DIA

6.8K 201 6
                                    

R . E . A . D . Y

   Lelah! Itu yang dirasakan oleh Aura yang sejak tadi menunggu suami nya, kelar kerja ternyata sama saja bosankan sekali sampai tidak terasa ia tertidur di sofa. Lalu Rifki masuk untuk membangunkan karena ini sudah waktu pulang kerja
tapi ia merasa, tidak tega untuk membangunkan Aura

Tidak ada cara selain mengangkat tubuhnya dengan gaya bridel style dengan pelan-pelan lalu setelah itu ia langsung menuju baseman, untuk segera pulang untung saja jalan disini tidak macet seperti Indonesia jam-jam segini sangat sering macet. Ia berfikir apakah kuat meninggalkan negara kelahiran dia? Atau bukan itu yang jadi, masalah bagi ia tapi tidak bisa bertemu Zulva"

"Maafkan aku yang belum mampu mencintai kamu seperti, aku mencintai Zulva karena sangat berat rasanya biarkan egois ini merasukin hatiku untuk sekarang!"Lirih Rifki untung saja tidak didengar oleh Aura.

  Akhirnya sampai juga dirumah mereka berdua dengan kondisi yang masih sama yaitu, Aura tertidur lelap tapi saat ingin mengangkat tubuhnya orang itu sudah bangun lebih dahulu!

"Dimana kita sekarang mas?"Tanya Aura dengan kondisi masih, setengah sadar

"Rumah"Lalu keluar mobil dan membuka pintu sebelahnya, untuk menuntun sang istri masuk kedalam

"Apa kamu yang menaruh aku dimobil seingatku terakhir itu, ada kamar ruang kerja kamu?"

"Jelas aku siapa yang berani selain aku!"

Ruangan ini ternyata kosong tidak ada penghuninya sama sekali, mungkin kedua pembantu mereka sudah berada dikamar sambil menonton Tv ini lah bedanya kerja dirumah Rifki dan Aura. Memberi kebebasan jika kerja mereka sudah selesai bahkan kalau makan malam suka Aura yang masak karena tidak ingin merepotkan

Meskipun itu tegas sabagai seorang Art.

"Mas, aku langsung tidur ya udah ngantuk banget"Ucapku lalu naik keatas untuk segera tidur sebelum, mendengar ucapan dari Rifki

  Sedangkan Rifki menuju ruang kerjanya untuk menenangkan fikiran yang sedang kalut ini entah kenapa ia, selalu mengingat Zulva yang jelas-jelas sekarang adalah Adik iparnya sendiri. Sudah 1 bulan setelah kejadian itu tapi masih saja tidak ada kemajuan

Benar apa kata orang kalau melupakan orang yang dicinta sangatlah susah, untuk lupain hal ini yang terjadi pada dirinya sendiri mengambil foto mereka berdua yang disimpan dengan rampih. Di laci karena ia tau kalau Aura tidak akan pernah mengutak-atik barang pribadi suaminya sendiri

Hingga tidak menyadari bahwa ada orang lain yang perhatikan setiap gerak dilakukan oleh dia ternyata itu Aura, benar sekali! Ia kebangun karena sangat butuh air putih sebab tenggorokan ia sudah kering

"Nyatanya kamu belum bisa melupakan dia!!" batin Aura

Ting...

From : Dito
To : Aura

"Aku sudah didepan rumahmu sepertinya kamu masih bangun, bisakah keluar sebentar saja"

Ihh dasar menyebalkan sekali orang yang satu ini!!!

  Ini sudah pukul 9 malam tapi ingin bertamu yang benar sama! Apa dia tidak fikir kalau, semua ini adalah bencana bagi ia kalau Rifki menganggap semua ini buruk sangka bagaimana ya allah.

Clek...

  " Ngapain kamu kesini segala to!"Kesalnya lebih baik besok di butikku saja, tidak seperti ini.

TERSAKITI (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang