R . E . A . D . Y
2 hari sudah kita seakan tidak pernah kenal menyapa hanya kalau ada perlu saja. Kalau tidak? Mereka akan sangat cuek, rumah ini seperti tidak berpenghuni pagi ini saja aku dan dia makan begitu sunyi dengan cepat Aura habiskan makanan dan langsung pergi dari rumah.
Setelah menaruh piring kotor di dapur ia jalan begitu saja biarkan kali ini egois karna yang salah juga, Rifki kalau waktu itu saja pulang kerumah lalu menjelaskan semua yang terjadi saat di cafe pasti aku maafkan ia dan tidak seperti sekarang. Mendengar satu kalimat dari Rifki seketika aku terdiam dan sangat lemas sekali.
"Tio dan Zulva akan liburan bahkan tinggal disini sama kita berdua"
"Apa? Kamu fikir bisa nyuruh mereka tinggal disini sedangkan, rumah ini milik aku biarin untuk saat ini aku egois kalau benar mereka disini aku yang pergi paham kamu!!"
"Ra lupain masalah lalu kita dulu"
"Kamu fikir bisa lupain masa lalu yang udah buat aku kayak gini! Ngga, harusnya aku yang nikah sama Tio bukan kamu!!"
"Jadi kamu masih suka sama Tio?"Kata Rifki buat aku sadar atas apa, yang diucapkan oleh aku tanpa fikir dua kali
"Bu,,, bukan kayak gitu Rifki"Gugup aku
"Terus apa!"Emosi Rifki
Emosi dia memang tidak bisa ditahan sedikit pun sedangkan Rifki tau kalau aku paling tidak bisa dibentak, atau melihat orang emosi lalu langsung aku pegang tangannya dengan gemetar tapi ditepis oleh dia kemudian pergi dari hadapan aku. Belum aku kejar ada pesan yang masuk.
From : Zulva
To : Aura"Aku sebentar lagi akan sampai di Turki mungkin akan langsung, menuju rumah kamu kak"
Kenapa kamu balik lagi Zulva? Belum puas dengan masalah yang sudah kamu buat sendiri. Sekarang datang, kemudian tinggal disini rumah aku sendiri. Tidak masalah kalau kamu datang menginap disini sebelum bencana itu.
"Mba"Panggilku
"Iya non ada apa?"
"Tolong siapkan satu kamar buat adik saya yang akan datang kesini, oh satu lagi kalau Rifki nanya nanti malam aku belum pulang bilang saja kalau omongan saya tadi serius."Tegasku lalu pergi dari rumah
Mba Siti yang melihat hal tersebut merasa sedih atas kejadian yang menimpah Aura dan Rifki memang mereka berdua nikah, bukan atas dasar cinta namun musibah tapi kenapa tidak bisa diperbaikki saja. Mulai semua dari nol!
"Semoga langsung cepat selesai ya allah"Berharap Mba Siti
Dengan sedih Aura menuju rumah Abella untuk mencurahkan semuanya kepada sang sahabat! Biarkan hari ini, ia tidak ke kantor kalau dipaksa pasti akan berantakkan juga kerjaan ia jadi karna tidak mau itu terjadi. Terpaksa tidak masuk kerja
Untung saja sudah bilang sejak tadi sama Abella yang belum pergi untuk cek cafe miliknya mendengar kabar itu, abella langsung kabarin Aisyah dan Azella untuk segera kerumah nya kalau cuman ada dia doang ini masalah tidak ada kelarnya. Beruntung kalau jalan sekarang belum terkena macet jadi hanya 30 menit yang ditempuh oleh, Aura!
"Assalamualaikum"
"Waalalikumsalam ra, ya ampun kamu kenapa nangis kayak gini?"Tanya Abella kaget melihat Aura yang baru datang sudah, berlinang air mata ditarik oleh Abella untuk masuk kerumah
"Aku udah ngga kuat lagi bell beban yang selama ini menurut aku, bisa dilawan dengan waktu nyatanya tidak seperti yang aku harapkan"Keluh Aura
"Maksud kamu apa ra?"Karna tidak tau apa yang dibilang sama Aura
KAMU SEDANG MEMBACA
TERSAKITI (TAHAP REVISI)
RomanceCeritanya makin seru don't be there ya guys! Awal : 20 Februari 2019 Akhir : 18 maret 2020 "Aku fikir ini jalan yang terbaik untuk sekarang namun nyata nya tidak, sama sekali malah hanya ada kesedihan untuk saat ini!" - Aura Permata Zahkan