GOOD BYE

9.2K 212 4
                                    

R . E . A . D . Y

    Sekarang bagi kita berdua memberitahu kepada mom dan dad mumpung tidak ada Tio dan Zulva, dengan kekuatan yang ada mas Rifki bilang kalau kita akan segera pergi dari Indonesia untuk menata semua yang sudah terjadi dan juga melupakan semua ini hidup baru dan menjalin cinta bagi kita berdua.

Terlihat jelas rasa tidak ini lepas dari aku namun ini ada pilihan kita yang harus dijalankan ya allah kuatkan lah bagi kami Mom sudah menangis sejak tadi lalu aku pindah duduk disebelah dia dengan, memeluk erat sekali ini adalah hal yang terberat untuk meninggalkan Mom kedua kalinya! Tapi tidak ada cara lain lagi sedangkan Dad hanya pasrah karena ini bukan lagi tanggung jawab

Dia sebab apa? Disini sudah Rifki yang menjadi tanggung jawab bagi aku

"Don't cry mom! I'm promise to calling mom every day"Kataku menahan untuk air mata yang sudah terbenung ini, tidak turun dan itu akan membuat Mom menangis lagi

"Promise"

Aku mengangguk sedangkan Dad hanya berpesan Jaga Aura  dengan tulus dan sayangi dia seperti kamu menyayangi diri kamu sendiri!!! Rifki sanggupi apa kata Dad dan aku salut akan hal itu.

Lalu waktunya untuk bilang kepada kedua orang tua mas Rifki tidak tega juga untuk bilang ini semua, karena apa? Mas Rifki sangatlah dekat dengan Mama jadi sangatlah berat untuk meninggalkan wanita yang sangat berjasa untuk dirinya. Setelah pamit bergegas kita langsung kerumah Rifki sejak tadi ia tidak fokus namun ia tidak bilang sama aku mungkin supaya aku tidak kecewa untuk kesekian kali nya

Jakarta malam hari begitu sejuk dan aku akan beberapa hari lagi untuk menikmati betapa sejuk kota jakarta yang penuh akan kenangan. Rifki melihat kearah Aura yang seperti akan merindukan kota tercinta sama hal dengan dia apa lagi kisah cinta dengan Zulva mungkin kalau jadi menikah sekarang kita berdua akan ke tempat favorite pertama kali setelah jadian tapi harus dikubur dalam-dalam dan membuka lembaran baru dan ini salah satu kenapa ia putuskan untuk pergi dari Indonesia!!!

Agar bisa melupakan kenangan indah yang tercipta sekaligus dengan penghianatan yang terjadi.

"Ar, udah sampai kita dirumah Mama"Kata Rifki tidak terasa saking mengingat masa lalu membuat keduanya tidak menyadari itu

"Yaudah mas ayo kita masuk"Pinta Aura membuka sabuk pengaman dan segara keluar sama hal Rifki pun juga begitu

Ting...Ting...

Pintu terbuka ternyata yang buka adalah Ibu sendiri dengan canggung kita berdua masuk kedalam yang ternyata ada juga kedua saudara dari Rifki yang, sedangkan bersantai diruang keluarga dengan memakan chips sedangkan Ayah lagi mengerjakan tugas kantor.

"Sister akhirnya dateng juga kerumah"Ucap kedua kakak ipar memeluk begitu erat lalu bagaimana kalau mereka tau kita akan pergi dari sini?

"Maaf ya kak baru bisa dateng kesini karena aku lagi banyak kerjaan yang harus dikerjain jadi tidak bisa kesini"Sesalku

"Kita kesini ingin memberi kabar penting untuk kalian semua"Sahut Rifki memang tidak bisa sebentar lagi kasih tau semua ini? Rasanya tidak tega

"Kamu hamil sayang?"Tanya Ibu terlihat sekali aura kebahagian yang terpancar

Rifki menggeleng membuat mereka semua bingung dan tidak dengan aku yang biasa saja lalu ia melihat kearah ku seperti akan bertanya apa sekarang atau nanti sedangkan aku hanya, mengangkat bahu dengan berat hati ia bilang kalau kita akan pindah ke Turki beberapa hari lagi dan membuat Ibu syok dan kak Gia dan Via juga sama akan hal itu. Sebelum tambah mellow ia menjelaskan kalau kita mau mengurus butik aku dan melupakan semua kenangan senang maupun pahit yang terjadi!!

"Berapa lama kalian disana"Sendu Ibu

"Selamanya bu, aku kesana untuk mengembangkan Butik Aura dan juga memulai perusahaan yang baru dengan jerih payah aku sendiri"Tegas Rifki

Ayah mengerti akan semua itu dan memberiakan karena aku adalah lelaki yang sudah memiliki keluarga yang dan aku sendiri harus lebih mandiri sendiri, kak Gia hanya bisa pasrah semua keputusan sudah ada ditangan kami berdua kalau kak Via cuek sekali yang penting untuk kebaikkan kita sendiri.

"Bukan hanya itu tapi ada hal lain"Dengan tiba-tiba kak Via bilang seperti itu peka banget bukan

"Jangan terlalu kepo sama kehidupan aku paham"Sahut Rifki

Ya itu lah sifat asli Rifki yang belum aku ketahui ternyata ia tidak suka kalau pribadinya ikut campuri.

"Bukan kepo tapi aneh aja kenapa kalian mengambil keputusan yang besar, tanpa bilang terlebih dahulu sama keluarga? Maaf bukannya mau shouzon apa semua ini ada sangkut paudnya sama Zulva?"Tanya Kak Gia

Boom!!! Tepat sasaran mrmang hal yang penting itu adalah Zulva rasa ingin menghilang kan rasa itu ada maka dari itu, cara salah satunya adalah pindah.

Ibu hanya pasrah saja didalam pelukkan lagu Aura dengan beribu maaf telah diucap dalam hati sedangkan Ayah hanya bilang untuk, jaga diri dissna karena ini pertama kali bagi mas Rifki untuk stay jauh dari keluarga? Dan kalau perusahaan yang dibangun oleh mas Rifki sukses Ayah akan berkerja sama itu janji nya.

..........

   Hari ini tiba waktu untuk Rifki, aku dan mba pergi dari indonesia bertepatan sama kepulangan Zulva setelah semua siap dengan beberapa koper kita putuskan untuk bergegas menuju bandara. Dengan didampingi oleh orang tua aku dan Rifki sebenarnya tidak usah repot begini sempat menolak namun

Mom dan Ibu memaksa untuk ikut jadi mau gimana lagi untuk menolak?

"Udah siap"Tanya Rifki

"Iya"

Sekarang kita tinggalkan apartemen yang penuh dengan kesedihan dan cinta, mungkin akan kami tempati kalau berkunjung kesini. Jalan jakarta yang macet akan aku rindukan untuk kedua kali semua masa yang indah akan aku tinggalkan lagi! Dito selamat tinggal untuk second again meski kita tidak bisa bersama kembali tapi kita bisa menjadi sahabat bukan?

Tiba dibandara kedua orang tua kita sudah ada disana lebih dulu dan asal semua tau yang menangis hanya Mom dan Ibu mungkin Mom, hanya setengah saja karena dulu pernah seperti ibu namun kalau Ibu untuk pertama kalinya di tinggal sang putra sendiri.

"Mom dan Ibu don't cry you know i promise calling you every day right"Kataku meneteskan air mata tidak sanggup melihat mereka nangis.

"Janji ya asal kamu tau ini pertama kali dalam hidup Ibu ditinggal pergi sama putra sstu-satunya"Kata Ibu sedangkan mas Rifki melihat semua ini merasa bahagia karena keluarga besarnya bahagia.

"Ibu nanti bisa kan ke turki untuk menghampiri Rifki disana kalau kangen bukan?"Canda Rifki

"Itu terlalu jauh bagi ibu sayang kalau dari rumah ke apartemen kamu mah dekat, ini beda negara"Kesal Ibu lalu dipeluk oleh Rifki dengan erat

Hingga panggilan Indonesia-Turki terdengar oleh kami semua lalu Rifki menyuruh mba untuk broading pas kami bertiga dan membawa dua koper lagi karena, kita disini hanya membawa 4 koper yang lumayan besar setelah itu kita pamitan kepada mereka semua terus bilang sama semuanya untuk tidak kasih tau sama Zulva dan Tio.

Ting.....

From :Dito
To.    : Aura

"Take care ra dan aku pastikan kita akan bertemu lagi di Turki"

Kenapa dia harus memberi pesan kepadaku??

TERSAKITI (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang