumah sakit terdekat didaerah sini.
Dalam perjalanan Zulva hanya bisa menahan sakit dengan mengucapkan tidak ingin kehilangan anak mereka berdua, mendengar itu aku hanya bisa menahan rasa sakit yang amat terdalam ini. Andai ia bisa mengubah semua takdir pasti akan sangat bahagia untuk dirinya sendiri! Tidak seperti sekarang ini!
Lalu Aura dan Dito berada di taman untuk menenangkan fikiran aku yang masih nangis ini biarkan aku seperti anak kecil. Bodoh kenapa bisa terjebak dalam cinta, ini awal nya hanya ingin membalas semua perbuatan Zulva namun malah aku yang terjabak disini.
"Sudah ra nanti aku disangka buat macam-macam sama kamu"
"Biarkan saja aku tidak perduli sama sekali"
"Tega banget! Udah tau muka gantengku ini sudah hilang 40% karena kelakuan suami kamu yang gila itu"Kesal Dito, kalau dilihat memang kasihan juga sii
Habis kesal dengan rasa yang bodoh ini kenapa semua yang aku cintai malah melihat kearah Zulva sedangkan untuk diriku hanya menerima kesedihan ini, tidak adil untukku namun dibantah oleh Dito karena ada yang sayang dan cinta sama kamu namun Aura belum menyadari akan hal itu. 30 menit sudah mereka disini lalu pergi menuju rumah Aisyah
*OFF FLASHBACK*
Dasar menyebalkan sekali kamu paling bisa buat seorang Aura tertawa seperti itu dari kejauhan Aisyah melihat semua, yang terjadi ia merasa senang ternyata masih ada saja orang yang membuat sahabatnya ini tersenyum bahagia kayak gitu.
"Ra, gimana kalau kita pergi ke cappadocia?"Tanya Dito
"Memangnya kamu tidak menghadiri rapat penting hari ini?"Heran bukan seorang Dito yang terkenal, dengan holicwork meninggalkan begitu saja demi seorang Aura yang hanya sahabatnya saja
"Semua jadwal aku hari ini sudah dihandel oleh Mona jadi tenang saja, kalau masalah itu dan yang terpenting sekarang adalah buat kamu happy"Lalu ia menarikku keluar tanpa izin sekalipun, sedangkan aku belum iya loh haduh!
Perjalanan membutuhkan waktu 12 jam dari istanbul untungnya kita berdua naik mobil yang akan dibawa oleh supir Dito perkirakan sampai pukul 6 sore jadi, mereka putuskan akan menginap di Sultan Cave Suites dekat dengan cappadocia memang cuma dia saja melakukan perjalanan jauh dengan mendadak kayak gini. Dalam perjalanan hanya ada kehening saja membuat aku tertidur melihat itu membuat Dito menjadi tidak tega lalu, posisi nya dibetulkan olehku untuk menyandar dibahu aku.
"Cantik kalau lagi tidur dan menyebalkan kalau lagi menangis"
Bodoh kenapa dulu ia tidak menyadari sejak awal tentang perasaan ini kalau saja lebih cepat sedikit pasti tidak akan, kayak gini melihat wanita yang dicintai menangis tersebut seakan ada penyesalan yang terdalam.
"Gino memang benar ya penyesalan selalu datang paling akhir"Tanggap Dito melihat kearah Aura dengan sendu, ia berjanji akan melindungi Aura meski tidak memiliki
"Kalau saat diawal namanya pendaftaran tuan"Canda Gino bahkan ia tidak merasa seperti majikan dan supir malah sebaliknya seperti kawan
"Apa aku egois ingin memiliki dia meski sudah punya suami?"Tanya Dito
"Atas nama cinta tidak ada kata egois hanya saja harus mengiklaskan atau berjuang karena semua, yang dilakukan dengan cinta seperti punya nyawa yang baru untuk dipertahankan"Memang sangat puitis menurutku
"Dan aku telat menyadari akan cinta yang dulu diberikan oleh Aura untukku sendiri"
"Karena tuan egois dan mementingkan harga diri bukan?"
Aku hanya mengangguk karena semua sudah ceritakan kepada dia semua cukup lama kita dijalan membuat aku ikut tertidur meninggalkan Gino yang, masih terbangun karena membawa mobil ini. Nyatanya Aura belum begitu tidur mendengar apa saja yang dibicarakan tadi oleh Dito dan Gino benar semua akan ada balasan dari Allah swt.
"Terima kasih allah ada saja orang, yang mencintaiku dengan tulus seperti dia" Batinku
To Be Continue
Kalau kalian penasaran dengan cerita ini jangan lupa
Vote, comment, and
Follow my instagram :@Kaniafdh
And my wattpad :@KfadilahAgar tidak ketinggalan cerita ini guyssss
KAMU SEDANG MEMBACA
TERSAKITI (TAHAP REVISI)
RomanceCeritanya makin seru don't be there ya guys! Awal : 20 Februari 2019 Akhir : 18 maret 2020 "Aku fikir ini jalan yang terbaik untuk sekarang namun nyata nya tidak, sama sekali malah hanya ada kesedihan untuk saat ini!" - Aura Permata Zahkan