[SATU]
"TRUTH or Dare?"
Dari tempat duduknya, seorang gadis berambut cokelat panjang itu terlihat memutar bola matanya malas saat permainan menyebalkan itu kembali di mulai.
Sempat menghembuskan asap rokok miliknya ke udara sebelum meletakkan puntung rokok yang sudah tersisa setengah itu pada asbak dihadapannya. Memilih untuk membenarkan posisi duduknya sembari memandangi ketiga orang sahabatnya dengan wajah menantang.
"Truth." gadis bermata abu terang itu berucap santai yang di akhiri dengan dengusan tak puas dari arah lawan bicaranya.
Menganggap sahabat cantik mereka ini sudah mengambil jalan aman dalam memainkan permainan pada siang menjelang hari itu.
Melihat reaksi tak mengenakkan, membuat gadis yang memiliki julukan sebagai 'The Death Angel' itu kembali memutar bola matanya malas.
"Oke, Dare."
Tepukan antusias nampak terdengar dari arah ke tiga sahabatnya, segera mencari 'mangsa' dadakan mereka dengan cara memutar kepala ke arah sekitar. Memandangi satu persatu makhluk pengunjung kantin kampus mereka dengan serius.
"Itu," salah satu gadis berambut sebahu dengan warna hitam pekat itu menunjuk seorang cowok berparas manis yang saat ini tengah berdiri menunggu pesanannya siap di hadapan penjual kornet, "Buat ceweknya cemburu."
"Kak Rino?" dengan mata sedikit melebar, gadis cantik berlulit putih itu bertanya tak yakin, "Alea sayang, lo lupa kalo Dare minggu lalu gue udah berhasil minta nomornya, kenapa sekarang dia lagi?"
Gadis yang baru saja dipanggil dengan nama Alea itu tersenyum penuh arti, menatap sahabat tercantiknya dengan tenang, "Nasyaku sayang, kan dare kemaren itu lo diminta untuk pintain nomornya sekaligus bikin dia sama pacarnya putus. Tapi nyatanya, mereka masih pacaran sampe sekarang padahal jelas-jelas ceweknya udah tau kalo lo sama Kak Rino chattingan."
"Ya, berarti emang itu ceweknya sayang banget, mangkanya gak mau putusin Kak Rino."
Dari tempatnya, Alea memutar kepalanya, beralih pandang ke arah salah satu sobatnya yang lain, berakhir dengan menatap Kristina kesal, "Kalo gitu Nasya gagal dong jalanin dare-nya?"
"Kak Rino bukan tipe yang bakal ngasih nomornya kesembarangan orang loh, apalagi dia ketua angkatan. Menurut gue Nasya udah cukup berhasil sih." Pembelaan kedua datang dari arah Mezy, gadis berkacamata yang memiliki otak paling pintar diantara ke-tiga sahabatnya yang lain.
Untuk kesekian kalinya, Alea menghembuskan napasnya tak suka, "Tapi Zy—"
"Oke-oke!" Nasya memotong sebelum Alea kembali menyuarakan pendapatnya, menghadirkan pandangan dari arah ke-tiga sahabatnya, "Mau gimana? Bikin pacarnya cemburu sekarang? Deal."
Tak perlu waktu lama untuk kembali berdebat, Nasya sudah lebih dahulu beranjak dari tempatnya. Berjalan dengan penuh percaya diri ke arah sosok tampan yang terlihat masih setia menunggu pesananya selesai dibuat sembari memainkan ponsel bercase hitamnya.
Tidak memperdulikan tatapan mata yang saat ini sudah berhasil direbut oleh dirinya, hanya fokus dengan apa yang tengah menjadi tantangan dari permainannya kali ini. Berakhir dengan berdiri tepat dihadapan Rino, mahasiswa tertampan jurusan Olahraga diangkatan Kakak tingkatnya yang terkenal dengan sifatnya yang galak, terutama dengan para mahasiwa baru.
"Hai, Kak?" dengan manisnya Nasya menyapa, menghadirkan tatapan mata Rino dalam waktu hitungan detik.
"Hai, Sya. Kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Semenjana (END) / Sudah pindah ke aplikasi DREAME/INNOVEL)
Romance[FOLLOW SEBELUM MEMBACA! BIASAKAN HARGAI KARYA ORANG DENGAN MEMBERIKAN DUKUNGAN KEPADA PENULISNYA] [PLAGIAT AKAN MENDAPATKAN SANKSI, JADI HATI-HATI^^] Renasya Agnalia, mahasiswi semester 4 jurusan Fashion Design yang memiliki hobi: ✔️Merokok ✔️Clubb...