[6] Rusaknya Persahabatan Trio A

1.6K 72 0
                                    

Suara lantunan sholawat terdengar dari hpnya. Ia terbangun dari tidurnya. Nisa segera mematikan alarmnya itu.

Ia menggoyangkan badan kedua sahabatnya yang tengah tidur. Setelah berupaya untuk membangunkan keduanya, akhirnya Adel terbangun. Sedangkan Fina hanya berdehem tanpa melihat Nisa sedikit pun.

Bahkan ia malah menarik selimutnya lagi, dan tidur. Nisa coba membangun Fina agar ia sholat subuh dulu, tapi Adel malah menarik tangan Nisa dan mengajaknya pergi duluan.

Sesampainya di masjid, Nisa dan Adel segera mengambil air wudhu dan menunaikan kewajiban mereka. Kini, 5 menit sudah mereka sholat.

Saat Nisa dan Adel beranjak pergi dari masjid, Nisa melihat Azmi yang tengah tertawa dengan Hafidz dan Aban.

Tak sadar, sebuah senyuman indah terukir dibibir tipis Nisa. Adel yang tengah sibuk mencari sandalnya, merasa aneh ketika melihat Nisa tersenyum sendiri.

"Kenapa nis? Kesambet setan?" Tanya Adel.

"Eh astaghfirullah, ya nggak lah."

"Lah terus ngapain senyum sendiri?" Adel mengikuti arah mata Nisa.

"Owalah, si Azmi?"

"Enggak, ayok balik aja, kita mesti harus beres-beres kan?"

"Oh iya,"

Ketika Nisa melihat Azmi, dalam hatinya ia merasa bahagia. Setidaknya keadaan Azmi sudah lebih baik dari kemarin.

💚💚💚

Matahari berada diufuk timur memperlihatkan sinar terangnya. Azmi, Aban, dan Hafidz mengemasi barang bawaan mereka ke koper.

Azmi yang lebih dulu selesai, memilih untuk membersihkan sisa makanan.

"Astaghfirullah, ni sampah banyak banget. Nggak nyangka." Ucap Azmi.

"Tumben mau bersihin sampah mi, rajin amat." Sahut Aban

"Emang udah dari lahir udah rajin sih sebenernya."

"Rajin dari mananya, dulu pas kecil aja dimandiin sama umikmu." Jawab Aban.

"Berisik." Ucap Azmi yang membawa plastik kresek berisikan sampah.

Azmi berniat membuang sampah itu didepan hotel. Ya karena tong sampah ada disitu.

Ia berjalan pelan sambil memperhatikan sekelilingnya. Azmi mendengar ada suara cukup keras dimana ia tahu itu suara siapa.

💚💚💚

Karena hari ini, adalah hari terakhir mereka liburan. Namun sebelum balik ke ponpes, rombongan Nurul Qadim akan pergi ke salah satu objek wisata yang terkenal di daerah Bandung.

Terlihat Nisa sedang merapikan pakaiannya. Adel sedang merapikan kamar, dan Fina memasukkan pakaiannya ke koper.

"Fin? Kamu masih marah ya?" Tanya Nisa memecah keheningan.

"Menurut kamu?" Jawab Fina dengan cuek.

"Maafin ya, kalo aku udah bikin kamu kecewa, tapi aku mohon Fin, kamu jangan kayak gini."

"Nis, kamu itu udah bikin kesalahan fatal, dan karena kesalahanmu itu aku nggak bisa maafin kamu."

"Nisa tu nggak salah Fin!" Sahut Adel.

"Lohh bukannya emang Nisa salah? Salah kok dibelain."

"Udahlah Del," ucap Nisa.

"Nggak bisa gitu dong Nis, kamu itu nggak salah. Fina yang salah!"

The Power of SantriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang