R . E . A . D . Y
"ARGHHH"
Teriak orang yang ada di dalam kamar tersebut siapa lagi kalau bukan Andra! Rasa kecewa, masih menghantui seakan hidup mempermainkan ia apa lagi orang yang sangat berharga dalam hidup ia sendiri. Kenapa ini terjadi sama diriku ya allah!!!
Tok... Tok... Tok...
"Bang buka pintu nya"Teriak Laras dari luar adik yang selalu bersama ternyata bukan saudara kandung.
"Bang semua bisa selesai kan tapi ngga gini meskipun dengan, musibah kayak sekarang lo bakal tetep jadi bang nya Laras"Tangis adiknya yang juga rapuh
Andra sudah tidak mendengar suara ketukan tersebut seperti nya Laras sudah lelah membujuk sang kakak, tapi bukan Laras namanya kalau tidak punya akal agar pintu tersebut terbuka. Aku masih dibalkon sambil melihat jalanan yang luas hingga mobil kedua orang tua mereka
Masukki perkarangan bunga dengan bunda yang masih menangis tiada henti. Jujur, ia tidak tega membuat wanita tercinta sampai berderai air mata. Hanya untuk ia saja.
Clek....
"Kurang pintar kalau untuk kunci pintu saja bang"Sindir Laras yang menyeder pada pintu kamar
"Untuk apa kemari sana pergi"
"Gue tau lo Kecewa sama bunda dan ayah tapi mereka punya alasan untuk itu"
"Kenapa ngga dari dulu kasih tau sama gue?"
"Ya, itu mana gue tau"Gumam Laras "Tapi kita masih saudara dan ngga ada yang berubah bang"Sendu Laras, dengan berandai setelah ini mereka tidak ada lagi canda dan tawa
Lalu datang lah Dito dan Aura yang melihat kedua anaknya sedang mengarah kepada jendela, dengan ragu mereka mendekat kepada kedua anak kemudian memeluk dari belakang agar merasa betapa sakit. Menerima kenyataan sepahit ini.
Andra sangat merasa kalau bunda saat ini minta maaf dengan berderai air mata karena ia rasa, bahunya basah lalu membalikkan badan dan merengkuh tubuh sang bunda. Setelah beberapa menit pelukkan tersebut akhirnya terlepas juga
Ayah yang mewakili bunda minta maaf kepada Andra dan Laras menjelaskan kenapa mereka tidak memberitahu sejak kecil? Sebab, mereka berdua masih kecil dan tidak ingin membuat tumbuh kembang mereka menjadi terhambat karena masalah ini. Karena dulu juga ada musibah yang terjadi kepada bunda yang mengharuskan
Cerai dengan Rifki karena masih mencintai mantan calon istri tidak lain adalah Zulva tantenya, sendiri karena tidak ingin bersama maka dari itu kehamilan Aura harus ditutupi entah sampai kapan. Dan tadi waktu yang tepat sebab semua orang telah berkumpul.
"Maafkan bunda"Gumam bunda
"Tidak seharusnya aku yang minta maaf dan berterima kasih"Sendu Andra
"Terima kasih?"
"Ya karena aku terlahir dari keluarga yang kuat, sabar, dan tegar lalu untuk ayah meskipun bukan ayah kandungku tapi ayah adalah supet hero satu-satunya untuk Andra."Kata Andra
Membuat Dito terharu lalu memeluk anak lelaki nya "Ayah sayang Andra"
"Andra juga sayang ayah"
KAMU SEDANG MEMBACA
TERSAKITI (TAHAP REVISI)
RomanceCeritanya makin seru don't be there ya guys! Awal : 20 Februari 2019 Akhir : 18 maret 2020 "Aku fikir ini jalan yang terbaik untuk sekarang namun nyata nya tidak, sama sekali malah hanya ada kesedihan untuk saat ini!" - Aura Permata Zahkan