[14] Orang Baru

1.2K 74 4
                                    

Matahari mulai tenggelam, pintu-pintu rumah segera ditutup. Semua orang mulai masuk ke rumah mereka.

Kini, Nisa dan Adel sedang berada di kamar mereka. Mereka berdua sibuk dengan berbagai pakaian gamis cantik milik mereka.

Nisa mulai melipat pakaiannya dan merapikannya. Sedangkan Adel sedang memasukkan pakaiannya ke dalam koper pink kesukaannya.

Tok tok tok...

"Nisa? Adel? Kalian sudah siap?" Tanya Abah Abdul.

"Iya bentar lagi selesai kok bah." Jawab Adel.

"Ya sudah, yang cepet ya, Abah tunggu di ruang tamu."

"Iya siyap bah." Sahut Nisa.

Ya, mereka tengah bersiap untuk pulang ke Jakarta setelah sekian lama menginap di Yogyakarta.

Mereka balik ke Jakarta karena sebentar lagi mereka akan kembali ke pondok dan mengawali semester baru.

Nisa menarik kopernya keluar dari kamar disusul Adel yang membuntutinya dibelakang.

"Sudah siap semua?" Tanya Abah Abdul.

"Iya sudah bi." Jawab Azmi.

"Kalau gitu, kita pamit sekarang aja bah." Ujar Hafidz.

"Iya, kalian hati-hati ya."

"Iya bah."

"Nek, kita balik dulu ya. Assalamualaikum." Pamit Azmi pada Halimah.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh."

Azmi meninggalkan rumah sembari melambaikan tangan ke arah keluarga kecilnya. Dalam hati, Azmi sedih karena ia harus berpisah dengan mereka. Tapi mau bagaimana lagi, ia masih harus tetap ada di pondok.

"Mas, langsung berangkat aja ya!" Pinta Aban kepada supirnya.

"Iya."

💚💚💚

Setelah sekian lama perjalanan pulang, sampailah mereka dirumah masing-masing.

Letih, capek, bahagia, semua mereka rasakan sewaktu liburan. Ya walaupun ada Mak lampir, tapi ga papa lah. Hehe.

Untuk beberapa waktu, Azmi menginap dirumah Aban. Ya kan Azmi gak punya tempat tinggal lagi, jadi ya dia nginap dulu dirumah Aban, sampai ia masuk ke pondok.

Sesampainya di rumah Aban, Azmi langsung meletakkan koper dipojok kamar, dan segera membersihkan dirinya.

Tak lama setelah mandi, ia ingin segera tidur, hari ini adalah hari terakhir liburan, jadi ia harus memanfaatkan liburan terakhir untuk beristirahat penuh.

"Langsung tidur mi? Gak mau makan dulu gitu?" Tanya Aban.

"Gak usah ban. Aku langsung tidur aja. Capek banget soalnya."

"Terus kamu gak tidur?" Lanjutnya.

"Enggak, kalo kamu mau tidur, tidur aja dulu. Aku nanti gampang."

"Emang abis ini kamu mau ngapain?"

"Ada urusan bentar."

"Oh yaudah. Aku tidur duluan!"

Aban memilih pergi meninggalkan Azmi. Ia masih ada urusan yang harus ia kerjakan.

💚💚💚

Pagi tiba. Mentari mulai menampakkan dirinya. Wajah Azmi merasakan kehangatan karena sinar matahari.

Ia membuka mata dan melihat Aban disampingnya. Ia juga melirik ke arah jam dinding.

The Power of SantriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang